Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Remaja Terjebak Kehidupan yang Rusak

Topswara.com -- Era digital memacu kebangkitan industri komunikasi tanpa batas sekat negara. Aneka peristiwa lokal hingga dunia mudah didapatkan dari berbagai sumber informasi. Semua
begitu mudah diakses melalui genggaman tangan. Di tengah gempita pemilihan capres, ternyata peristiwa pergaulan remaja yang miris semakin
marak terjadi. Dari mulai bulliying, narkoba, tawuran, hamil di luar nikah, prostitusi, judi, kriminalitas hingga terjebak pinjol. 

Ketika mereka terciduk, hampir semua pelaku dan korbannya melakukan karena terinspirasi dari tontonan. Luar biasa ternyata pengaruh media dalam mengendalikan perilaku remaja. Hal tersebut menambah daftar panjang
permasalahan bangsa yang belum terselesaikan. Bagaimana nasib generasi di masa depan jika remaja terjebak dalam kehidupan yang serba rusak?

Bahkan, data terbaru menunjukkan bahwa penduduk Indonesia sudah kecanduan HP parah. Warga RI berada di peringkat pertama dalam hal waktu yang dihabiskan untuk menatap layar HP. Dalam State of Mobile 2024 yang dirilis oleh Data AI, warga Indonesia menjadi pengguna yang paling lama menghabiskan waktu dengan perangkat mobile seperti HP dan
tablet pada tahun 2023, yaitu 6,05 jam per hari. (CNBC Indonesia). 

Di samping itu, masyarakat Indonesia juga rawan mengakses situs pornografi. Hal ini sesuai dengan hasil riset Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) yang berjudul Survei Penetrasi
dan Perilaku Internet 2023. Data tersebut memunculkan berbagai pertanyaan.
Mengapa masyarakat Indonesia sampai kecanduan HP?

Menurut para psikholog, mereka melakukan kegiatan interaksi dengan hape karena mendapatkan kesenangan. Mereka menggunakan handphone untuk bermain game, menonton film, musik, chatting hingga melakukan transaksi jual beli semudah menjentikkan jari. Dengan melakukan hal-hal tersebut mereka merasa senang dan bahagia. 

Hormon endorphin bertambah dalam tubuh mereka sehingga mereka akan mengulangi kegiatan tersebut berulang kali. Hormon endorphin adalah senyawa yang memberikan sensasi rasa senang yang dikirimkan otak ke seluruh tubuh. 

Akibatnya, manusia akan ketagihan untuk
mencobanya kembali secara terus menerus dan berulang-ulang.
Perilaku keseharian remaja dalam serbuan era digital sekarang yang tidak bisa dilepaskan dari gadget sangat membahayakan. Kecanduan digital dapat membuat gagal belajar karena
susah fokus dalam belajar. Mereka mengalami kebanjiran informasi sehingga gagal fokus. Tidak bisa mencerap informasi dengan baik saking banyaknya sampah informasi yang masuk ke dalam benak remaja melalui layar handphone dan tablet. Informasi yang diterima remaja merupakan sampah yang merusak pemikirannya sehingga tidak mampu berpikir dengan baik. 

Bahkan, remaja sampai kecanduan game online padahal permainan game
memerlukan waktu lama. Hal itu bisa merusak sistem syaraf tubuh sehingga tidak bisa berfungsi dengan baik. Akibatnya fatal bagi perkembangan masa depan remaja.

Pandangan Islam

Remaja merupakan fase usia di mana dia boleh melakukan penyimpangan. Pandangan tersebut sangat menyesatkan. Berbeda dalam pandangan islam karena usia remaja jika sudah baligh maka dia akan dimintai pertanggungjawaban atas segala perbuatannya.

Rasulullah SAW. bersabda: “Pena diangkat (dibebaskan|) dari tiga golongan, yaitu dari
anak-anak hingga baligh, orang yang tidur sampai ia bangun dan dari orang gila sampai ia kembali sadar (berakal).” (HR. Abu Daud). 

Dari hadis tersebut dapat dipahami bahwa
remaja tidak boleh berbuat semaunya sendiri. Dia sudah terikat hukum syariat dalam melakukan amal perbuatannya.
Bahagia itu bukan sekadar melakukan apa yang disukai semata apalagi asal happy dan mengikuti trend. Ternyata kebahagiaan dalam islam adalah melakukan apa yang diridai
Allah Swt. Darimana kita tahu bahwa suatu perbuatan itu diridai Allah? Tentu saja dengan mengkaji ilmu. Bahkan Rasulullah SAW. mengingatkan kita dlam sabdanya, 

“Pemuda itu dihiasi ilmu dan takwa. Jika tidak ada keduanya maka tidak ada nilainya di sisi |Allah Swt.” (HR. Tirmidzi)

Handphone hanyalah wasilah atau sarana dalam kehidupan. Sebagai seorang muslim kita harus memahami benar agar tidak diperbudak oleh teknologi. Fungsi teknologi memudahkan kehidupan manusia. Jika teknologi malah mempersulit kehidupan manusia
dan menimbulkan kerusakan berarti ada yang keliru. 

Sistem kehidupan sekarang telah menjebak kita untuk hidup dalam dunia maya penuh kepalsuan. Pembunuhan,
perselingkuhan, perzinaan, fitnah, adu domba, pornoaksi dan pornografi bersliweran membuat pikiran kita tidak jernih. 

Maka kembalikan fungsi handphone sebagai alat komunikasi yaitu mempermudah kehidupan bukan tempat bergantungnya hidup. Dia hanya
sebagai sarana bukan tujuan.

Akar Masalah dan Solusi

Berbagai fenomena kerusakan remaja hari ini akibat kecanduan handphone hanyalah
dampak dari sebuah sistem kehidupan liberal. Kehidupan dalam naungan sekularisme yang memisahkan agama dari kehidupan. Kehidupan remaja dalam gelombang informasi kapitalisme menjadi objek market baik pemikiran maupun sebagai konsumen produk yang
ditawarkan. 

Bahkan, remaja menjadi agen pembawa pemikiran liberal. Walhasil kerusakan justru muncul di tengah masyarakat. Butuh solusi fundamental untuk menyelesaikan permasalahan remaja dalam gempuran digital. 

Padahal, teknologi juga harus dikuasai oleh remaja sebagai sarana meningkatkan kehidupan dan peradaban mulia.
Hanya kembali pada ajaran Islam merupakan solusi paripurna untuk menyelesaikan berbagai kasus yang menimpa kalangan remaja. Islam kaffah yang dirindukan memunculkan dorongan ketakwaan antar individu, masyarakat dan negara. 

Menanamkan akidah yang kuat bahwa segala sesuatu akan dimintai pertanggungjawaban, maka sebelum bertindak harus dipikirkan dahulu. Remaja harus dibimbing agar mememanfaatkan media sosial dengan bijak agar sesuai dengan tujuan kehidupan. 

Misalnya dalam hal pendidikan, perniagaan, dan kesehatan sesuai dengan aturan islam. Remaja dapat memaksimalkan potensi dengan menuangkan gagasan yang mencerahkan umat. Tidak ada kata terlambat, selagi jiwa masih bernafas untuk memberikan kontribusi terbaik bagi peradaban manusia.

Dengan menerapkan aturan islam secara sempurna sebagaimana dicontohkan |para
Khulafaur Rasyidin akan membuat remaja bahagia dunia dan akhirat. 

Wallahu’alam.


Oleh: Edy Susyanto R.
Aktivis Dakwah
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar