Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Beras Mahal Bagaimana Solusi dalam Islam

Topswara.com -- Harga beras terus melonjak sejak tahun baru hingga hari ini. Komoditi pangan ini masih diminati sebagai makanan pokok masyarakat di negeri ini. Harga beras yang mahal tentu akan menyulitkan setiap kalangan. 

Apalagi di tengah kehidupan ekonomi yang makin hari kian sulit. Dengan harga yang terus naik tentu akan membuat masyarakat memutar otak untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. 

Berdasarkan data yang diperoleh dari cnbcindonesia.com (14/02/2024) Panel Harga Badan Pangan mencatat, harga beras secara rata-rata harian nasional di tingkat eceran pada hari Selasa, 13 Februari 2024, naik masing-masing Rp50 dan Rp60 untuk beras premium dan medium. Harga beras premium jadi Rp15.800 per kg dan beras medium ke Rp13.890 per kg.

Harga beras kini telah melampaui harga HET yang ditetapkan. Padahal Pemerintah telah menetapkan Peraturan Badan Pangan Nasional No 7/2023, pemerintah menetapkan HET beras berkisar Rp10.900-Rp11.800 per kg medium dan Rp13.900-14.800 per kg premium, tergantung zona masing-masing.

Tingginya harga beras disinyalir dikarenakan beberapa faktor. Menurut Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi sejak tahun 2023 lalu, Indonesia mengalami penurunan produksi 2,05 persen. Tercatat sebelumnya 31,54 juta ton di tahun 2022 menjadi 30,90 juta di tahun 2023. Kondisi yang terjadi itu dikarenakan kemarau ekstrim akibat fenomena iklim El Nino. 

Selain faktor alam, melonjaknya harga beras juga disebabkan karena naiknya harga gabah di pasaran. Hal ini membuat para petani mau tidak mau juga menaikan harga jual beras. Sepekan lalu, 6 Februari 2024, harga GKP di tingkat petani masih di Rp7.010 per kg, sementara di tingkat penggilingan di Rp7.330 per kg, sedangkan harga GKG di penggilingan masih di Rp8.060 per kg.(cnbcindonesia.com, 14/02/2024) 

Beras adalah kebutuhan pokok masyarakat Indonesia. Sehari-hari rakyat Indonesia mengkonsumsi beras. Dalam hal ini sudah seharusnya pemerintah hadir untuk memberikan solusi yang tepat guna memenuhi kebutuhan pokok rakyat Indonesia.

Solusi yang ditawarkan pemerintah adalah memberikan bansos berupa kebutuhan pokok untuk rakyat Indonesia. Namun dilapangan bansos yang diberikan tidak cukup untuk menuntaskan permasalahan kemiskinan di Indonesia. 

Bagaimana tidak, penyaluran bansos kerap salah sasaran dan diberikan pada waktu-waktu tertentu, sementara kebutuhan masyarakat terus berputar setiap harinya. Sudah seharusnya pemerintah memberikan solusi yang tepat dalam jangka panjang agar terpenuhinya kebutuhan pokok rakyatnya. 

Negeri dengan sumber daya alam yang melimpah seharusnya tidak mengalami kesulitan beras karena luas wilayah untuk menanam padi jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya. Seharusnya masyarakat dapat membeli beras dengan harga yang murah. Namun sangat disayangkan pemerintah kurang memperhatikan nasib masyarakatnya. 

Mulai dari petani di Indonesia yang kebanyakan masih merupakan petani kecil dengan alat pertanian yang tradisional dan masih seadanya. Tentu sangat berbeda dengan Perusahaan-perusahaan beras yang besar dan memiliki modal besar. 

Perusahaan-perusahaan tersebut memiliki teknologi yang canggih dan modal untuk menghasilkan beras dengan kualitas premium. Hal ini membuat petani-petani kecil akhirnya tersingkirkan. Belum lagi solusi impor masih menjadi pilihan pemerintah.

Dalam kondisi seperti ini akhirnya hanya akan menguntungkan para kapital. Impor tentu akan mengalahkan produk lokaldan menyusahkan petani kecil serta masyarakat yang akhirnya harus membeli beras dengan harga yang tetap mahal. Hal seperti ini tentu saja biasa terjadi dalam sistem kapitalisme karena sistem ini pemerintah hanya sebagai regulator pelaksana kebijakan para kapital.

Di Indonesia sendiri negara yang penduduk muslim terbesar tidak kah ingin menerapkan sistem Islam yang sudah terbukti mampu mensejahterakan penduduknya dalam segala aspek dalam kurun waktu hampir empat belas abad. Sistem ini berasal langsung dari pencipta alam semesta yang mana mengajarkan bahwa pemimpin adalah pelayan rakyat yang harus memastikan rakyatnya tercukupi kebutuhannya.

Jangankan kebutuhan pangan, kebutuhan yang lain pun akan dipenuhi seperti kesehatan, pendidikan, infrastruktur termasuk pangan. Jika beras merupakanh kebutuhan pokok masyarakat maka negara akan hadir dan memenuhi kebutuhan pokok rakyatnya dengan baik. 

Negara akan benar-benar memastikan bahwa beras akan didistribusikan hingga sampai ke tangan rakyat. Negara juga akan memastikan bahwa tidak ada praktik monopoli beras. Para petani juga dipastikan akan difasilitasi dengan alat yang berkualitas agar dapat menghasilkan produksi beras yang bagus. 

Negara akan melakukan pendidikan kepada masyarakat tentang pertanian, menyediakan alat yang sesuai zaman, memberikan pupuk murah bahkan gratis, membangun saluran irigasi untuk pengairan lahan, dengan begini produksi beras akan meningkat dari segi kwalitas juga jumlah. Serta impor tidak akan menjadi pilihan jika produksi dalam negeri saja sudah memenuhi kebutuhan.

Apa yang dilakukan negara Islam ini dikarenakan bahwasanya pemerintah di dalam Islam bersumber dari Al-Qur'an dan Sunah. Di dalam pemerintahan Islam yang pertama dilakukan negara adalah bagaimana memenuhi kebutuhan pokok rakyatnya. 

Karena kebutuhan pokok adalah kebutuhan dasar bagi seluruh umat manusia. Negara akan memastikan bahwa seluruh rakyatnya telah terpenuhi kebutuhan pokoknya. Oleh karena itu masyarakat di dalam islam dapat membeli beras murah bahkan gratis. 

Pemimpin di dalam Islam sangatlah menjaga amanahnya kepemimpinannya di hadapan Allah SWT. Sehingga begitu khawatir jika kepemimpinannya tidak mampu mensejahterakan rakyatnya. Sebagaimana yang pernah dilakukan Khalifah Umar ketika berpatroli mengelilingi pemukiman warga dan mendapati satu keluarga yang kelaparan. 

Hingga Umar sendirilah yang membawakan makanan untuk keluarga tersebut. Pemimpin seperti itu hanya akan ada jika kita menerapkan penerapan Islam dan negara tidak akan disetir oleh para kapitalis. 

Wallahualam bishawab.



Oleh: Yaurinda
Aktivis Muslimah
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar