Topswara.com -- Dunia terus berkembang, termasuk teknologi akan terus berubah dan menciptakan sesuatu yang spektakuler (berbeda untuk setiap tahun bahkan bulannya). Terkadang dengan kemajuan teknologi tersebut dapat meringankan tugas manusia.
Namun, ada juga yang justru malah merugikannya. Hal itu tergantung pada siapa yang memanfaatkannya dan digunakan untuk apa? Jika ia mempunyai sandaran serta standar akan berbuat sesuatu maka yakinlah kemajuan teknologi akan lebih berguna baginya. Baik meringankan tugasnya tadi, ataupun kemudahan untuk mengakses seluruh data yang ia perlukan.
Sebagaimana dikutip dari salah satu laman berita, saat ini ternyata kejahatan telah menggunakan kemajuan teknologi. Hal tersebut disampaikan oleh Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol. Susatyo Purnomo Condro. Beliau menyampaikan bahwa sekarang kejahatan telah mulai bergeser tekniknya. Awalnya serangan serangan psikologis menjadi satu-satunya cara yang digunakan untuk melakukan kejahatan kepada calon korban, namun sekarang beralih ke teknologi.
Beliau menambahkan bahwa menjelang hajatan pesta lima tahunan ini, cyber crime begitu merebak. Mereka melakukan aksinya dengan proses hacking. Dengan cara mengirim atau menyebarkan informasi hoax ke berbagai grup aplikasi perpesanan dan memakai akun nyata, anonim, atau semianonim. (tirto.id, 20/01/2024)
Melihat fakta di atas tentunya kita merasa sedih dan miris. Potensi yang diberikan oleh Sang Pencipta berupa otak dan akal menjadikan manusia telah gelap mata. Melakukan berbagai macam cara agar mampu memuaskan keinginannya.
Apalagi sekarang, dengan kemajuan teknologi yang begitu pesatnya membuat kejahatan akhirnya mengikutinya. Ini adalah gambaran nyata yang terjadi di masyarakat. Karena sistem kapitalisme sekuler yang masih merajai, maka manusia tidak lagi melihat sisi kebolehannya. Yang terjadi semua dilakukan guna memuaskan keinginannya termasuk juga menumpuk cuan dengan cara yang mudah serta instan.
Mungkin kita juga pernah mengalami fakta di atas. Banyak sekali pesan yang masuk dengan gaya mengiming-imingi calon korban untuk berinvestasi atau menyebarkan berbagai berita yang belum tentu kebenarannya. Bahkan yang lebih tragis lagi, mereka ternyata berhasil mengambil alih nomor ataupun akun asli kita. Itulah yang kerap kali terjadi di masyarakat.
Sehingga orang yang mendapatkan pesan ataupun postingan kita percaya pada apa yang telah disampaikan alias dishare oleh akun tersebut. Padahal kenyataannya sudah diambil alih oleh hacker tadi. Hal ini menandakan bahwa manusia sudah tidak lagi memakai aturan yang berasal dari Sang Penciptanya. Semua dilakukan yang
penting mendapatkan cuan dan materi.
Keimanan tidak lagi menjadi batas nyata ketika manusia melakukan aktivitas dalam kehidupannya. Bahkan halal dan haram tak lagi menjadi standar baku dalam ia beraktivitas. Sungguh, kemunduran yang sangat luar biasa yang terjadi saat ini.
Semua itu disebabkan karena penerapan sistem yang ada. Dengan gaya kapitalisnya, maka manusia kini menjadi haus akan materi dan cuan tadi. Semua dilakukan, tak peduli apakah melanggar dari perintah Rabb ataukah sejalan.
Ditambah lagi dengan sekuler yang begitu mendarah daging maka manusia lupa akan agamanya. Ia tak mempedulikan agama ketika di dalam kehidupan dunianya. Pemisahan antara aturan agama dengan aktivitas di kehidupan nyata begitu kentara sehingga aturannya tak lagi dilaksanakan. Itulah yang terjadi di masyarakat sekarang ini.
Sebagai dampaknya dapat kita lihat sendiri, begitu luar biasa kejahatan yang dilakukan lewat kemajuan teknologi. Hal itu diperparah dengan kondisi ekonomi masyarakat yang masih belum stabil dan aman. Makanya mereka melakukan apapun demi memenuhi hajat kehidupannya.
Sungguh miris dan sedih memang ketika melihat fakta di atas tadi. Padahal kemajuan teknologi harusnya mampu mempermudah serta meringankan tugas dari manusia, namun ternyata disalahgunakan untuk hal-hal negatif alias kejahatan.
Akan berbeda ketika Islam diterapkan di dalam kehidupan manusia. Karena Islam mempunyai aturan yang jelas dan lengkap maka manusia tentunya akan mengikuti standar tersebut. Keimanan yang kokoh akan menjadi 'rem' baku bagi manusia dalam melakukan berbagai aktivitas di kehidupannya.
Termasuk pula ketika ingin bekerja, tentunya akan melihat apakah sesuai saja dengan Islam (hukum syarak) ataukah bertentangan. Halal dan haram tentunya juga menjadi pegangan kuat bagi mereka di dalam kehidupan. Dengan begitu, maka tak akan mungkin melakukan sesuatu yang bertentangan dengan hukum syarak tadi. Termasuk tidak akan pernah merugikan orang lain, karena itu dilarang oleh Islam.
Termasuk dalam kemajuan teknologi yang ada, maka akan dipergunakan sebaik-baiknya untuk kemaslahatan umat. Bagaimana teknologi tersebut berguna bagi seluruh manusia, itulah yang akan dipikirkan oleh semuanya.
Serta bagaimana menghasilkan sebuah karya yang baik serta berguna dengan adanya kemajuan teknologi tadi. Sehingga Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam serta makhluk itu benar adanya.
Hal tersebut akan terwujud jika Islam diterapkan dalam kehidupan di dunia ini. Tentunya juga perlu dukungan negara yang akan menerapkan syariat Islam secara sempurna dan menyeluruh.
Dengan begitu maka insyaAllah akan mewujudkan kemaslahatan nyata bagi seluruh makhluk di muka bumi ini. Dan tak akan mungkin tercipta berbagai kejahatan dengan kemajuan teknologi tadi.
Di dalam Islam, negara mempunyai peran yang sangat penting. Karena sebagai pelindung serta pengurus rakyat.slam menjadikan negara sebagai pengurus dan pelindung rakyat, termasuk pula membentuk karakter yang unik pada masyarakat.
Unik yang dimaksud adalah sesuai dengan Islam dan mengetahui batas jelas karena bersandar pada hukum syarak. Termasuk pada teknologi, maka negara bertanggung jawab penuh untuk mengawasi hal tersebut agar tidak salah nantinya. Islam memandang bahwa teknologi tadi sebagai sarana dalam wujud fisik untuk memudahkan di dalam kehidupan.
Termasuk pula negara harus melindungi data seluruh rakyatnya. Sehingga tak akan pernah jebol serta disalahgunakan untuk kepentingan tertentu apalagi hacking tadi. Maka hal tersebut menjadi tugas dari negara untuk menghentikannya.
Berbagai cara akan dilakukan negara untuk menciptakan keamanan data tadi, termasuk penyediaan tim khusus yang dibentuk agar mengawasinya. Misalnya membentuk kepolisian siber yang akan bekerja sama dengan ahli IT untuk mengecek perkembangan dunia teknologi. Balik lagi, karena ini adalah kewajiban negara sebagaimana sabda Rasulullah SAW.
“Imam (Khalifah) adalah raa’in. Ia bertanggung jawab terhadap rakyat yang dipimpinnya.” (HR. Bukhari)
Dari hadis di atas maka akan kita dapati bahwa raa’in ini artinya adalah mengurus. Negara bertanggung jawab untuk mengurusi urusan umat, termasuk pada ranah keamanan data tadi dan juga teknologi.
Negara pun juga bertanggung jawab penuh untuk mencetak masyarakat menjadi sesuatu yang unik. Unik dalam hal membawa Islam ketika di dunia dan menjadikannya sebagai standar kehidupan. Sebagaimana yang telah dipaparkan di atas tadi. Tentunya dalam bentuk pembinaan-pembinaan.
Dengan adanya usaha maksimal tersebut, maka insyaAllah teknologi akan digunakan untuk kemaslahatan umat saja. Namun jika masih ada yang menyalahgunakannya, maka negara punya sistem hukum yang tegas. Sanksi akan dijatuhkan kepada orang yang masih menggunakannya untuk kejahatan.
Alhasil, ketika Islam diterapkan secara sempurna dan menyeluruh tadi tak akan pernah teknologi dimanfaatkan untuk hal-hal buruk. Kemajuan teknologi justru akan dimanfaatkan untuk kemaslahatan umat. Semoga Islam segera tegak, agar persoalan demi persoalan umat dapat teratasi sampai tuntas.
Wallahualam bissawab.
Oleh Mulyaningsih
(Pemerhati Keluarga)
0 Komentar