Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Remaja Pelaku Pembunuhan, Potret Buram Generasi

Topswara.com -- Maraknya kasus pembunuhan terjadi setiap hari dan dikabarkan diberbagai media mulai dari televisi, media sosial maupun melihat secara langsung dari lingkungan sekitar. Kasus pembunuhan ini bukan hanya terjadi dari kalangan dewasa saja, namun terjadi di usia anak-anak, remaja dan wanita. 

Baru-baru ini ada seorang remaja yang tega membunuh tetangganya dan memperkosa jasad korban 
Remaja yang berinisial J (16 Tahun). Kasus pembunuhan tersebut terjadi di Desa Babulu, Kecamatan Babulu. Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, Selasa 6/2/2024. (Sumber kompas.com).

Pelaku masih kelas 3 SMK. Motif pembunuhannnya adalah keluarga pelaku dan korban sempat terjadi konflik yakni masalah ayam dan korban belum mengembalikan helm yang dipinjam selama 3 hari. Konfliknya hal sepele namun pelajar yang masih dibawah umur ini tak terima hingga akhirnya ia berani membunuh seluruh anggota korban. 

Selain permasalahan yang sepele tadi, keluarga pelaku memberikan informasi bahwa , pelaku menjalin hubungan asmara dengan korban yakni RJS (15), namun keluarga korban tidak merestui hubungan mereka dikarenakan korban sudah memilik pasangan lain. 

Potret Buram Generasi

Potret buram generasi di sistem kapitalisme-sekularisme yang memisahkan agama dari kehidupan yakni lemahnya ketahanan iman, sehingga Pendidikan Indonesia saat ini gagal mewujudkan siswa didik yang berkepribadian baik yang tidak disangka tega melakukan perbuatan sadis dan keji.  

Selain itu ide sekularisme menggambarkan lemahnya sistem sanksi karena tidak mampu mencegah individu untuk melakukan kejahatan. 

Dan di sisi lain, ini menunjukkan efek buruk mengkonsumsi minuman keras yang membahayakan dan merusak akal manusia. Dari segi tontonan media games maupun perfilman tentang pembunuhan yang tidak mendidik, sehingga tontonan menjadi tuntunan bagi masyarakat untuk melakukan kejahatan. 

Sistem kapitalisme-sekularisme telah berhasil menciptakan generasi yang rusak, sekularisme membentuk karakter manusia menjalankan aktivitasnya dengan standar hawa nafsu, sehingga ketentuan halal haram bukan lagi menjadi pertimbangan aktivitasnya. 

Bagi masyarakat yang mengadopsi paham sekularisme aturan islam tidak dianggap penting, sehingga kemaksiatan menjadi kebiasaan untuk melakukannya terus menerus. Hal ini membuktikan bahwa negara gagal membentuk generasi berkepribadian Islam. 

Islam Sebagai Solusi

Agama Islam bukan hanya sekadar agama yang mengatur spiritual saja tetapi Islam adalah agama yang mengatur aktivitas kehidupan manusia. Islam memiliki sistem kehidupan yang terbaik sejarah mencatat bahwa agama yang dibawa oleh Rasulullah telah menguasai 2/3 dunia dengan kejayaannya dan keadilan ketika aturan Islam diterapkan secara menyeluruh. 

Islam memiliki sistem pendidikan yang mampu melahirkan generasi berkualitas yang berasaskan pada hukum Allah yakni Al-Qur’an dan Hadis merupakan sumber utama dalam Pendidikan. 

Generasi akan dibentuk yang memiliki kepribadian islam bukan hanya mencerdaskan akademik saja namun akhirat juga. Mereka akan dipahamkan bahwa satu-satunya tujuan hidup di dunia ini adalah untuk beribadah kepadaNya, mereka akan mampu menjalankan kehidupannya sesuai dengan syariat islam dan seseorang harus dipahamkan bagaimana mempunyai kepribadian yang baik. 

Islam melarang keras untuk menjual atau membeli minuman khamr. Dengan penerapan syariat secara menyeluruh masyarakat akan diikat dengan perasaan, pemikiran dan peraturan yang islami. Ketakwaan menjadi acuan dalam bermasyarakat, mereka terbiasa untuk beraktivitas amar makruf nahi mungkar dan berlomba dalam kebaikan. 

Di sistem Islam, seseorang yang melakukan kemaksiatan akan dipandang sebagai pelaku dan membuat aib bagi keluarga dan masyarakat, sehingga tidak ada orang yang berani melakukannya. Jika ada seseorang yang masih melanggar, maka khalifah akan memberikan sanksi tegas yang ditetapkan hukum Allah. 

Orang yang melakukan pembunuhan hukumannya adalah qishash, kecuali jika memang keluarga korban memaafkan dan diganti dengan diyat senilai 100 ekor unta yang 40 diantaranya sedang hamil. 

Sistem sanksi yang berasal dari Allah SWT memiliki fungsi yaitu membuat seseorang tidak berani untuk melakukan kemaksiatan dan membuat pelakunya terbebas dari sanksi di akhirat kelak berkaitan dengan pembunuhan dan kemaksiatan lainnya.  

Inilah betapa pentingnya penerapan sistem Islam secara menyeluruh dan kasus-kasus semacam itu bisa dicegah. Penerapan sistem islam akan kembali tegak sesuai dengan bisharah Rasulullah. Semoga kita termasuk orang yang akan menjemput janji Allah, teruslah mengkaji islam dan ikut dalam kelompok dakwah yang memperjuangan Islam.

Wallahualam Bisshawab.



Oleh: Witri
Aktivis Muslimah
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar