Topswara.com -- Hari ini Muslim mayoritas di Indonesia. Dari manakah asal agama ini? Tentu saja bukan warisan asli nenek moyang kita. Apalagi peninggalan penjajah Belanda. Islam datang dari tanah Arab membebaskan penduduk Nusantara dari penyembahan terhadap batu, keris, kuburan.
Utusan kekhilafahan Islam masuk ke Kepulauan Indonesia pada abad 15 M. Segera saja Islam menyebar dan menjadi agama masyarakat Nusantara, yakni pada abad ke 16 M. Islam datang dengan damai. Disambut dengan damai. Tanpa setetes darahpun. Namun kedamaian itu terusik bangsa-bangsa penjajah.
Ketika Portugis menguasai semenanjung Malaka (sekarang Malaysia), mereka mengancam pulau-pulau Indonesia, khususnya Pulau Sumatera. Akan tetapi agresi Spanyol terhadap Perancis, menyebabkan Perancis kehilangan daerah-daerah jajahannya, khususnya Indonesia.
Setelah itu, Belanda datang dan mengalahkan Spanyol. Mereka menjajah Indonesia dan membentuk kongsi dagang Belanda di India Timur. Belanda terus menjajah Indonesia, hingga Perancis di bawah pimpinan Napoleon Bonaparte. Kemudian, Inggris melakukan agresi ke Pulau Jawa pada tahun 1811 M setelah mengalahkan Perancis. Selanjutnya Indonesia direbut kembali oleh Belanda.
Bangsa Indonesia melancarkan perlawanan hebat. Tentu saja pejuang-pejuang Islam di garis terdepan. Akibatnya, Belanda melakukan aksi pembunuhan penduduk sepanjang bulan Ramadan yang penuh berkah. Ketika para penduduk itu sedang puasa.
Peristiwa ini terjadi pada tahun 1254 H, di hari ke 18 Ramadhan. Dengan ini ladang pembantaian mulai digelar untuk bangsa Indonesia. Aksi pembunuhan berlangsung selama lima tahun berturut-turut, sampai Belanda menguasai Indonesia secara penuh. Sang kolonial bercokol di bumi pertiwi setelah membunuh 200 ribu kaum Muslimin. Demikianlah karakter bangsa kafir penjajah yang tidak berperikemanusiaan. Mereka senantiasa memusuhi Islam dan umatnya.
Di sadur dari buku Berjudul Peristiwa-peristiwa Penting di Bulan Ramadan karya DR Abdurrahman Al-Baghdady.
Oleh: Kholda Najiyah
Founder Salehah Institute
0 Komentar