Topswara.com -- Sejak permusuhan iblis kepada Adam alaihis salam berujung pada pengusiran iblis dari surga, maka permusuhan itu tak pernah padam hingga hari kiamat.
Di bumi ini iblis memecah belah anak cucu Adam alaihis salam menjadi setidaknya dua kubu besar. Kubu Adam alaihis salam sendiri yang kemudian terwujud dalam bentuk para pengikut nabi dan rasul setiap zaman. Yakni kaum mukmin setiap zaman. Kaum mukmin semuanya di muka bumi meskipun berbeda bangsa, tempat dan waktu adalah satu kubu.
Sementara kubu yang lain adalah kubu iblis. Yakni anak cucu Adam alaihis salam yang mengingkari para nabi dan rasul setiap zaman. Mereka menjadi pengikut iblis laknatullahi alayhi. Mereka lah orang orang kafir dari semua bangsa, tempat dan waktu.
Kedua kubu ini saling bermusuhan, saling berperang, saling berebut pengaruh, berebut kekuasaan sepanjang zaman. Kadang satu kubu menang kadang kubu yang lain. Kadang kubu Adam alaihis salam yang menang dan berkuasa. Kadang kubu iblis yang berkuasa.
Meskipun pada akhirnya kemenangan setial zaman adalah milik kaum mukmin.
Termasuk perang Palestina adalah perang kubu Adam alaihis salam dan kubu iblis. Kaum mukmin orang orang muslim palestina adalah kubu Adam alaihis salam. Sementara entitas penjajah Yahudi laknatullahi alayhim adalah kubu iblis. Sementara ini kubu iblis menang karena disokong oleh kubah iblis internasional. Yakni negara negara penjajah besar seperti Amerika dan Eropa.
Kemudian di negeri-negeri Islam juga mengikuti pola yang sama. Pertarungan antara kubu Adam alaihis salam dan kubu iblis. Kubu Adam alaihis salam adalah orang orang beriman yang berupaya menegakkan Islam secara kaffah.
Sementara kubu iblis adalah mereka yang berupaya menghadang, menghalangi segala cara kembalinya Islam kaffah dalam sistem khilafah. Meskipun yang berebut kekuasaan adalah sesama muslim.
Namun sebagiannya terkena fitnah iblis dengan mengikuti aturan main buatan manusia. Mereka bergabung dengan kubu iblis meskipun masih beriman kepada Islam. Meraka terbagi bagi diantaranya hanya sampai fasik atau zalim. Namun sebagiannya telah murtad dari Islam. Yakni mereka yang membenarkan atau mengikuti sistem jahiliyah buatan iblis seraya menolak sistem Islam yang Haq dari Allah SWT.
Di seluruh dunia Islam saat ini yang menang dan berkuasa adalah para pendukung sistem buahan para pengikut iblis. Maeksipun mereka masih muslim namun karena fitnah sistem iblis ini mereka menjadi fasik atau zalim.
Mereka menegakkan sistem jahiliyah kemudian menimbulkan kerusakan yang sangat besar dan belum pernah terjadi dalam sejarah umat Islam. Yakni rusaknya dunia adan akhirat umat Islam. Rusaknya aqidah dan perilaku umat Islam. Inilah kekayaaan yang mencelakakan.
Kekuasaan yang menghancurkan dunia dan akhirat kita. Kekuasaan yang mengabdi kepada kepentingan iblis untuk menyesatkan anak cucu Adam alaihis salam. Kekuasaan yang mengantarkan anak cucu Adam ke dalam neraka.
Lihatlah saat ini, akibat penerapan sistem kufur ala ala iblis ini umat Islam begitu mudah murtad atau berbuat syirik. Umat Islam begitu mudah tidak shalat, tidak puasa, tidak menutup aurat, tidak mbayar zakat. Disisi lain begitu mudah pula umat Islam minum khamr, makan babi, makan riba, berzina, berjudi, main dukun, main sihir. Bukan kah semua ini adalah jalan ke neraka jahanam?
Disisi lain kehidupan dunia juga hancur. Politik hancur lebur tanpa akhlak yang mulia. Dusta, bohong, ingkar janji, suap alias sogok merupakan keharusan jika ingin berkuasa. Kemudian setelah berkuasa malah merusak kehidupan rakyat. Ekonomi, sosial, budaya rakyat rusak semua. Akhlaq makin rusak. Perilaku makin liberal. Rakyatnya makin miskin. Penguasa dan oligarkhi makin kaya. Hancur semuanya.
Inilah kekayaaan yang ditopang oleh sistem jahiliyah ala iblis. Maka kekuasaan ini pun mengabdi kepada kepentingan iblis. Yakni mengajak dan mendorong sebanyak mungkin ke dalam neraka jahanam. Kalaupun enggak kafir hingga kekal dalam neraka. Minimal masuk neraka disebabkan oleh perilaku buruk karena maksiat.
Surat Al-Ma’idah Ayat 50
أَفَحُكْمَ ٱلْجَٰهِلِيَّةِ يَبْغُونَ ۚ وَمَنْ أَحْسَنُ مِنَ ٱللَّهِ حُكْمًا لِّقَوْمٍ يُوقِنُونَ
"Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?"
Belumlah tiba saatnya umat Islam menyadari kesalahan terbesarnya? Yakni menyadari bahwa kesalahan terbesarnya adalah mengikuti sistem jahiliyah.
Wallahu a'lam.[]
Oleh: Ustaz Abu Zaid
Ulama Aswaja
0 Komentar