Topswara.com -- Sobat, bulan Ramadhan adalah bulan penuh rahmah dan berkah, bahkan Allah SWT menyampaikan informasi kepada Nabi Musa As, ”Aku beri dua cahaya untuk mengatasi dua kegelapan kepada umat Muhammad SAW, Kemudian Nabi Musa bertanya,” Apa dua cahaya itu ya Rabb?” kemudian Allah berfirman, “ Dua cahaya itu adalah cahaya ramadhan dan cahaya Al-Qur’an.” Sedangkan dua kegelapan itu apa Ya Rabb.” Tanya Nabi Musa As. Kemudian Allah berfirman ,” Dua kegelapan itu adalah gelapnya kubur dan gelapnya Hari Kiamat. ( Durratun Nasihin).
Maka, sudah seharusnya kita menyambut Ramadhan dengan penuh kegembiraan dan berlomba-lomba dalam kebaikan, tetapi kita harus mewaspadai jangan sampai kita tergolong orang-orang yang celaka dan merugi di bulan Ramadhan.
Sobat, dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Imam Ahmad, ketika Rasulullah SAW akan menaiki mimbar untuk khutbah Jum’at, pada anak tangga pertama beliau mengucapkan aamiin.
Ketika naik pada anak tangga kedua beliau juga mengucapkan aamiin, begitu juga pada anak tangga ketiga beliau mengucapkan aamiin.
Setelah selesai shalat, para sahabat kemudian bertanya, ''Wahai Rasulullah, mengapa engkau mengucapkan amin pada anak tangga pertama sampai ketiga ?”
Rasulullah SAW menjawab, “Pada anak tangga pertama aku mengucapkan amin, karena malaikat Jibril membisikkan kepada ku, celakalah dan merugilah orang yang ketika disebut namamu wahai Muhammad, dia tidak bershalawat kepadamu.”
“Celakalah dan merugilah orang yang tinggal bersama kedua orang tuanya tetapi tidak membuatnya masuk surga.”
Dan pada anak tangga ketiga aku mengucapkan amin, karena malaikat Jibril membisikkan kepadaku,
“Celakalah dan merugilah orang yang melaksanakan ibadah shaum di bulan Ramadhan, tetapi Allah tidak mengampuni dosa-dosanya.” Lalu siapa saja golongan yang merugi di bulan Ramadan?.
Sobat, berikut 5 golongan orang yang merugi di bulan Ramadan menurut Rasulullah":
1. Orang yang menganggap biasa bulan Ramadan
Sobat, tidak ada yang berbeda seperti bulan lainnya sampai Ramadhan berlalu, tentu ini sebuah kerugian yang besar, ia sama sekali tidak menganggap istimewa puasa dan merasakan manfaat bulan suci Ramadhan.
Ia juga tidak segera melakukan kebaikan padahal di bulan suci ramadhan inilah segala pahala dilipatgandakan.
Orang yang menganggap biasa bulan Ramadhan, ibarat orang yang melewatkan ghanimah (harta rampasan perang) yang tidak ternilai harganya.
2. Orang yang Tiba-tiba Berubah Alim hanya pada Bulan Ramadan
Sobat, Imam Ahmad mengatakan, "Seburuk-buruk kaum adalah mereka yang hanya mengenal Allah di Bulan Ramadan saja".
Hal ini nampak pada dari perilaku tidak baik menjadi baik seperti, dari tidak berjilbab kemudian berhijab dari yang tidak shalat kemudian rajin shalat, baik yang wajib maupun sunnah.
Namun, jika nanti selesai Ramadhan manusia itu kembali berbuat maksiat kepada Allah, melepas hijab dan tidak lagi ke masjid hingga meninggalkan shalat, karena itu terus berusahalah untuk tetap istiqomah dalam beramal dan berbuat kebaikan.
3. Orang yang Sebatas Menahan Lapar dan Dahaga
Sobat, golongan yang ketiga adalah orang yang hanya menahan hawa lapar dan haus saja. Ia tidak merasa bersalah dan berdosa ketika melakukan kemunkaran, menggunjing, menyebar fitnah dan menghina.
Dan pada saat ramadhan tiba, kebiasaan buruk itu tidak juga berubah sehingga Ramadhan tidak membawa pengaruh bagi kehidupannya sehari-hari.
Abu Hurairah radhiyallahu'anhu meriwayatkan, bahwa Rasulullah SAW bersabda:
"Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan dan amalan dusta, maka Allah tidak butuh dengan makanan dan minuman yang ditinggalkannya (puasa),".
4. Orang yang Tidak Memanfaatkan Waktu di Bulan Ramadan
Sobat, mereka yang tidur pada siang hari di bulan suci ramadhan serta bergadang dan melakukan hal yang sia-sia pada malam harinya itu adalah golongan yang merugi.
Seharusnya di bulan ini, disibukkan dengan amal ibadah seperti shalat berjamaah, tadarus dan tadabur Al Qur’an, berzikir, berinfaq, dan sedekah serta kebaikan lainnya.
5. Orang yang Tetap Melakukan Maksiat di Bulan Ramadan
Sobat, selama bulan Ramadan terdapat banyak amal yang jika dikerjakan akan menyebabkan mendapat ampunan dari Allah SWT seperti amal puasa.
Rasulullah SAW mengatakan:
"Siapa yang berpuasa dengan motivasi yang benar karena iman dan mengaharp ganjaran dari Allah SWT, Allah ampuni dosa-dosanya yang telah lewat,".
Demikian juga Qiyam ramadhan, Rasulullulah SAW mengatakan:
"Siapa yang shalat tarawih di bulan ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah SWT, Allah ampuni dosa-dosanya yang lewat,".
Sobat, kita masih diberi kesempatan beberapa hari lagi untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT, meminta ampun kepada-Nya agar dosa-dosa kita diampuni dan taubat kita diterima.
Sehingga kita tidak termasuk golongan orang celaka dan merugi yakni orang yang melaksanakan ibadah shaum di bulan Ramadhan, tetapi Allah tidak mengampuni dosa-dosanya.
Maka, kesempatan ini tidak boleh kita sia-siakan, mari kita laksanakan seluruh ibadah di bulan suci yang masih memasuki 10 hari pertama di bulan ramadhan dengan sebaik-baiknya, melaksanakan shaum dengan sebaik-baiknya. Shalat tarawih dengan seikhlas-ikhlasnya, membayar zakat dan lain sebagainya.
Jadikanlah Ramadhan tahun ini sebagai ramadhan terakhir dalam kehidupan kita, sehingga kita berusaha sekuat tenaga mengisinya dengan amalan-amalan kebajikan sebagai bekal ketika menghadap keharibaan Allah SWT.
DR. Nasrul Syarif M.Si.
(Safari Ramadhan 1425 H, 17 Maret 2024 Badak LNG, Bontang Kaltim)
0 Komentar