Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Nasib Pilu ART Mendapatkan Perlakuan Tidak Manusiawi

Topswara.com -- Jika bisa memilih, tidak ada yang menginginkan hidup di bawah garis kemiskinan, namun inilah hidup, ada yang miskin ada yang kaya, dan semua niscaya dalam hidup ini. 

Asisten rumah tangga (ART) adalah pekerjaan yang harus di pilih oleh seorang perempuan ketika kebutuhan ekonomi mendesak, pendidikan rendah, dan juga minim pengalaman, serta sulitnya mencari pekerjaan lain, akhirnya pilihan untuk menjadi ART pun menjadi jalan keluar. 

Meskipun kondisi saat ini menjadi ART penuh dengan resiko karena dianggap sebagai pekerjaan rendah. Bahkan lebih mengerikan lagi, perlakuan yang di dapatkan oleh ART dari majikannya berupa kekerasan.  

Miris, yang terjadi di Jakarta, sebanyak lima orang asisten rumah tangga yang masih di bawah umur di kawasan Jatinegara Jakarta Timur, menjadi korban penganiayaan oleh majikannya. Dan kelimanya melarikan diri di bantu oleh warga sekitar. Dan ini di benarkan oleh pusat perlindungan perempuan dan anak (PPPA) DKI Jakarta yang mendampingi asisten rumah tangga berinisial I (23th) yang menjadi korban penyekapan majikannya di tanjung duren, grogol petamburan, Jakarta Barat. 

Mereka mendapatkan pendampingan psikologis sekaligus pendampingan hukum dari polres metro Jakarta Barat. Selain itu, korban juga di pastikan telah melakukan pemeriksaan visum dan perawatan lanjutan di salah satu RSUD di Jakarta. Kamis 15/2/24. TRIBUNNEWS. COM. 

Selain mendapatkan penganiayaan, ART juga kerap mendapatkan perlakuan yang tidak manusiawi, sering telat di beri makan, ataupun upah yang di janjikan tidak di tepati, seperti yang di sampaikan oleh salah seorang diantara ART yang berhasil kabur, mereka di janjikan akan di gaji sebesar 1,8 juta namun hingga mereka melarikan diri upah nya belum di terima. Dan mereka merasa di jebak, lantaran nomor penyalur sudah tidak bisa di hubungi, karena selama ini mereka melamar pekerjaan menjadi ART melalui penyalur. 

Peristiwa ini menunjukkan rusak nya hubungan kerja yang tidak manusiawi. ART yang seharusnya mendapatkan haknya karena sudah mengerjakan pekerjaan sesuai, namun tak di perlakukan dengan baik-baik.

Akar permasalahannya karena penerapan sistem kapitalisme, yang tidak memanusiakan manusia, yang menjadikan relasi kuasa sebagai alat kezaliman terhadap sesama, membedakan kasta rendah dan kasta tertinggi, dan ini sangat bertentangan dengan konsep dasar islam, yang sangat memanusiakan manusia. 

Namun, di sisi lain kemiskinan dan rendahnya pendidikan membuat seseorang tidak memiliki nilai tawar, bahkan mereka siap di berikan upah yang sangat rendah. Dan inilah yang menambah potensi terjadinya kezaliman. 

Karena dalam sistem kapitalisme sekular ini nilai sebuah pekerjaan tergantung dari tinggi dan rendahnya pendidikan juga pengalaman, serta manfaat yang di hasilkan, sehingga mereka yang tidak mempunyai pendidikan tinggi dan keahlian tersingkirkan, bahkan di rendahkan. 

Lebih miris lagi, negara tidak mampu memberikan perlindungan pada ART, sementara RUU P-PRT hingga 20th ini belum di sahkan juga. Kalaupun di sahkan negara tidak mampu memberikan perlindungan hakiki, karena negara hanya mencari solusi tambal sulam, dan sebagai formalitas saja tidak menyentuh akar masalah. 

Sedangkan di dalam Islam, semua manusia memiliki kedudukan yang sama, yang membedakan adalah takwanya. melalui firman-Nya dalam Al-Qur'an Surat Al-Hujurat (49) ayat 13

 يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ

"Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan. Kemudian, Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Teliti.

Selain itu, Islam memandang ijarah antara penjual dan pembeli adalah hubungan yang terikat aturan Allah dan Rasul-Nya, maka ini akan membuat ART terhindar dari kedzaliman, apalagi Negara juga memiliki sistem sanksi yang tegas dan menjerakan, yaitu sebagai jawabir dan jawazir penebus dan pencegah.

Negara Islam wajib menciptakan kesejahteraan rakyat, menyediakan lapangan pekerjaan, bagi semua rakyat sesuai dengan keahliannya, dan semua mendapatkan kedudukan yang sama tidak ada perbedaan, karena yang yang membedakan hanyalah keimanan dan ketakwaan kita kepada allah SWT. 

Wallahualam


Oleh: Ade Siti Rohmah
Aktivis Muslimah
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar