Topswara.com -- Perubahan peradaban umat sangat erat kaitannya dengan dunia literasi. Baik itu perubahan yang membawa suatu keburukan ataupun kebaikan. Keinginan menuju perubahan kebaikan akan menjadi dambaan bagi seluruh umat.
Generasi terbaik perubahan di dunia islam pernah tercatat dalam sejarah perubahan peradaban dunia. Dan Islam menjadi sebuah mercusuar dari seluruh peradaban di dunia ini.
Seperti kita ketahui bersama bahwa ketika era keemasan peradaban dunia Islam mempengaruhi seluruh perubahan peradaban dunia, tentu tidak lepas dari tokoh-tokoh besar literasi Islam saat itu. Beberapa tokoh Islam seperti Imam Maliki, Hanafi, Syafi'i, Ibnu Sina, Al-Ghazali dan masih banyak tokoh-tokoh fenomenal lainnya.
Karya-karya besar mereka bahkan sampai sekarang masih digunakan sebagai bahan rujukan dunia sampai saat ini. Di bidang ilmu fikih ada Imam 4 mahdzab yang sampai saat ini dipelajari dan dipraktekkan umat Islam dalam menjalankan seluruh aktivitas ibadahnya.
Ibnu Sina dikenal sebagai bapak kedokteran dunia. Ilmu pengetahuan dasar kedokteran yang saat ini digunakan oleh dokter untuk mengobati para pasiennya, banyak dilahirkan dari karya-karya beliau. Dalam bidang filsafat dan tasawuf ada Al-Ghazali sebagai salah satu tokoh besar dalam Islam.
Tokoh pembaharu di Nusantara juga sangat lekat dengan dunia literasi saat itu. R.A Kartini dikenal sebagai sosok penggerak perubahan pemberantasan pembodohan disaat penjajahan zaman Belanda, yang cenderung membodohkan masyarakat kala itu. Karyanya yang sangat fenomenal yaitu, "Habis Gelap Terbitlah Terang".
Tetapi sangat miris jika kita melihat kondisi saat ini yang terjadi di Nusantara kita tercinta. Kemunduran literasi kita rasakan begitu nyata. Keburukan bahkan kemerosotan moral sangat dipengaruhi oleh tulisan-tulisan yang beredar ditengah umat.
Perkembangan teknologi yang pesat juga menyumbang dampak negatif bagi umat, jika tidak disikapi dengan dengan bijaksana. Banyaknya berita hoax dan konten yang tidak mendidik, secara tidak langsung akan mengarahkan umat dalam kerusakan dan kebobrokan.
Anak-anak muda calon generasi masa depan semakin lama akan semakin terpuruk jika kondisi ini terus dibiarkan. Tidak ada yang menuntun mereka dengan cahaya yang terang dan mencerahkan. Apakah perubahan peradaban yang buruk yang akan kita kehendaki? Tentu saja tidak.
Oleh karena itu kita semua berkewajiban untuk merubah kondisi yang lebih baik. Seperti halnya dulu para pendahulu generasi keemasan peradaban Islam. Kita semua harus berkontribusi dalam membangun perubahan peradaban menjadi lebih baik.
Islam telah memberikan cahaya yang terang didunia ini. Seluruh sendi kehidupan semua sudah diatur dalam Islam. Dari mulai kehidupan pribadi dalam hal pakaian, makanan serta minuman, sampai pengaturan yang cakupannya luas seperti negara.
Dalam sebuah perubahan peradaban yang mempunyai andil dalam kebermanfaatan terhadap manusia, Islam selalu memiliki andil di dalamnya. Bangsa manapun yang memegang Islam dengan teguh, akan memimpin peradaban dunia. Manfaat akan dirasakan pada setiap manusia di belahan dunia manapun.
Bahkan manfaat kebaikan akan dirasakan juga oleh seluruh isi alam, termasuk hewan dan tumbuh-tumbuhan. Islam akan mulia dimanapun dan siapapun yang mau mengambil dan menerapkannya. Tidak terkecuali dalam sebuah literasi di dunia Islam, hal ini akan mampu membuat berbagai perubahan kebaikan ditengah-tengah umat.
Memang tidak mudah untuk membangun literasi yang bisa membawa perubahan besar. Tetapi perubahan itu tetap harus kita lakukan demi terciptanya tonggak perubahan. Maka kita semua harus memiliki tekad yang kuat serta keistiqamahan dalam mengukir sejarah perubahan peradaban dunia.
Dan kami memohon kepada Allah, semoga perubahan itu diamanahkan kepada kami pada generasi ini. Generasi emas pencetus literasi agung.
Aamiin.
Oleh: Dwi Nugroho
Aktivis Muslim Karawang
0 Komentar