Topswara.com -- Isu terorisme kembali mencuat, setelah sekian lama jauh dari pemberitaan di media, baik televisi ataupun media online, kini aksi terorisme muncul kembali, seperti yang di beritakan di berbagai media, terjadi penangkapan terduga teroris di daerah Boyolali Jawa Tengah. Sabtu 27/01)
Tim detasemen khusus (DENSUS 88) Anti teror polri kembali menangkap seorang terduga teroris, kapolres Boyolali AKBP Petrus parningotan silalahi mengatakan kasus ini merupakan pengembangan dari penangkapan sebelumnya, tim Densus 88 mengamankan 10 terduga teroris di kabupaten sukoharjo, kabupaten karang anyar, kabupaten Boyolali, dan kota Surakarta. 10 terduga teroris di tangkap di tempat yang berbeda di wilayah Jawa Tengah (jumat, 26/01/2024) cnnindonesia.com
Petrus mengatakan mengenai keterkaitan terduga teroris dengan jaringan tertentu, ia juga belum bisa menyampaikan jaringan apa karena bukan wewenangnya, dia berinisial T, dia adalah seorang buruh kerajinan tembaga dan kuningan di Cepogo, sungguh janggal dengan penangkapan tersebut, karena menurut warga sekitar T adalah warga yang baik dan bahkan ikut mengelola mesjid di daerah tersebut. (Republika.com. 28/02/2023)
Sebagaimana pernah terjadi sebelumnya, tidak ada alasan yang jelas dalam penangkapan terduga teroris, baru terduga sudah di perlakukan seperti penjahat sungguhan, bahkan perlakuan tidak manusiawi kerap di rasakan oleh terduga teroris ini, dengan alasan menjaga keamanan dan ketertiban negara.
Namun ini hanya berlaku kepada terduga teroris dan beragama islam, berbeda hal nya jika kepada non muslim tidak akan di sebut sebagai teroris meskipun sudah melakukan kejahatan yang luar biasa bahkan mengancam keamanan negara, seperti yang terjadi di Maluku dan papua.
Selama ini, istilah teroris di maknai secara sepihak oleh penguasa, padahal istilah teroris itu adalah : Terorisme menurut KBBI didefinisikan sebagai penggunaan kekerasan untuk menimbulkan ketakutan dalam usaha mencapai tujuan (terutama tujuan politik). Atau secara sederhana, KBBI memuat pengertian terorisme sebagai tindakan teror.
Apakah ada dalam diri terduga teroris yang ber inisial T tersebut melakukan tindakan meresahkan ataupun melakukan teror terhadap warga? Dari pernyataan warga sekitar terduga T justru aktif terlibat dalam kegiatan mengelola mesjid dan kegiatan lainnya di masyarakat.
Selalu Menyudutkan Umat Islam
Dari berbagai isu seputar terorisme selalu Ummat islam yang anggap sebagai biang, dan selalu Ummat islam yang di jadikan sasaran, sebagaimana yang juga di lakukan oleh global teroris yang selalu di narasikan musuh negara, bahkan dunia, seperti yang terjadi di berbagai negara, seperti yang terjadi saat ini di Palestina, Hamas di anggap sebagai teroris, justru yang banyak memakan korban atas genosida tersebut adalah warga Palestina, dan Israel tidak di anggap sebagai teroris meskipun sudah banyak melakukan kejahatan.
Belum lagi di negara-negara lain jika terjadi kekacauan pasti yang menjadi terduga adalah ummat islam. Dan pertama kali mmuncul di tahun 2001 saat menara WTC runtuh dan yang menjadi tersangkanya adalah kelompok al Qaeda yang di pimpin oleh Oesama bin Laden. Sejak peristiwa tersebut jika terjadi kerusuhan atau terganggu nya keamanan, hingga saat ini terorisme di identikan dengan ummat islam .
Sekularisme Lebih Membahayakan
Sejatinya ada yang lebih mengerikan di bandingkan dengan isu terorisme, yakni sekularisme, pluralisme, dan liberalisme namun negara justru malah menyuburkannya, saat ini ide sekularisme (memisahkan agama dari kehidupan) yang berasaskan manfaat sudah merasuk ke dalam jiwa kaum muslimin di dunia, kini Ummat islam terkungkung oleh sistem rusak tersebut, sehingga banyak dari kaum muslimin yang tidak mau di atur oleh aturan Tuhan mereka (Allah SWT) .
Di dalam Islam definisi yang sangat jelas tentang siapa yang sebenarnya musuh negara, dan membahayakan rakyat. Seperti kita ketahui bahwa Islam mengatur seluruh aspek kehidupan, jangankan untuk menghilangkan nyawa manusia, membunuh seekor semut saja akan di mintai pertanggungjawaban di hadapan allah SWT, maka sangatlah tidak mungkin Ummat islam yang mempunyai aturan hidup yang jelas harus terlibat dalam aksi terorisme.
Islam mewajibkan negara untuk menjadi pelindung bagi rakyat nya, dari berbagai bahaya baik secara fisik maupun pemikiran, sebagai perwujudan fungsi negara dan junnah bagi rakyat nya, dan semua itu hanya bisa terwujud jika Islam di terapkan secara menyeluruh dalam seluruh aspek kehidupan, di dalam sebuah institusi negara yang akan menjamin kesejahteraan bagi rakyatnya. Untuk itu kita harus berjuang menjadi penolong agama allah dan tentara allah untuk menegakkan izzul islam wal muslimin.
Wallahu'alam bishawab.
Oleh: Ade Siti Rohmah
Aktivis Muslimah
0 Komentar