Topswara.com -- Dakwah Islam adalah misi para Nabi dan Rasul, tidak terkecuali Rasulullah Muhammad SAW. Banyak umat Islam yang tidak menyadari, bahwa dakwah yang diserukan Rasulullah SAW sejatinya merupakan dakwah ideologis, di mana dakwah ideologis adalah seruan atas kaum muslimin untuk menerapkan Islam sebagai sebuah ideologi.
Hal itu merupakan konsekuensi logis dalam berakidah, sebab Islam bukanlah sebatas agama ritual, tetapi juga sebuah mabda (ideologi) yang harus diwujudkan dalam kehidupan secara utuh, tanpa memisahkan aspek ibadah dan aspek mengurusi urusan umat.
Dakwah seperti inilah yang harus diikuti oleh para pengemban dakwah hari ini, di saat syariat Islam tidak lagi diterapkan sebagai sebuah sistem negara yang sempurna, maka dakwah ideologis menjadi hal yang begitu mendesak untuk dilakukan.
Jajak pendapat yang dilakukan Pew Research Center pada akhir September 2023 lalu, menunjukkan bahwa 64 persen umat Islam di Indonesia mendukung penerapan hukum syariat Islam, dibandingkan dengan hukum sekuler yang ada saat ini.
Sedangkan di Malaysia, ada 86 persen yang mendukung penerapan hukum Islam sebagai hukum negara. Bukan kali ini saja Pew Research Center yang bermarkas di Washington, Amerika Serikat melakukan riset semacam itu, tahun-tahun sebelumnya mereka melakukan riset yang sama, bahkan bukan hanya di Indonesia dan Malaysia, tetapi di lebih dari 30 negara muslim. Mayoritas negeri muslim tersebut juga mendukung penerapan syariat Islam sebagai hukum negara. (Muslimah News Com)
Hukum-hukum syariat Islam yang tidak diterapkan dalam kehidupan, membuat kaum muslimin hanya dapat menunaikan syariat Islam pada sebagian aspek saja. Kaum muslimin dipaksa tunduk terhadap aturan kapitalisme, yang jelas-jelas menyelisihi perintah Allah dan Rasul-Nya, sehingga gelar sebagai umat terbaik menjadi hilang.
Bahkan negeri-negeri Islam di sebagian wilayah dijajah secara fisik, bom-bom diluncurkan siang dan malam untuk membantai mereka. Bahkan perempuan dan anak-anak menjadi korban paling besar, di bagian lainnya kekayaan negeri-negeri kaum muslimin di peras habis.
Penguasa negeri muslim justru menjadi pendukung ideologi penjajah, begitulah nasib kaum muslimin tanpa penerapan syariat Islam. Mereka menjadi lemah karena jauh dari penerapan syariat Islam.
Dakwah ideologis seharusnya menjadi hal utama dalam beramal dakwah. Umat butuh disadarkan, bahwa penjajahan sedang menimpa mereka dan sistem Islam menjadi urgent sebagai solusinya.
Pada masa lalu, Rasulullah SAW tidak hanya menyampaikan ayat tentang salat, namun juga tentang kewajiban agung berjihad dan berdakwah, sesuai dengan firman Allah SWT:
"... dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah mereka dari perbuatan yang munkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan oleh (Allah)." (TQS. Al-Luqman: 17)
Demikian pula urgensitas penerapan sistem pendidikan Islam, ekonomi Islam, pergaulan Islam dan sebagainya di dalam kehidupan. Saat itu, Rasulullah SAW tidak sekedar menjelaskan bagaimana wajibnya berpuasa, tetapi juga bagaimana menerapkan syariat dalam sebuah negara.
Bangsa Arab yang sebelumnya tidak mengenal tauhid, menjadi kaum beriman yang terdidik. Mereka yang sebelumnya tenggelam dalam ke-jahiliyah-an, menjadi mercusuar peradaban dunia. Inilah Islam yang komprehensif dan solutif yang harus diemban oleh para pengemban dakwah.
Para pengemban dakwah harus menunjukkan kesungguhan di dalam berdakwah, sehingga Allah SWT akan menyegerakan turunnya pertolongannya dengan tegaknya kembali kehidupan Islam, sebagaimana yang pernah dibangun oleh Rasulullah SAW.
Wallahu a'lam bishshawab.
Sumariya
Aktivis Lisma Bali
0 Komentar