Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Kasus DBD Mengancam Keselamatan Generasi

Topswara.com -- Kembali kasus DBD meningkat, sejak musim penghujan tiba curah hujan meningkat, dan saluran air banyak menjadi tempat berkembang biak nya nyamuk, juga di tambah prilaku masyarakat yang kurang memperhatikan kebersihan terhadap lingkungan.

Sejumlah daerah di Indonesia, kasus DBD terus meningkat, bahkan merenggut nyawa anak-anak, di kutip dari Pikiran Rakyat.com. Kasus Ddmam berdarah di daerah cianjur mengalami peningkatan yang signifikan, bahkan pada awal 2024 terdapat ratusan warga yang terjangkit DBD, menurut hasil data dari dari beberapa rumah sakit di kabupaten cianjur. (kamis 01/02/2024) 

Menurut kepala dinas Kesehatan (Dinkes) kabupaten cianjur Dr yusman faizal mengatakan bahwa kasus DBD pada Januari 2024 mengalami peningkatan, bahkan tercatat dalam sebulan terakhir terdapat 219 yang di peroleh dari Dinkes cianjur, dan dari jumlah tersebut 2 anak dengan rata-rata usia 6 sampai dengan 14 th meninggal. 

Selain itu, kasus DBD juga terus meningkat di sejumlah daerah lain, di kabupaten Banyuasin cukup mengkhawatirkan. Data Dinas Kesehatan (Dinkes), ada 74 kasus DBD yang terdeteksi selama Januari 2024, sebanyak empat kasus berakhir dengan kematian. 

Data hingga bulan Januari, sudah empat orang meninggal dunia, kata Kepala Dinas Kesehatan kabupaten Banyuasin, Rini pratiwi ketika di temui usai pencanangan gerakan serentak pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di kabupaten Banyuasin (selasa, 30/01/2024) 

Dan masih banyak lagi kasus DBD yang terjadi di sejumlah daerah di Indonesia. Sejumlah upaya dari pemerintah terus dilakukan untuk pengendalian penyakit DBD yaitu dengan melakukan upaya preventif dengan pemutusan rantai penularan melalui pemberantasan sarang nyamuk (PSN) DBD tanpa mengabaikan peningkatan kewaspadaan kejadian luarbiasa serta penatalaksanaan kasus. 

Juga peran keluarga perlu terus ditingkatkan untuk melakukan pemantauan, pemeriksaan dan pemberantasan jentik, dengan konsep jumantik rumah tangga, atau satu rumah satu jumantik. 

Itulah sejumlah upaya yang di lakukan oleh pemerintah daerah di setiap daerahnya masing-masing terus di galakkan pencegahan, penularan, juga edukasi kepada masyarakat tentang hidup sehat di lingkungan tempat tinggal masing-masing. Namun apakah efektif cara tersebut? 

DBD adalah penyakit yang dapat di cegah dengan beberapa langkah yang harus di lakukan, secara terpadu oleh berbagai pihak termasuk masyarakat. Masyarakat harus benar-benar paham tentang bagaimana menjaga lingkungan sekitar, bahkan di dalam rumah nya sendiri, supaya sarang nyamuk tersebut tidak berkembang biak didekat tempat tinggal. 

Kesadaran akan adanya pencegahan harus di pahami sejak dini, mulai dari lingkungan keluarga, masyarakat tingkat rukun tetangga, rukun warga hingga ke lingkungan pemerintahan pun harus terapkan aturan yang sama. Jika semua terwujud, maka akan terwujud sistem yang kuat untuk mengantisipasi kejadian luar biasa yang di sebabkan oleh nyamuk demam berdarah. 

Pada saat yang sama, juga di butuhkan kesiapan rumah sakit, untuk menangani penderita yang membutuhkan rawat inap, perawatan, darah untuk transfusi, dan juga fasilitas lain di rumah sakit yang di butuhkan oleh pasien, sehingga pasien bisa cepat ditangani dengan maksimal. 

Namun dalam sistem sekarang ini, ada sejumlah rumah sakit yang tidak siap untuk menampung pasien dan memberikan pelayanan nya di karenakan kurangnya peralatan, dan fasilitas penunjang lainnya, sehingga pasien harus di rujuk ke rumah sakit yang memadai, yang tempat nya jauh bahkan sulit di jangkau karena keterbatasan kendaraan seperti ambulans dan sarana transportasi lainnya.

Inilah yang mengakibatkan banyaknya pasien meninggal akibat dari DBD karena terlambat nya penanganan, walaupun kita tidak menafikkan masalah qadha, atau ketetapan Allah, tetapi dari upaya dan ikhtiar kita yang harus maksimal dalam menangani dan mencegah hal ini terjadi, dan itu ada di wilayah kita yang akan di mintai pertanggungjawaban oleh Allah SWT. Dan ini adalah tugas negara memfasilitasi kebutuhan akan layanan kesehatan yang bersifat mutlak, karena tanggung jawab negara kepada rakyat nya. 

Negara menyiapkan mekanisme akses rumah sakit dengan cara yang kuat dan tepat juga gratis. Negara juga harus mengoptimalkan edukasi pada masyarakat tentang prilaku hidup bersih dan sehat serta upaya dan pencegahan penularan DBD dan berbagai hal yang dapat di laksanakan, dari mulai tingkat rumah tangga, lingkungan sekitar dan juga tempat-tempat umum seperti selokan jalan yang bebas dari sampah dan genangan air, sehingga tidak ada kekhawatiran ketika berada di luar rumah. 

Negara juga menyiapkan upaya pencegahan dengan teknologi unggul dan merata di semua wilayah daulah Islam, sehingga masyarakat merasa aman, nyaman. Dan masyarakat akan bekerjasama dengan negara dalam menjaga lingkungannya supaya bersih karena Islam mengajarkan hidup bersih, karena kebersihan adalah sebagian dari iman, karena "Kebersihan juga merupakan salah satu hal yang disukai Allah,

إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ يُحِبُّ الطَّيِّبَ, نَظِيفٌ يُحِبُّ النَّظَافَةَ, كَرِيمٌ يُحِبُّ الْكَرَمَ, جَوَادٌ يُحِبُّ الْجُودَ, فَنَظِّفُوا أَفْنِيَتَكُمْ

Artinya: "Dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam: Sesungguhnya Allah SWT itu suci yang menyukai hal-hal yang suci, Dia Maha Bersih yang menyukai kebersihan, Dia Maha Mulia yang menyukai kemuliaan, Dia Maha Indah yang menyukai keindahan, karena itu bersihkanlah tempat-tempatmu." (HR Tirmidzi).

Wallahu'alam


Oleh: Ade Siti Rohmah
Aktivis Muslimah
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar