Topswara.com -- Belakangan ini banyak sekali masyarakat yang mengeluhkan kenaikan harga-harga bahan pangan di pasaran, sementara para pedagang mengalami kesulitan sebab dengan naiknya harga tentu akan mengurangi daya beli masyarakat, sementara jumlah bahan pokok melimpah, tentu para pedagang pun akan mengalami kerugian.
Negara harusnya bisa mengendalikan perekonomian dalam negerinya, dengan cara menjamin kestabilan harga, menyediakan bahan pangan dan memberikan kesejahteraan kepada para petani. Namun yang kita temui saat ini adalah sebaliknya.
Dalam laman Pekanbaru Tribunnews.com (22/02/2024). Kenaikan harga bahan pokok yang terjadi setiap daerah juga terjadi di Kampar, Riau. Selain harga beras, yang paling tinggi kenaikan harganya adalah cabai, tak tanggung bahkan naik menjadi dua kali lipat semenjak pemilu Februari 2024 lalu.
Seorang pedagang dipasar Bangkinang, Indra Nazarudin menyebutkan harga cabai menyentuh angka 85 ribu perkilogram, padahal sebelumnya berkisar antara 40 ribu hingga 45 ribu.
Kenaikannya menjadi dua kali lipat hanya dalam waktu satu minggu, pedagang ini juga mengatakan belum tahu apa penyebab kenaikan harga cabai yang berasal dari Sumatera Barat ini.
Biasanya faktor kenaikan harga disebabkan bencana alam, dan tanah longsor yang menyebabkan terputusnya akses jalan menuju Sumbar-Riau. Namun saat ini tidak ada satupun dari faktor ini yang terjadi, sebab jalan lintas aman, dan pasokan atau stok yang tersedia juga banyak.
Gagalnya Negara Memberikan Solusi
Jika diperhatikan kenaikan harga bahan pokok memang tidak besar sekali, namun mayoritas masyarakat Indonesia yang pendapatan ekonominya menengah kebawah tentu akan sangat merasa kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
Sebab dengan pendapatan yang tetap, mereka harus membaginya dengan kebutuhan rumah seperti air dan listrik, juga untuk kebutuhan dapur, belum lagi untuk biaya transportasi, dan juga biaya pendidikan serta pengobatan.
Bahkan kesulitan pun ikut dirasakan oleh para pedagang, sebab kenaikan kecil saja bisa melemahkan daya beli masyarakat, apalagi dengan kenaikan harga yang besar hingga berkali-lipat, tentu saja akan mengurangi keuntungan mereka dan bukan tidak mungkin mereka akan mengalami kerugian, sebab penjualan sepi, barang menumpuk, dan modal nya terendam.
Sementara itu sejauh ini solusi dari pemerintah hanya melulu soal impor, padahal stok pangan dalam negeri melimpah. Tentu saja ini akan merugikan para petani lokal, sebab harga impor selalu lebih murah dibandingkan dengan harga lokal. Masyarakat mayoritasnya akan membeli yang lebih murah, sehingga petani kalah saing dengan produk impor.
Sejauh ini perubahan cuaca adalah alasan yang selalu dikatakan pemerintah, padahal ada banyak komoditas yang tidak terpengaruh dengan perubahan cuaca. Harusnya pemerintah melakukan riset yang lebih mendalam lagi terhadap penyebab kenaikan harga, sehingga dapat memberikan solusi yang terbaik untuk masyarakat.
Seperti menemukan bibit unggul yang tahan perubahan cuaca, penyuluhan penanaman, dan penyediaan teknologi demi keberlangsungan sistem pertanian yang lebih baik.
Pemerintah juga harus mengawasi jalannya pendistribusian bahan pokok, jangan sampai ada cukong atau para mafia yang memanfaatkan uang untuk menekan para petani menjual hasil panennya dengan harga murah dan menjualnya kembali dengan harga tinggi.
Mereka memonopoli pasar dan meninggikan harga yang nantinya akan merugikan para pedagang kecil, juga masyarakat.
Namun dalam sistem saat ini mustahil negara akan melaksanakan perannya dengan sempurna, sebab penguasa sesungguhnya adalah mereka para pemilik modal, dimana peraturan yang sda justru semakin mempermudah gerak mereka, apalagi dalam sistem kapitalisme ini yang diutamakan adalah materi, bukan kepentingan masyarakat negeri. Mustahil rakyat bisa sejahtera selama masih digunakan sistem ini.
Solusi Masalah Ekonomi Menurut Islam
Dalam pandangan Islam, pemerintahan negara merupakan pelayan umat, setiap pengambilan keputusan dan kebijakan yang dilakukan harus sesuai dengan syariat Islam, bukan karena mencari keuntungan semata atau karena kepentingan.
Dalam sistem ekonomi Islam, pengelolaan keuangan negara dengan Baitulmal, sehingga berbagai riset dan edukasi serta teknologi yang diperlukan akan dibiayai atau diberikan dengan harga murah kepada para petani.
Islam juga mengawasi jalannya pendistribusian bahan pokok, dan mencegah terjadinya kecurangan dengan menempatkan para Qadi di setiap pasar, yang akan mengawasi dan memberikan laporan kepada khalifah.
Dalam negara Islam yang menerapkan syariat secara kaffah, para pelaku kecurangan yang melanggar aturan akan dikenakan sanksi tegas. Islam mencegah adanya para cukong atau mafia yang memonopoli pasar, sehingga harga barang akan stabil dengan sendirinya secara alamiah, dan tidak akan ada kenaikan harga yang besar.
Negara juga bertanggung jawab memenuhi kebutuhan pokok masyarakatnya, memberikan bantuan berupa lahan atau uang bagi yang membutuhkan, serta penyediaan lapangan pekerjaan terutama untuk laki-laki dan kepala keluarga.
Seperti inilah gambaran kehidupan dalam negara yang menerapkan sistem Islam, sehingga masyarakat akan merasakan kehidupan yang damai dan sejahtera.
Wallahu A'lam Bisshawab.
Audina Putri
Aktivis Muslimah Pekanbaru
0 Komentar