Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Pemikiran Ideologis Memengaruhi Jalan Hidup

Topswara.com -- Pada masa awal perjuangan menegakkan Islam, alat yang digunakan untuk berperang masih tradisional dan sederhana. Diantaranya adalah pedang yang terbuat secara khusus yang dipakai oleh pasukan untuk berperang. 

Sebagai alat perang pedang terbuat dari bahan terbaik yang diolah dengan metode tertentu sehingga mencapai ketajaman yang diinginkan. Perjuangan umat dalam menegakkan kemuliaan Islam secara perlahan terus mengalami kemajuan baik secara fisik, pemikiran dan teknologi. 

Berkembangnya pemikiran ideologi Islam sehingga menghasilkan para tokoh dalam berbagai disiplin ilmu. Bahkan mampu menciptakan ilmuan muslim yang menguasi berbagai macam disiplin ilmu atau polymath.

Ketajaman pemikiran para ilmuan muslim inilah yang menghasilkan teknologi yang sangat maju, berkembang dan menjadi rujukan peradaban dunia sampai sekarang. Seperti bidang kedokteran, fisika, kimia, aerodinamik, astronomi, persenjataan dan lainnya. Kemajuan science dan tekhnologi Islam ini mencapai puncaknya ketika kesempatan dan penghargaan terhadap ilmu mendapat ruang dan kesempatan dari khalifah. 

Seorang ilmuan yang mampu menulis buku science dan technologi berdasarkan hasil penelitian dan ujicoba dihargai dengan emas. Seberapa berat buku yang dihasilkan maka akan dihargai dengan emas yang memiliki berat yang sama dengan buku tersebut. Hal ini hanya akan terjadi dalam sebuah negara yang mengemban ideologi Islam.

Islam mengatur manusia dengan aturan secara lengkap, rinci dan dapat diterapkan dalam semua sendi kehidupan. Dalam menyampaikan pemikiran, islam memberi ruang secara bebas berdasarkan data, fakta sehinga hanya menghasilkan pemikiran yang mustanir dengan kalimat yang menggugah, indah, bermakna, menggetarkan serta dapat dipertanggungjawabkan.

Pemikiran yang cemerlang selalu menjadi inspirasi dengan kalimat yang indah, gaya bahasa yang mudah dimengerti serta dapat merubah jalan hidup seseorang, Masyarakat, suatu kaum, suatu bangsa bahkan merubah peradaban dunia. Sebaliknya pemikiran yang tidak bersifat ideologis akan menghasilkan hal yang berlawanan dari pemikiran yang mengemban pemikiran ideologis. 

Seorang muslim mestinya mengikatkan dirinya pada islam, baik islam sebagai agama maupun Islam sebagai sebuah ideologi. Mengikatkan diri pada aturan dan syariat Allah, saat dia bangun tidur hingga dia akan tidur lagi. Baik saat menyendiri, bersama keluarga, ditempat kerja, ditengah masyarakat, bahkan saat menjadi penyelenggara negara. 

Semua aktivitas individu, bermasyarakat dan bernegara terikat dengan aturan islam. Hanya dengan mematuhi aturan islam secara totalitas atau secara kaffah maka sebuah negara akan mendapat keberkahan. Islam adalah sebuah way of life, sebuah pilihan hidup, sebuah tatanan dalam pengaturan hidup bermasyarakat dan bernegara. 

Ketika aturan Islam ditinggalkan dan dicampakkan maka semua kerusakan dan kemungkaran menjadi badai dalam kehidupan umat. Kerusakan alam akibat ekploitasi berlebihan, kerusakan generasi muda akibat nafza, runtuhnya tatanan rumah tangga dengan meningkatnya angka perceraian, pendidikan yang terkapitalisasi, sikap hidup yang bersifat hidonisme yang mencerminkan hidup di dunia seakan abadi. Padahal tidak ada kehidupan abadi, kecuali kehidupan akhirat.  

Sudah saatnya kita kembali pada aturan terbaik yang berasal dari Zat yang maha baik yang akan mengantarkan kita pada keberkahan semesta. Wakanda no more, khilafah forever.


Oleh: Agus Syarkani
Aktivis Dakwah
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar