Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Kemiskinan Jadi Pemicu Tuberkulosis

Topswara.com -- Tuberkulosis atau TB adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri tersebut dapat masuk ke dalam paru-paru dan mengakibatkan pengidapnya mengalami sesak napas disertai batuk kronis,TB adalah salah satu penyakit menular yang perlu diwaspadai. 

Menurut data dari WHO, pada tahun 2020 sebanyak 1,5 juta orang meninggal akibat penyakit TB.Berdasarkan Global TB Report 2022, Indonesia merupakan negara dengan beban TBC tertinggi kedua di dunia setelah India. WHO memperkirakan 969.000 kasus TBC di Indonesia dengan angka notifikasi saat ini yaitu 717.941 kasus.

Dilansir dari Liputan6.com. Ada tragedi di depan mata yang kita enggak sadar. 1.060.000 kasus (TB) per tahun. Kematian 140.700 yang kalau kita bagi 16 orang per jam meninggal akibat tuberkulosis,” kata Erlina Burhan Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Sabtu, 17 Februari 2024.

Berbagai usaha sudah dilakukan oleh negara yaitu percepatan eliminasi TB dengan berbagai cara seperti pendidikan dan penempatan tenaga kesehatan, penguatan Puskesmas, peningkatan Rumah Sakit dan pelayanan kesehatan di daerah tertinggal, perbatasan dan kepulauan terluar, kemandirian farmasi dan alat kesehatan, ketahanan kesehatan, pengendalian penyakit dan imunisasi,  pembiayaan kesehatan, teknologi informasi, pemberdayaan masyarakat.(Kemenkes RI) 

Berbagai usaha yang sudah dilakukan sayangnya belum juga mengurangi angka kasus TB di Indonesia saat ini, usaha-usaha tersebut belum mencapai akar dari permasalahan, menurut kompas.com orang yang rentan terkena TB adalah anak-anak, manula, penderita penyakit, tinggal bersama penderita kemiskinan, tinggal di padat penduduk.

Kemiskinan dan padat penduduk adalah fakta banyak dijumpai di masyarakat Indonesia, angka kemiskinan, kekurangan gizi, kedap udara dan cahaya, tempat kumuh, padat penduduk adalah angka yang selalu tinggi yang dialami, dan sampai saat ini belum terselesaikan kemiskinan yang mendera tidak serta-merta karena kemauan mereka, melainkan kemiskinan tersistem akibat penerapan sistem kapitalisme. 

Masyarakat miskin lebih kesulitan menerapkan pola dan gaya hidup sehat ketimbang masyarakat menengah ke atas, kebutuhan pokok, makanan bergizi, hunian yang layak, bersih, sehat, pelayanan kesehatan semuanya dikapitalisasi sehingga rakyat kesulitan mendapatkannya

Adapun Islam, memposisikan negara sebagai pihak yang bertanggung jawab terhadap hajat hidup rakyatnya, termasuk aspek kesehatan. Negara khilafah di dalam sistem Islam tidak berlepas diri dari tanggung jawab ini, bahkan menjaminnya secara amanah untuk tiap-tiap individu rakyat.

Tanggung Jawab Negara

Dalam sistem Islam, terwujudnya masyarakat yang sehat adalah tanggung jawab negara kesehatan merupakan hal yang sangat penting dan termasuk kebutuhan dasar manusia. 

Rasulullah SAW. bersabda, “Barang siapa di antara kamu masuk pada waktu pagi dalam keadaan sehat badannya, aman pada keluarganya, dia memiliki makanan pokoknya pada hari itu, seolah-olah seluruh dunia dikumpulkan untuknya.” (HR Ibnu Majah, no. 4141).

Hal ini didukung oleh profil negara dalam Islam, yaitu raa’in wa mas’ulun ‘an ra’iyatihi (pengurus dan penanggung jawab urusan rakyatnya). Negara Islam akan serius mengupayakan pencegahan dan eliminasi TB secara mendasar, komprehensif, dan efektif.

Di aspek ekonomi, wajibnya mewujudkan kesejahteraan bagi masing-masing individu rakyat sehingga bisa memiliki tempat tinggal yang sehat dan terealisasi kecukupan gizi. Dari aspek kesehatan negara wajib memberikan pelayanan dan alat-alat kesehatan yang terbaik dan tentu saja murah dan mudah, penyuluhan-penyuluhan, pendidikan tentang kesehatan dan penyakit diberikan pada masyarakat.

Negara wajib mengatur tata ruang kota dan wilayah guna menyediakan perumahan yang sehat, asri dan tidak tertumpuk dengan wilayah industri, perkantoran dan lain-lain, sehingga lingkungan yang bersih, aman, nyaman akan tercipta

Wallahua'lambishshawab.


Oleh: Wibi Fanisa
Aktivis Muslimah
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar