Topswara.com -- Kau berpuasa di siang hari, tetapi bermaksiat di malam hari.
Sebaiknya kita berusaha untuk menjaga ketaatan dan kebenaran dalam semua aspek hidup kita, baik itu siang maupun malam hari. Puasa di siang hari merupakan salah satu ibadah yang penting dalam agama Islam, tetapi itu juga harus disertai dengan perilaku yang baik dan menjauhi maksiat di malam hari atau kapan pun.
Maksiat di malam hari bisa berupa berbagai hal, seperti melakukan hal-hal yang dilarang oleh agama, seperti minum-minuman keras, berjudi, berzina, atau melakukan perbuatan dosa lainnya. Kita harus berusaha untuk menghindari maksiat dan menjalani hidup dengan prinsip-prinsip yang benar, baik di siang maupun di malam hari.
Selain itu, puasa tidak hanya tentang menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga tentang mengendalikan diri dari melakukan hal-hal yang tidak diinginkan oleh agama atau yang tidak baik bagi diri kita sendiri dan orang lain. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memperbaiki perilaku kita tidak hanya selama bulan puasa, tetapi juga sepanjang tahun, baik di siang maupun malam hari.
Berpuasalah!, tetapi saat berbuka, tolonglah orang-orang fakir dengan sedikit makananmu. Jangan makan sendirian.
Mengajak orang lain untuk berbuka bersama dan berbagi makanan dengan yang membutuhkan adalah tindakan yang sangat baik dan dianjurkan dalam agama Islam. Rasulullah SAW menyatakan pentingnya untuk berbuka puasa bersama dengan orang lain dan berbagi rezeki dengan sesama.
Memberi makan kepada orang yang membutuhkan juga merupakan bagian penting dari nilai-nilai kebaikan dan belas kasih yang diajarkan dalam agama Islam. Dengan berbagi makanan, kita tidak hanya membantu mereka yang membutuhkan, tetapi juga memperoleh pahala dari Allah SWT.
Jadi, mari kita terus mengamalkan nilai-nilai kebaikan ini dengan berpuasa dengan baik, berbuka bersama dengan orang lain, dan
membantu mereka yang membutuhkan dengan berbagi rezeki kita. Dengan melakukan hal ini, kita dapat mendapatkan keberkahan dan pahala dari Allah SWT.
Kalian kekenyangan, sementara tetanggamu kelaparan.
Situasi di mana seseorang atau sekelompok orang merasa kenyang, sementara tetangga mereka kelaparan adalah sesuatu yang membutuhkan perhatian dan tindakan segera. Dalam agama Islam, berbagi rezeki dengan mereka yang membutuhkan adalah suatu kewajiban dan tindakan yang sangat dianjurkan.
Saat kita diberi berkah dalam rezeki, penting bagi kita untuk mengingat dan membantu mereka yang kurang beruntung. Menyediakan makanan bagi tetangga yang kelaparan adalah salah satu cara untuk menjalankan nilai-nilai kemanusiaan, solidaritas, dan belas kasih yang diajarkan dalam Islam.
Bila kita menyadari bahwa tetangga kita membutuhkan bantuan, kita harus berusaha untuk memberikan pertolongan sesuai dengan kemampuan kita. Ini bisa berupa memberikan makanan, memberi bantuan finansial, atau memberikan dukungan dalam bentuk lainnya. Selain memberikan bantuan langsung, kita juga bisa mencari cara untuk membantu tetangga kita agar mereka dapat mandiri secara ekonomi dalam jangka panjang, seperti dengan memberikan pelatihan atau memberikan akses kepada sumber daya yang mereka butuhkan.
Intinya, dalam situasi dimana kita merasa kenyang, sementara tetangga kita kelaparan, penting untuk bertindak dengan belas kasih dan memberikan bantuan sesuai dengan kemampuan kita untuk membantu mengatasi kesulitan mereka.
Apa Saja Hikman Puasa Ramadhan?
Puasa Ramadan adalah bulan suci dalam agama Islam yang penuh dengan hikmah dan manfaat. Berikut adalah beberapa hikmah dari puasa Ramadan:
1. Ketaatan dan Kebangkitan Spiritual: Puasa Ramadan merupakan bentuk ibadah yang memperkuat hubungan individu dengan Allah SWT. Dengan menahan diri dari makan, minum, dan perilaku yang tidak bermoral selama waktu puasa, umat Islam memperkuat ketekunan spiritual dan kepatuhan mereka kepada ajaran Allah.
2. Self-Discipline dan Pengendalian Diri: Puasa Ramadan membantu umat Islam mengembangkan disiplin diri dan pengendalian diri. Menahan diri dari makan dan minum selama waktu puasa mengajarkan kesabaran, pengendalian diri, dan kemampuan untuk mengelola hawa nafsu.
3. Empati dan Kepedulian Sosial: Melalui pengalaman menahan lapar dan haus, umat Islam belajar merasakan apa yang dirasakan oleh orang-orang yang kurang beruntung. Ini membangun empati dan rasa kepedulian sosial terhadap mereka yang membutuhkan.
4. Pemurnian Jiwa dan Tubuh: Puasa Ramadan membantu membersihkan jiwa dan tubuh dari dosa dan kebiasaan buruk. Dengan menjauhi makanan dan minuman yang tidak sehat serta perilaku buruk, umat Islam dapat memperbaiki kualitas hidup mereka secara keseluruhan.
5. Kesempatan untuk Memperbaiki Hubungan: Ramadan juga merupakan waktu yang baik untuk memperbaiki hubungan dengan keluarga, teman, dan masyarakat. Umat Islam diharapkan untuk meningkatkan toleransi, kasih sayang, dan perdamaian dalam interaksi mereka dengan orang lain.
6. Mendidik Kepatuhan Terhadap Ajaran Agama: Puasa Ramadan adalah salah satu dari lima rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh umat Islam. Dengan menjalankan puasa dengan penuh kepatuhan, umat Islam memperkuat keyakinan dan ketaatan mereka terhadap ajaran agama.
7. Mengingat Kehidupan yang Lebih Baik di Akhirat: Puasa Ramadan mengingatkan umat Islam akan pentingnya hidup yang bertaqwa dan amal saleh untuk mendapatkan pahala dan keberkahan di akhirat.
Inilah beberapa hikmah puasa Ramadan yang menunjukkan betapa pentingnya ibadah ini dalam meningkatkan spiritualitas, moralitas, dan kepatuhan umat Islam kepada Allah SWT.
Sobat, hari ini pula kau santuni para makhluk agar esok dirahmati Sang Khalik yakni Allah SWT. Sayangilah mereka yang ada di bumi, niscaya kau akan disayangi mereka yang ada di langit.
Pesan yang penulis sampaikan menggambarkan pentingnya kasih sayang, kebaikan, dan empati terhadap makhluk Allah SWT. Menyantuni sesama makhluk hidup merupakan tindakan mulia yang dianjurkan dalam agama Islam dan nilai-nilai kemanusiaan secara umum. Allah SWT mencintai hamba-Nya yang menyebarkan kasih sayang dan kebaikan di dunia. Dengan memperlihatkan kasih sayang kepada makhluk di bumi, kita juga meraih kasih sayang dan rahmat dari Allah SWT.
Bahkan, Rasulullah SAW juga mengajarkan pentingnya untuk bersikap lembut dan penuh kasih sayang terhadap sesama makhluk. Dengan menyayangi mereka yang ada di bumi, kita menciptakan hubungan yang lebih baik antara manusia dan memperkuat persaudaraan sesama umat manusia.
Jadi, mari kita terus berusaha untuk menyantuni dan menyayangi sesama makhluk dengan tulus, karena dengan begitu kita juga akan mendapatkan kasih sayang dan rahmat dari Sang Khalik.
Salam Dahsyat dan Luar Biasa!
Dr. Nasrul Syarif M.Si.
Penulis Buku Gizi Spiritual.
Ramadhan Maghfirah 1445 H
0 Komentar