Topswara.com -- Khalifah Mu'tashim Billah memegang kekuasaan pada 218 H. Ia terkenal tegas dan berani mengatasi masyarakat yang membangkang terhadap undang-undang. Ia meninggalkan jejak dan pengaruh yang jelas terhadap khilafah. Ia mendirikan banyak kota dan menggali sungai-sungai. Mencurahkan perhatian terhadap pertanian dan militer. Juga, memotivasi para ulama. Mu'tashim menjadi ikon kekuatan dan kehormatan negara.
Dari sekian banyak panglima perangnya, ada seorang yang membangkang. Ia memanfaatkan kelengahan khalifah, karena jauh dari tempat tinggalnya. Ia memimpin pemberontakan bersenjata yang hampir-hampir mengancam keselamatan jiwa khalifah.
Panglima tersebut bernama Babik Al-Kharrami. Orang-orang di sekelilingnya, begitu juga beberapa panglima, mendukungnya. Gerakan bersenjata yang dilakukannya bernama “Kharramiyah Babikiyyah, lahir di negeri Persia.”
Mu'tashim mencurahkan perhatian pada aksi pemberontakan ini. Ia mengirim panglima tertingginya, yaitu Al-Afsyin Haidar bin Kaus Al-Asrusyani. Tanggal 9 Ramadan 222 H (837 M) sang panglima berhasil mengatasi gerakan perlawanan Babik.
Menangkap Babik dan membawanya ke Surra Man Raa (Samarra) berikut sebagian pengikutnya. Para panglima dan masyarakat menyambut rombongan Panglima Haidar memasuki kota. Babik Al-Kharrami dihukum mati. Dengan demikian berakhir gerakan Babik Al-Kharrami yang mengusik ketenangan kaum Muslimin selama 20 tahunan. .
Ibnu Wadhi dalam kitab tarikhnya yang terkenal, Tarikh Al-Ya'qubi (2/474) menyebutkan: “Dalam misi memberantas pemberontakan ini Haidar bertahan selama satu tahun hingga jatuh banyak korban. Kemudian dia menyingkir ke Kota Badz pada Kamis, 9 Ramadan 222 H.
Perang makin sengit hingga kaum muslimin berhasil memasuki Kota Badz. Sedangkan Babik melarikan diri bersama enam orang temannya (sebelum akhirnya ditangkap). Tawanan Muslim yang ada di Badz akhirnya berhasil dibebaskan. Mereka berjumlah 7.600 orang.”
Demikianlah ketegasan Khalifah Al-Mu'tashim Billah dalam menumpas pembangkang yang berpaling dari kepemimpinan Islam berdasarkan Al-Qur'an dan Sunah Rasul SAW.
Di sadur dari buku Berjudul Peristiwa-peristiwa Penting di Bulan Ramadan karya DR Abdurrahman Al-Baghdady.
Kholda Najiyah
Founder Salehah Institute
0 Komentar