Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Generasi Rusak Bukti Gagalnya Pendidikan

Topswara.com -- Kerusakan moral generasi muda akhir-akhir ini semakin mengkhawatirkan. Banyak pelajar dan anak di bawah umur yang menjadi pelaku berbagai macam kejahatan.

Seperti dilansir dari situs kompas.com (15/3/2024), seorang pelajar SMP berusia 15 tahun di Kabupaten Lampung Utara disekap 3 hari tanpa makanan dan diperkosa 10 orang yang 6 di antaranya masih di bawah umur. 

Selain pelecehan, kasus tawuran antar pelajar juga masih sangat sering terjadi. Dikutip dari bangkapos.com (17/3/2024), telah terjadi perang sarung di 3 tempat di daerah Pangkalpinang dalam waktu bersamaan. Mirisnya, pelaku perang sarung tersebut mayoritas adalah pelajar SMP hingga SMA. 

Inilah potret kehidupan generasi muda saat ini. Beragam kejahatan yang dilakukan kalangan muda ini menunjukkan generasi kita sedang sakit. Adab dan akhlak telah tercabut dalam mayoritas kalangan muda. Sungguh krisis moral sedang terjadi pada generasi penerus kita.

Pengaruh Lingkungan

Rusaknya generasi tidak bisa dipungkiri salah satunya disebabkan oleh rusaknya lingkungan. Fungsi kontrol lingkungan telah mandul karena berbagai racun pemikiran yang menghinggapi masyarakat. 

Racun kebebasan bertingkah laku juga semakin menyebar hingga membuat orang tidak malu melakukan maksiat di tengah lingkungan mereka. Sedangkan manusia sebagai makhluk sosial memang tak akan bisa dipisahkan dari sistem sosial di sekitarnya. Manusia membutuhkan hubungan dengan manusia lain karena memang ini merupakan fitrah penciptaan. 

Dalam lingkungan yang saat ini jauh dari nilai-nilai Islam, maka hal itu akan memberikan dampak besar kepada para generasi muda. Remaja yang sedang berada pada fase pencarian jati diri dan labil akan mudah mudah mencontoh perilaku yang terjadi di lingkungannya. 

Ditambah lagi dengan maraknya tayangan dengan konten seksual dan kekerasan yang mudah sekali diakses. Tak ada kontrol yang ketat sehingga menambah subur kerusakan yang terjadi.

Pendidikan Gagal

Selain faktor lingkungan, sistem pendidikan yang diterapkan di negeri ini juga sangat berpengaruh terhadap kepribadian anak didik. Tujuan pendidikan yang sekadar untuk mencetak manusia produktif dalam dunia kerja dan menafikan pembentukan kepribadian Islam yang sempurna. Hal ini menghasilkan generasi yang jauh dari kata beradab. 

Kurikulum yang digunakan hanya untuk memenuhi pangsa pasar yang sedang dibutuhkan. Porsi Pendidikan agama semakin dikurangi, bahkan dijauhkan dalam proses pembelajaran. 

Agama tidak dijadikan tuntunan. Generasi tidak punya panduan dalam bertingkah laku yang baik dan benar. Generasi dalam asuhan sekularisme bertindak sesuka hati. Mereka terpapar nilai-nilai rusak seperti liberalisme. Kebebasan menjadi hal yang begitu dipuja. 

Akibatnya, kenakalan dan kerusakan di kalangan remaja kian marak. Inilah bukti kegagalan kurikulum pendidikan sekularisme. Sistem ini gagal mencetak generasi yang berkualitas.

Sistem Pendidikan Islam

Berbeda dengan sistem pendidikan ala sekuler kapitalis yang saat ini diterapkan di negeri kita, Pendidikan Islam mampu mencetak generasi yang hebat dalam urusan dunia sekaligus tak melupakan tentang akhiratnya.

Sistem pendidikan Islam tidaklah untuk mencetak tenaga-tenaga industri, melainkan untuk membentuk kepribadian Islam yang kokoh dalam diri anak didik. Pendidikan berfungsi untuk mencetak generasi yang memiliki pola pikir dan pola sikap yang Islami. Tidak hanya mengasah akal dan nilai akademik, tetapi juga berfokus membentuk pola sikap Islami yang baik. 

Kurikulum Pendidikan berlandaskan akidah Islam. Dengan metode pengajaran talkiyan fikriyan atau berfikir mendalam, sistem pendidikan Islam akan mampu mencetak generasi unggul yang beriman dan bertakwa. 

Seperti pada masa kejayaannya, Islam telah melahirkan ribuan ilmuwan sekaligus ulama besar yang sumbangsihnya masih dirasakan saat ini. Ibnu Sina, Al-Khawarizmi, Ibnu Yunus, Ibnu Khaldun, Al Jazari dan masih banyak ilmuwan lain yang lahir di masa kekhalifahan Islam. Mereka menghasilkan karya-karya yang sangat bermanfaat bagi peradaban umat manusia.

Namun, sistem pendidikan Islam yang luar biasa ini tak akan mampu diterapkan tanpa sistem Islam yang menopang seluruh aspek kehidupan. Sistem pendidikan Islam yang baik akan mampu menghasilkan generasi unggulan ketika sistem pergaulan diatur dengan Islam. 

Sistem ekonomi Islam diterapkan untuk mengatur bagaimana masyarakat beraktivitas dalam bidang perekonomian. Begitu pula dengan aspek hukum, politik dalam negeri dan luar negeri, dan kesehatan yang semuanya dilandaskan pada Islam. 

Di sinilah peran penting negara untuk melaksanakan aturan Islam. Dengan Daulah khilafah islamiah, negara yang menerapkan syariat Islam secara sempurna tanpa pilih-pilih atau setengah-setengah. 

Wallahu a’lam.


Oleh: Esti Dwi
Aktivis Muslimah
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar