Topswara.com -- Zionis Israel kewalahan melawan mujahid Hamas. Petinggi Israel mengakui negaranya menanggung konsekuensi berat akibat peperangan melawan para mujahidin Hamas.
Allah SWT telah menjamin orang-orang yang beriman yang menolong agama Allah. Hal tersebut tertuang dalam surat Muḥammad ayat 7, Allah SWT berfirman:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنْ تَنْصُرُوا اللّٰهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ اَقْدَامَكُمْ
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu."
Allah SWT menolong dengan cara menguatkan langkah para mujahidin dan menurunkan bala bantuan berupa tentara para malaikat.
Badan Intelijen Pertahanan (DIA) di Amerika Serikat (AS) menganasis bahwa pasukan Israel akan kesulitan untuk menang dalam perang dua front melawan Hamas di Gaza.
Terbukti pasukan elite Brigade Golani ditarik mundur dari Jalur Gaza setelah 60 hari pertempuran. Brigade Golani mengalami kerugian personel dalam jumlah besar.
Analis pertempuran dari Institute for the Study of War (ISW) menilai Hamas merancang skenario penyerangan dengan sangat matang dan begitu terorganisasi secara seksama.
Abu Ubaida alhamdulillah juga menyatakan telah menghancurkan seluruh atau sebagian 720 kendaraan militer Israel, dan semangat perlawanan Hamas lebih tinggi dari sebelumnya.
Ekonomi Israel terus merugi US$ 260 juta atau setara Rp 4 triliun (kurs Rp 15.707) per hari dalam masa perang dengan Hamas.
Saudara-saudara pejuang yang dimuliakan Allah SWT. Tekad kita di jalan Allah SWT tetap kokoh kuat. Padahal Israel dan negara kapitalis, jauh lebih kuat dari Palestina dan lebih banyak mengumpulkan harta. Hal ini karena para pejuang adalah hamba-hamba Allah yang mengatakan kebenaran dan tidak takut di jalan Allah terhadap celaan orang yang suka mencela, kita mengimani bahwa Allah yang memudahkan kesulitan.
Pidato abu ubaidah "Jangan goyah dalam mengejar musuh, jika anda berjuang, mereka juga sedang berjuang, letakkanlah pengharapan kepada Allah karena mereka(penjajah Israell) tiada ada tempat bergantung"
Hal ini sesuai dengan ayat Al-Qur'an Surat Annisa : 104
وَلَا تَهِنُوْا فِى ابْتِغَاۤءِ الْقَوْمِ ۗ اِنْ تَكُوْنُوْا تَأْلَمُوْنَ فَاِنَّهُمْ يَأْلَمُوْنَ كَمَا تَأْلَمُوْنَ ۚوَتَرْجُوْنَ مِنَ اللّٰهِ مَا لَا يَرْجُوْنَ ۗوَكَانَ اللّٰهُ عَلِيْمًا حَكِيْمًا ࣖ
Artinya Dan janganlah kamu berhati lemah dalam mengejar mereka (musuhmu). Jika kamu menderita kesakitan, maka ketahuilah mereka pun menderita kesakitan (pula), sebagaimana kamu rasakan, sedang kamu masih dapat mengharapkan dari Allah apa yang tidak dapat mereka harapkan. Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana.
Tiga seruan untuk umat Islam:
Pertama, mengetuk siapa pun yang masih memiliki keimanan di dadanya untuk merapatkan barisan membela Palestina.
Kedua, mengutuk siapa pun dari umat Islam termasuk para penguasa Muslim yang berdiam diri terhadap kejadian di Palestina.
Ketiga, menyeru para penguasa Muslim yang memiliki kekuasaan melakukan pembelaan dengan mengirimkan pasukannya karena hakikatnya kezaliman di Palestina hanya bisa dihilangkan dengan kekuatan militer.
Persatuan umat Islam akan menghadirkan segera tegaknya khilafah yang akan membela Palestina. Sebagaimana pembebasan Palestina yang berhasil dilakukan oleh Khalifah Umar bin Khattab ra, melindungi Palestina harus dilakukan oleh institusi negara. Satukan barisan menjadi satu kekuatan yang akan membuat gentar musuh-musuh Islam. Allahu Akbar!
Imanda Amalia, S.K.M.,M.P.H.
Dosen dan Founder Rumah Syariah Institute
0 Komentar