Topswara.com -- Sejarah perselisihan Islam dengan non-Islam silih berganti. Pasang-surut, menang kalah. Bagi Islam, kekuasaan bukan perkara merebut tahta atau sekadar menjarah harta. Islam disebar ke seluruh penjuru dunia, tidak lain karena Rasulullah SAW diutus untuk seluruh umat manusia. Di tangannyalah amanah untuk membebaskan bangsa-bangsa dari penyembahan kepada selain Allah SWT.
Nah, di antara peristiwa yang terjadi pada hari ke 12 Ramadan adalah ditaklukkannya Pulau Cyprus untuk kedua kalinya pada tahun 829 M. Saat pemerintahan Sultan Asyraf. Menang dalam kurun waktu panjang, Cyprus menjadi medan pertarungan antara kaum Muslimin dan bangsa Eropa. Deskripsi pulau ini tercantum di dalam kitab An-Nujum Az-Zaahirah, 14/294.
Pulau Cyprus yang dalam bahasa Romawi disebut Syibra, terhimpun dari 12.000 desa. Di kota dan desanya bertebaran gereja, kuil, klenteng dan biara. Terhampar pula kebun aneka macam buah-buahan. Juga tanaman beraroma harum seperti bunga tulip, melati, mawar, lili, narcissus, mawar putih, daisy anemone dan sebagainya. Di kota-kotanya ada pasar, pertokoan, kamar mandi umum dan bangunan-bangunan besar.
Bangsa Eropa berupaya mengusir kaum Muslimin dari Cyprus. Mereka menyusun kekuatan darat dan laut. Di antaranya 14 kapal berisi senjata dan tentara. Maka, pasukan Muslimin menyergap mereka di laut dengan kapal-kapal dan memerangi mereka dengan sengit, hingga bangsa Eropa mundur kembali. Selanjutnya kaum Muslimin memasuki Cyprus, masuk istana dan menawan sang raja. Mereka menetap di sana sepekan untuk memulihkan kebugaran.
Mereka mengumandangkan azan, salat, bertasbih dan memuji-Nya atas karunia penaklukan agung ini. Sudah lama tidak ada penaklukan serupa sejak Mu'awiyah bin Abu Sufyan ra menyerang mereka pada tahun 60 sekian Hijriyah. Ibnu Tagharri berkata: “Kemudian para prajurit menaiki kapal menuju negeri Mesir, mereka membawa tawanan dan harta rampasan perang, di antaranya Raja Cyprus. Itu terjadi pada Kamis, 12 Ramadan.”
Tatkala Sultan Asyraf mendengar berita penaklukan itu, ia menangis karena sangat gembira. Orang-orang ikut menangis karena tangisan Sang Sultan. Pujian dan ucapan syukur kepada Allah SWT ramai terdengar. Para penulis membacakan berita kemenangan ini kepada masyarakat di Sekolah Asyrafiyyah. Para penyair menyenandungkan qashidah (rangkaian syair panjang) pada momentum penaklukan ini. Demikianlah, Islam membebaskan Cyprus agar tunduk pada Allah SWT.
Di sadur dari buku Berjudul Peristiwa-peristiwa Penting di Bulan Ramadan karya DR Abdurrahman Al-Baghdady.
Kholda Najiyah
Founder Salehah Institute
0 Komentar