Topswara.com -- Jumat, 4 Ramadan 454 H, bertepatan dengan salat Jumat, lahirlah Abu Qasim Isma'il bin Abu Bakar As-Samarqandi di Damaskus. Sang ayah lalu membawa Abu Qasim ke Baghdad. Di sanalah ia mendapatkan pengetahuan yang mendalam di bidang hadis.
Abu Qasim pernah bermimpi melihat Rasulullah SAW. “Seakan-akan beliau sakit, lalu aku mencium kedua telapak kakinya dan menggerak-gerakkan wajahku di atasnya. Aku ceritakan mimpi ini kepada Abu Bakar bin Al-Khadhibah rahimahullah.
Ia berkata kepadaku: 'Bergembiralah wahai Abu Qasim dengan panjangnya umurmu dan penyebaran riwayat hadits-hadits Nabi SAW darimu. Sebab, mencium kaki beliau berarti mengikuti jejak beliau. Sedangkan sakitnya Nabi SAW menceritakan adanya kelemahan dalam perkembangan Islam.” Demikian dituturkan murid Abu Qasim, Abu Sa'd.
Tidak lama setelah mimpi itu, dikabarkan bahwa Eropa berhasil menguasai Baitul Maqdis.
Abu Qasim banyak meriwayatkan hadis, terpercaya dan memiliki banyak lembar catatan dan kitab-kitab induk. Ia menetap di Baghdad dan menjadi muhadits dengan riwayat dan sanad yang banyak.
Di Masjid Jami' Al-Manshur ia mengajar sebanyak 300 kali pada hari-hari Jumat setelah salat. Diaalah ahli hadits di Khurasan dan Irak.
Note:
Peristiwa lain pada 4 Ramadan ada beberapa. Seperti penyerahan al-liwa pertama pada 1 H, penaklukan Belgrad, pengumuman perang negara Khilafah Utsmani melawan Jerman hingga wafatnya Khalifah Sultan Abdul Hamid II. Namun penelusuran sumber ada beberapa perbedaan pendapat.
Dicatatnya Nama Jamaah Haji
Al Faakihi di dalam kitabnya, Akhbar Makkah (1/399) berkata, “Abdullah bin Imran telah memberitahukan kepada kami, ia berkata, 'Sa'ad bin Salim telah memberitahu kepada kami, dari Utsman bin Saj, ia berkata, 'terdengar olehku wallahua'lam bahwa jamaah haji dicatat pada tanggal 5 Ramadan.
Artinya, di Malail A'la (langit tertinggi) dicatat nama-nama calon haji yang akan melaksanakan ibadah haji pada musim haji tahun itu. Barangsiapa namanya tercatat maka ia akan menjumpai musim haji tersebut, insya Allah.” Masya Allah. Semoga Allah SWT segera memanggil kita ke baitullah. Aamiin.
Sementara itu, pada 5 Ramadan 1367 H, bertepatan dengan 11 Juli 1948 H, satuan komando zionis di bawah pimpinan Moshe Dayan, melakukan aksi pembantaian di Kota Lidd, Palestina. Mereka menyerbu kota pada sore hari di bawah berondongan peluru artileri.
Penduduk berlindung dari serbuan itu di masjid Dahmasy. Dalam serangan ini, 426 warga Palestina terbunuh. Tidak cukup sampai di situ, setelah aksi pembantaian ini warga sipil digiring ke lapangan kota. Di sana anak-anak muda ditangkap.
Keluarganya diberi waktu hanya setengah jam untuk meninggalkan kota. Dengan berjalan kaki, mereka pergi tanpa bekal makanan dan minuman. Kondisi yang menyebabkan meninggalnya banyak kaum perempuan, anak-anak dan orang tua.
Di sadur dari buku Berjudul Peristiwa-peristiwa Penting di Bulan Ramadan karya DR Abdurrahman Al-Baghdady.
Kholda Najiyah
Founder Salehah Institute
0 Komentar