Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Menyoal Wacana KUA sebagai Tempat Menikah Semua Agama

Topswara.com -- Moderasi beragama kian gencar diutarakan para pemangku kebijakan, sejumlahlah aturan-aturan yang mengarah kepada hal tersebut semakin nyata terlihat. Seperti yang diungkapkan Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi MUI kabupaten Bandung Aam Muamar, yang mengatakan bahwa Kantor Urusan Agama (KUA) tidak keberatan mencatatkan Pernikahan Non Muslim. Beliau mengatakan bahwa seharusnya KUA memang melayani semua agama.(Inilah koran 28/2/24).

Wacana KUA melayani semua agama sepertinya tdk terlepas dari proyek moderasi Islam. Di mana KUA yang sebelumnya identik dengan pengaturan pencatatan pernikahan muslim, akan menjadi lembaga semua agama yg akhirnya khawatir mengarah kepada aturan kebolehan pernikahan beda agama, yang selama ini tidak dilayani oleh KUA.

Tentu kita sepakat bahwa perdamaian, kerukunan, dan toleransi antar umat beragama di Indonesia harus dijaga dan dipertahankan. Karena itu segala potensi yang bisa merusak kerukunan beragama tersebut harus dijauhkan.

Tetapi solusi nya bukan mengarahkan Masyarakat pada arus Moderasi beragama. Moderasi beragama selalu dikaitkan dengan isu Islam radikal yang selalu digoreng. Dan selalu menyerang kaum Muslim. 

Juga erat kaitannya dengan isu terorisme. Isu isu tersebut selalu menjerat mereka yang berpegang teguh pada tali agama Islam. Yang berusaha terikat dengan syari'at Islam. Terutama kepada mereka yang menginginkan penerapan syariat Islam secara kaffah dalam kehidupan. 

Moderasi beragama adalah paham keagamaan yang moderat. Isu Islam moderat adalah paham yang sesuai dengan paham sekularisme yang diemban barat dan senantiasa digaungkan keseluruh dunia. 

Sebaliknya radikalisme adalah paham keagamaan Islam yang dilekatkan pada kelompok Islam yang menolak keras sekularisme. 

Itulah konsekuensi dari sistem sekularisme yang mengakui pluralisme. Moderasi beragama merupakan bagian dari upaya barat untuk melanggengkan kekuasaan mereka di dunia. 

Barat meyakini bahwa jika ajaran Islam masih murni diyakini dan tumbuh berkembang ditubuh umat Islam, selama itu pula akan terus ada perlawanan terhadap barat dan kepentingannya di dunia Islam. 

Oleh karena itu isu moderasi beragama terus disuarakan untuk mengubah sudut pandangan kaum muslim agar mereka mau menerima ide dan pemikiran barat, khususnya demokrasi dan kebebasan. Oleh karena itu isu moderasi beragama adalah kunci penyebaran demokrasi Barat di negri-negri Muslim.

Moderasi beragama itu mereka gunakan untuk menghilangkan kemurnian ajaran Islam ditengah masyarakat. Dengan cara itu Barat dan sekutunya dapat mengeksploitasi sumber kekayaan negri-negri Islam.

Melalui isu radikalisme merupakan framing negatif yang digaungkan Barat kepada Muslim yang menentang ideologi kapitalisme. Sebaliknya, mereka memuji Muslim yang pro ideologi kapitalisme sebagai Islam moderat.

Orang-orang yang menganut paham Islam Moderat menolak penerapan aturan Islam secara kaffah dalam naungan khilafah. Padahal khilafah adalah ajaran Islam. 
Orang-orang yang anti Islam selalu membuat opini kebohongan seolah ajaran Islam adalah sebuah ancaman. Umat Islam selaku di framing negatif. Padahal pelaku sebenarnya dari terorisme adalah Barat dan para sekutunya. 

Hak itu berbanding terbalik dengan ideologi Islam yang berhasil memimpin dunia 13 abad lamanya. Ideologi Islam berhasil melindungi hak-hak warga negara baik muslim maupun non-muslim. 

Bukti toleransi umat beragama dalam Islam adalah isi perjanjian Piagam Madinah yang salah satunya berisi tentang dasar dasar bagi keragaman hidup antarumat, mengakui keberadaan kaum non muslim dan menghormati peribadatan agama mereka. 

Contohnya saat Rasullah SAW melihat ada jenazah Yahudi melewati beliau, beliau spontan berdiri sebagai bentuk penghormatan. Pada masa kekhilafahan, Utsmani membantu Irlandia Negri Non Muslim yang dilanda kelaparan, khilafah Utsmaniyah yang dipimpin oleh Sultan Abdul Majid I pada waktu itu mengalokasikan dana sejumlah 10 ribu poundsterling untuk membantu korban kelaparan di Irlandia. Beliau juga mengirimkan tiga atau lima Armada laut ke Irlandia. 

Kapal-kapal besar itu berisi kebutuhan pokok seperti gandum, jagung, madu, pakaian dan lain-lain. Masyarakat Irlandia bersuka cita menyambut bantuan dari Turki Utsmani tersebut. 

Islam adalah agama yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad SAW. Untuk mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya, dirinya sendiri dan dengan sesama manusia. Islam bukan hanya mengatur masalah akidah, ibadah dan akhlak, tetapi juga mengatur masalah ekonomi, politik, pemerintahan, sosial, pendidikan, peradilan, sanksi hukum serta politik luar negeri. Inilah yang dimaksud Islam kaffah.

Islam adalah agama yang sempurna sehingga tidak perlu ada paham atau ajaran lain selain Islam. Firman Allah SWT: 

"Pada hari ini telah Aku sempurnakan untuk kalian agama kalian, telah Aku cukuokan nikmatKu kepada kalian, dan telah Aku ridhoi Islam menjadi agama kalian. (QS. Al Maidah : 3).

Mengenai sebutan Islam moderat atau Islam radikal dan lain sebagainya itu hanyalah sebuah sebutan bagi seseorang yang mau menerima ajaran barat maka disebut moderat, sebaliknya yang menentang disebut radikal. 

Umat Islam harus melawan isu moderasi beragama ini. Karena akan melanggengkan penjajahan di dunia Islam dan mengubah pemikiran kaum Muslim agar sesuai dengan ideologi sekularisme yang diemban Barat. 

Ide bukan hanya memperkuat dominasi Barat di dunia Islam tetapi juga menjauhkan umat dari kemurnian ajaran Islam secara kaffah. Umat Islam dalam hidupnya harus selalu diarahkan untuk senantiasa terikat dengan aturan Islam. Sebagai bentuk keimanan terhadap ajaran Islam. Dan keimanan itu harus diwujudkan dalam bentuk ketaatan dan kepatuhan serta menerima semua ajaran Islam secara kaffah. 

Maka sudah saatnya kita kembali kepada ajaran Islam secara kaffah sesuai dengan thoriqoh yang dicontohkan langsung oleh Rasullah SAW. 

Wallahualam bishawab.


Oleh: Dewi Sulastini
Aktivis Muslimah
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar