Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Indonesia "Berpesta", Sementara Itu Rafah Diserang, dan Kita Mengaku Bersaudara?

Topswara.com -- Gegap gempita Pemilu di Indonesia menyisakan banyak untold story yang akhirnya jadi public story. Ada banyak cerita lucu, ada banyak cerita menyesakkan, ada pula cerita protes sana sini karena kecurangan terjadi di mana-mana.

Ada pula kekalahan yang membuat beberapa orang (mungkin) mendadak punya status baru : ODGJ (Orang dengan Gangguan Jiwa). Seperti dilansir kompas.com, Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Islam Klender di Duren Sawit, Jakarta Timur siap menerima calon anggota legislatif (caleg) yang mengalami depresi karena kalah pada Pemilu 2024. 

Bahkan ada pula yg sudah merayakan “kemenangan kecilnya”. Subhanallah, benarkah kita sebagai rakyat Indonesia semuanya sedang “berpesta”? 

Pesta atas Apa?

Bukankah sementara kita berpesta atas nama demokrasi yang secara sejarahnya bukan bersumber dari Islam yang agung, saudara-saudara kita se-aqidah, yang sedang membela tanah kita juga, Al Quds yang diberkahi, sedang berjuang mati-matian dengan darah dan nyawa yang tak sebanding dengan apa yang kita simak di depan mata kita tentang gegap gempita pesta tadi.

Sudah tahukah kita kalau Israel mengebom Rafah, Gaza, yang kini, jadi tempat terpadat penduduk di bumi. Sebab sekitar 1,4 juta orang awam berlindung di sana selepas melarikan diri akibat pengeboman Israel di utara Gaza. Ini adalah tempat terakhir yang dituju mereka. 

Nyatanya, zionis Israel selalu memberikan instruksi tempat yang aman untuk penduduk Palestina, dan untuk kesekian kalinya, mereka berbohong lagi dan lagi. 

Serangan itu, persis seperti berita-berita yang kita saksikan di lini massa, telah membunuh secara masif kalangan anak-anak sesuai janji Netanyahu yg menegaskan bahwa operasi yang Israel lakukan harus mencapai “kemenangan total” meski kecaman dan amarah dari seluruh penjuru dunia, ataupun pemimpin dunia begitu keras meneriakinya. 

Tidak heran, Allah SWT sudah banyak menggambarkan karakter orang Yahudi dalam Al Qur'an, seperti misalnya dalam QS. Al-Maidah : 61 :
"Dan apabila orang-orang (Yahudi atau munafik) datang kepadamu, mereka mengatakan : "Kami telah beriman", padahal mereka datang kepadamu dengan kekafirannya dan mereka pergi (daripada kamu) dengan kekafirannya (pula). Dan Allah lebih mengetahui apa yang mereka sembunyikan."

Tahukah kita bahwa 2/3 bagian Gaza sudah di bawah arahan pemindahan, pertempuran meluas melewati jalur pantai, dan tak ada celah untuk orang pergi dalam keadaan baik-baik saja. 

Bahkan, tetangga terdekat Gaza, Mesir mengatakan : mereka tidak akan membiarkan pelarian Palestina menyeberang ke Mesir. Lalu, ke mana seharusnya mereka pergi?

Inilah Saatnya, It is Time to be One Ummah

Sudah saatnya ukhuwah islamiah diwujudkan dengan institusi yang shahih bernama khilafah, yang sesuai dengan ajaran Islam yang agung, karena kecaman, konferensi, kunjungan bilateral, donasi dan setangkup doa tidak cukup membuat saudara-saudara kita terbebas dan Al Quds terjaga kehormatannya. 

Sebuah kekuatan bernama khilafah adalah negara adidaya yang dinanti dan dirindukan, sekaligus ditakuti kehadirannya kembali, sebab hanya keberadaannya lah yang bisa menandingi kesema-menaan Israel zionis yang didukung kekuatan besar negara adidaya saat ini yaitu Amerika Serikat. 

Terbukti, sekat-sekat bangsa saat ini membuat para pemimpin muslim menjadi kerdil mempertahankan ikatan yang lemah ini. Mereka tidak mampu berbuat apa-apa. 

Dengan adanya khilafah yang secara utuh menggunakan Al Qur'an dan As Sunnah sebagai dasar hukum, insyaaAllah hak-hak kita sebagai manusia, seperti akal, jiwa, kehormatan, harta, keturunan, agama, keamanan, dan negara akan terlindungi dengan sistem mulia ini. 

Kelak, saat khilafah benar-benar terwujud barulah bisa dikatakan saatnya "berpesta" yang sebenarnya. Bukan berpesta dan berharap perubahan pada demokrasi. 


Prita H.W.
Founder The Jannah Institute
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar