Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Penjajahan Yahudi di Palestina 29 Ribu Jiwa Meninggal, di Mana Penguasa Negeri Muslim?

Topswara.com -- Seratus lima puluh hari Palestina hidup dalam agresi militer Israel. Makin membabi buta, serangan terus dilancarkan dan tidak henti-hentinya penjajah itu turut memborbardir kawasan pengungsian untuk membunuh warga sipil.

Sudah habis kata-kata untuk aksi kekejama Israel yang sudah tidak manusiawi lagi. Ini adalah bukti genosida yang dilakukan terhadap warga Palestina. Berbagai lembaga PBB mengecam perilaku zionis yahudi, akan tetapi tidak ada solusi tuntas bagi saudara di Pelestina. Kecaman tersebut tidak membuat Israel takut, justru serangan itu pun semakin meluas dan menjatuhkan banyak korban.

Menurut data yang dihimpun United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA), selama 7 Oktober 2023—21 Februari 2024, warga Jalur Gaza yang tewas akibat serangan Israel mencapai 29.313 jiwa, dan korban luka 69.333 orang.

OCHA melaporkan Israel terus melakukan pengeboman di Jalur Gaza dari udara, darat, dan laut, mengakibatkan semakin banyak korban sipil, pengungsian, dan kehancuran infrastruktur, dikutip dari databoks.katadata.co.id (22/2).

Diam

Disisi lain negeri-negeri Muslim di sekitar Palestina diam. Mesir membangun tembok raksasa agar warga Palestina tidak masuk ke wilayahnya. Sungguh ironis para penguasa negeri Muslim ini hari. 

Mereka takut dengan Barat yaitu AS dan sekutunya tetapi tidak takut dengan hukum Allah. Tidak pedulinya para pemimpin negeri Muslim ini karena umat Islam tersekat-sekat dengan ide nasionalisme. Sehingga negara Muslim lain tidak bisa ikut serta membantu saudaranya yang terjajah dan tertindas. 

Para pemimpin negeri Muslim sudah melupakan hisab yang adil seadil-adilnya yaitu hisab Allah SWT kelak di akhirat. Mereka lebih tunduk dengan hukum buatan manusia, yaitu AS dan sekutunya dibanding dengan hukum Allah SWT.
 
Slogan hak asasi manusia yang menjunjung tinggi kemerdekaan setiap warga negara pun tinggal slogan saja. Sampai saat ini slogan kemerdekaan tidak berlaku bagi saudara kita di Palestina. Warga Palestina hanya bisa bersabar, menahan lapar, menunggu bantuan yang datang. Sehingga tak sedikit anak-anak yang meninggal karena kelaparan. 

Sungguh miris sekali melihat fakta yang terjadi, di tengah krisis air dan makanan, para penjaga Al Aqsa itu menaruh harapan besar bagi penguasa Arab dan negeri-negeri Muslim untuk membantu mereka.

Khilafah

Solusi dari masalah yang tidak kunjung usai bagi Palestina yaitu persatuan umat dalam naungan khilafah. Khilafah yang mempersatukan umat Islam seluruh dunia, tanpa adanya sekat nasionalisme. Umat Islam seluruh dunia bersatu akan mudah sekali untuk mengalahkan Israel dan AS beserta sekutunya.

Untuk itu umat Muslim wajib menerapkan hukum Islam secara sempurna, dan solusi bagi Palestina yang terjajah saat ini adalah bersatunya umat Islam seluruh dunia dalam naungan khilafah.


Oleh: Munamah
Aktivis Muslimah
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar