Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Investasi Terbesar Perempuan Adalah Anak yang Dididik sebagai Generasi Unggul

Topswara.com -- Dilansir dari situs resmi UN Women, hari perempuan internasional 2024 mengusung tema invest in womeen accelerate progress yang artinya Berinnvestasi pada perempuan. (detiknews, 2 februari 2024)

UN Women Idonesia menyorot pentingnya berinvetasi atau memberi perhatian lebih terhadap kelompok perempuan dan kesenjangan gender. (Iiputan6, 1 maret 2024).

Tujun peringatan hari perempuan adalah untuk menigkatkan kesetaraan, menghilangan diskriminasi serta menjamin hak hak kaum perempuan. (detiknews, 2 Februari 2024)

Melalui tema ini, negara didorong untuk berinvestasi dengan memberikan kesempatan kepada perempuan untuk belajar dan berkarya, termasuk menyediakan cukup dana untuk mewujudkan kesetaraan gender. 

Maka negara dianggap akan mendapatkan banyak keuntungan. Perempuan juga didorong untuk bekerja dan berkarya untuk turut serta dalam mengentaskan kemiskinan. Semua ini tentunya sesuai dengan paradigma kapitalisme dengan semua nilai turunannya.

Menurut UN Women, berinvestasi pada perempuan bisa dilakukan dengan memberikan kebebasan akses terhadap tanah (kepemilikan), dunia kerja, partisipasinya dalam sains, teknologi, dan teknik, serta menghargai pekerjaan perawatan oleh perempuan. Upaya ini akan membuka 300 juta lapangan pekerjaan baru. (kompas 4 Maret 2024)

Senafas dengan kapitalisme, dimana segala sesuatu dipandang dari segi penambahan materi, maka sebenarnya segala usaha untuk memajukan perempuan hanyalah bertujuan untuk meningkatkan perekonomian, perempuan tak lebih hanya menjadi alat untuk mendapatkan pundi pundi uang. Perempuan dianggap berharga jika menghasilkan uang dari tangan sendiri.

Kondisi ini mendorong para perempuan disibukkan dengan aktifitas untuk mendapatkan uang, dampaknya mereka harus meninggalkan kewajiban utama sebagai istri, ibu dan pengatur rumah, aktifitas kewajiban ini dalam pandangan kapitalis adalah aktifias yang tidak produktif karena tidak menghasilkan uang.

Dampak selanjutnya suami kurang terurus dengan baik demikian juga pendidikan anak-anak terabaikan.

Tidak jarang kita jumpai di tengah masyarakat meningkatnya angka perceraian, broken home, anak-anak menjadi generasi yang kurang kasih sayang, hasilnya generasi yang rapuh tidak tangguh dalam mengahadapi persolaan. Inilah jebakan kapitalisme yang ujungnya mengantarkan kerusakan di tengah masyarakat. 

Berbeda dengan Islam, sebagai agama yang sempurna. Islam memiliki pandangan tentang perempuan. Dalam hadis diriwayatkan "seorang kepala negara akan dimintai pertanggung jawaban terhadap rakyat yang dipimpinnya", hadis ini menjelaskan bahwa negara wajib memenuhi hak setiap individu baik laki-laki maupun perempuan, termasuk dalam pemdidikan dan kesempatan yang sama untuk berkarya.

Islam memiliki aturan terperinci tentang peran perempuan di tengah masyarakat. Perempuan boleh bekerja dalam batasan batasan yang dibolehkan oleh syariat yaitu tidak meninggalkan kewajiban utamanya sebagai umm warobbatul bayt (ibu dan pengatur rumah). 

Oleh karena itu dalam Islam mendidik perempuan agar memahami tugas dan perannya, ini merupakan investasi besar untuk membangun peradaban mulia,
karena jika perempuan mampu menjalankan perannya dengan maksimal akan lahir generasi yang tangguh yang akan mampu menjadi pemimpin di masa mendatang.

Selain itu negara dalam Islam akan menerapkan siatem ekonomi Islam, yang akan mengsejahterakan rakyatnya laki-laki maupun perempuan, muslim maupun non muslim dengan mekanisme negara akan menyediakan lapangan pekerjaan bagi laki-laki seluas luasnya sehingga para laki-laki mampu memenuhi kebutuhan istri dan anak-anaknya baik primer maupun sekunder.

Dengan demikian perempuan tidak akan sibuk mencari uang untuk memenuhi kebutuhan keluarga, sehingga perempuan akan fokus menjalankan kewajibannya sebagai ibu pendidik generasi. 

Wallahu a'lam bish Shawab.


Dewi Asiya
Aktivis Muslimah
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar