Topswara.com -- Serangan terhadap Palestina sudah lebih dari 140 hari, namun zionis masih terus membombardir rakyat Palestina. Bahkan kian brutal dan sadis, mereka tidak punya rasa kemanusiaan terhadap muslim Palestina, korban terus berjatuhan hingga saat ini.
Wanita, anak -anak, dan orang tua yang sudah tidak bisa melawan pun menjadi korban kebiadaban zionis Israel laknatullah alaih. Tercatat dari sejak 7 Oktober 2023 hingga 21 februari 2024 warga jalur Gaza yang tewas akibat serangan Israel mencapai 29,313 jiwa dan korban luka 69.333 orang. Tribunnews.com
Di sisi lain, alih-alih masih berlangsung nya konflik Israel Palestina berdampak terhadap meningkatnya kasus Islamopobhia dan antisemitisme di Eropa, Inggris dan negara-negara lainnya.
Di London Inggris, insiden kebencian anti muslim meningkat lebih dari tiga kali lipat, akibat genosida Israel di Gaza, hal ini di sampaikan berdasarkan laporan Tell MAMA, sebuah kelompok pemantau, sebagaimana di lansir Arab News, sabtu (24/02/2024)
Laporan tersebut mencatat 2, 010 kasus serupa dalam empat bulan sejak serangan mematikan Hamas, terhadap Israel pada 7 October 2023 yang akhirnya memicu konflik. Jumlah kasus terbesar yang tercatat, dalam periode empat bulan ini dari 600 insiden atau meningkat 335 persen sangat memprihatinkan.
Menurut direktur tell MAMA, kami sangat prihatin dengan dampak perang Israel dan Gaza terhadap kejahatan rasial dan kohesi sosial di Inggris. Dia menekankan meningkat nya kebencian anti muslim ini tidak dapat di terima.
Seharusnya para pemimpin politik bersuara, untuk menyampaikan pesan yang jelas, bahwa kebencian anti muslim seperti antisemitisme, tidak dapat di terima di negara kita. Tell MAMA juga menyebutkan, 901 kasus terjadi secara offline, dan 1,109 kasus terjadi secara online. Sebagian besar insiden offline terjadi di Ibukota Inggris, London. Seperti, perilaku kasar, ancaman, penyerangan, vandalisme, ujaran kebencian dan literatur anti muslim.
Selain di London, Islamofobia dan antisemitisme juga terjadi di negara bagian Eropa, ini di sampaikan koordinator komisi uni Eropa untuk mencegah kebencian anti muslim, Marion lalisse. Untuk menangani hal tersebut, pentingnya mendokumentasikan kasus-kasus serangan kebencian yang terjadi dan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mencegah tindak kebencian.
Islamofobia merupakan salah satu serangan terhadap islam karena kebencian orang kafir, mereka tidak pernah suka terhadap islam, dari sejak zamannya Rasulullah SAW di utus menyampaikan risalah kenabian dan menyeru mereka supaya masuk kedalam agama Islam mereka tidak mau dan menganggap Rasululah SAW sebagai penyihir, pencuci otak dan masih banyak lagi kebencian mereka terhadap Rosulullah sebagai urusan Allah SWT.
Seperti di dalam Al-Qur'an QS al Baqarah ayat 120 allah menyampaikan :Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman yang artinya :
"Dan orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan rela kepadamu (Muhammad) sebelum engkau mengikuti agama mereka. Katakanlah, "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya)." Dan jika engkau mengikuti keinginan mereka setelah ilmu (kebenaran) sampai kepadamu, tidak akan ada bagimu pelindung dan penolong dari Allah."(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 120)
Islamofobia bahkan terus di gaungkan saat umat Islam menjadi korban zionis, serangan demi serangan zionis Israel sebenarnya bukan hanya terjadi saat ini saja, dari sejak dahulu. Konflik antara Israel dan Palestina dipicu oleh beberapa hal. Berikut ini pemicu dari konflik antara Israel dan Palestina yang dilansir melalui laman Al Jazeera.
Deklarasi Balfour 1917
Menteri Luar Negeri Inggris pada tanggal 2 November 1917 menuliskan sebuah surat yang ditujukan kepada Lionel Walter Rothschild yang merupakan tokoh komunitas Yahudi Inggris. Surat yang dikirimkan hanya berisi 67 kata, namun mempunyai efek seismik yang dahsyat bagi Palestina hingga saat ini.
Surat itu berisikan mengenai komitmen pemerintah Inggris yang ingin mendirikan sebuah "rumah nasional" bagi para kaum Yahudi yang ada di Palestina. Surat inilah yang disebut sebagai Deklarasi Balfour.
Pada saat masa kekuasaan Utsmaniyah, Inggris akhirnya mengambil alih wilayah Palestina. Pengambilan wilayah ini diperkuat oleh mandat dari Liga Bangsa-Bangsa (LBB). Sejak saat itulah, ratusan ribu kaum Yahudi berpindah ke wilayah tersebut.
Pemimpin Yahudi sangat menyambut baik hasil keputusan PBB yang menyatakan bahwa wilayah Palestina akan dibagi menjadi dua, yaitu warga Arab Palestina dan Yahudi. Keputusan ini jelas bertentangan dengan warga Arab Yahudi, sehingga munculah konflik yang hingga saat ini terjadi.
Hingga saat ini dunia masih bungkam bahkan tak mampu berbuat apa-apa ketika Ummat islam di jadikan sasaran, meski PBB sudah menetapkan hari anti Islamofobia. Dan hal ini menunjukkan lemahnya PBB untuk menghilangkan kejahatan yang demikian besar dan menjaga umat manusia.
Sulit rasanya bagi kita umat muslim untuk percaya bahwa PBB akan menjadi pelindung bagi keselamatan dunia. Karena kita sudah melihat siapa di balik PBB itu sendiri, PBB hanya alat untuk melegitimasi hukum dan melanggengkan kekuasaan.
Khilafah Solusi Umat
Khilafah menjaga dan melindungi setiap jiwa dan kehormatan kaum Muslim, dan memberantas kezaliman dunia, Islam merupakan agama yang hak, Islam memuliakan pemeluknya, dan islam merupakan sebuah ideologi yang di emban untuk menjalankan seluruh aturan kehidupan, baik itu urusan dalam wilayah daulah maupun di politik di luar daulah. Melalui kekuasaan, dakwah dan jihad yang akan melindungi dan menjaga warga negaranya dari kezaliman musuh-musuh Islam.
Wallahualam.
Oleh: Ade Siti Rohmah
Aktivis Muslimah
0 Komentar