Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Fitrah Perempuan Terjaga dalam Sistem Islam

Topswara.com -- Fitrah seorang ibu akan selalu memberikan kasih sayangnya sepanjang hidup pada anak-anaknya. Kasih sayang sejak dalam kandungan sampai ajal menjemputnya. Pasti tidak akan terputus. Hanya saja fenomena sekarang ini sangat miris.

Pada sistem kapitalisme hari ini banyak ibu yang kehilangan fitrah kasih sayangnya. Anak yang seharusnya diberikan kasih sayang sepenuh hati, malah disiksa, ditelantarkan, dibuang bahkan dihilangkan nyawanya. Waliyadzubillah.

Apakah gerangan penyebabnya? Mengapa sangat tega dan kejam sekali. Tentunya ada beberapa faktor yang membuat fitrah kasih sayang seorang ibu lenyap. 

BANGKAPOS.COM, (23/01/2024) melansir, insiden tragis di Desa Membalong, Kabupaten Belitung, di mana seorang ibu rumah tangga berusia 38 tahun diduga membunuh dan membuang bayi yang lahir secara normal di kamar mandi. Kejadian itu terjadi pada Kamis, 18 Januari 2024, sekitar pukul 21.00 WIB.

Motif dari tindakan mengerikan ini diduga terkait dengan faktor ekonomi, dimana ibu tiga anak tersebut merasa terdesak secara finansial.

Sang suami sangat terkejut karena selama kehamilan, pelaku merahasiakan informasi tersebut baik kepada suami maupun pihak keluarga.

Pihak kepolisian, terutama Jajaran Satreskrim Polres Belitung dengan bantuan Polsek Membalong, bekerja keras untuk mengungkap kasus ini dan menemukan pelaku pembuangan bayi di pondok kebun warga Desa Membalong, Kecamatan Membalong. Penyidik meminta dokter melakukan pemeriksaan visum luar dan USG terhadap pelaku. 

Keterangan dokter kandungan dan cek USG menyatakan pelaku memang habis melahirkan serta adanya darah nifas. Memang pelaku juga sudah mengakui perbuatannya," ujar Kasat Reskrim Polres Belitung AKP Deki Marizaldi saat menggelar konfrensi pers pada Selasa (23/1/2024).

Pelaku sendiri menyiapkan baskom berisikan air sebagai wadah saat bayinya keluar dari kandungan. Tetapi perbuatan tersebut membuat bayinya meninggal dunia karena tidak bisa bernafas. 

Sungguh miris membaca berita di atas. Sangat disayangkan bayi yang lahir menjadi generasi penerus bangsa, meninggal dengan sia-sia disebabkan hilangnya fitrah keibuan. Dari berita diatas beberapa faktor hilangnya fitrah keibuan ini adalah ketidakberdayaan finansial keluarga, selain itu faktor kurangnya komunikasi antar keluarga. Dukungan masyarakat juga kurang apalagi perlindungan negara. 

Apalagi sistem saat ini yaitu sistem liberal (kebebasan) yang mengusung setiap manusia bertindak bebas tanpa aturan. Ditambah lagi sistem sekuler kapitalisme dimana setiap manusia bebas bertindak tanpa aturan agama. Hukum-hukum yang ditetapkan tidak memberikan efek jera ataupun penggugur dosa. Banyak kejadian pembunuhan bayi, aborsi yang disebabkan hubungan halal ataupun berzina. Hal ini disebabkan lemahnya kesadaran akan diawasi Allah dan memang hukum yang lemah. 

Seorang ibu yang seharusnya menjadi pelindung dan pengayom utama anaknya, kini berubah menjadi musuh anaknya. Astaghfirullah. 

Keimanan yang lemah membuat sang ibu gelap mata. Tidak takut akan dosa yang kelak diterima. Finansial yang lemah membuat putus asa akan karunia Allah. Padahal Allah telah melarang kita untuk berputus asa dari karunia Allah. 

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ (53) وَأَنِيبُوا إِلَى رَبِّكُمْ وَأَسْلِمُوا لَهُ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ ثُمَّ لَا تُنْصَرُونَ (54)

“Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi).” (QS. Az Zumar {39} : 53-54).

Ayat diatas menyuruh kita agar tidak boleh berputus asa dari rahmat Allah. Dan selalu bersemangat dalam menjemput ampunan Allah. 

Perempuan Sejahtera dalam Sistem Islam

Dalam Islam, kedudukan wanita sangat mulia. Sebagai al um warrabtul bayt. Pendidik utama bagi anak-anaknya. Sebagai pendidik tentunya wanita atau seorang ibu harus fokus pada anak-anaknya. 

Laki-laki atau yang sudah bergelar suami sebagai tulang punggung berkewajiban menafkahi istri dan anak-anak. Seorang istri juga mempunyai tugas sebagai manager rumah tangga,berkewajiban membantu suami dalam mengatur keuangan dan mendidik anak-anaknya. 

Jika seorang suami belum mempunyai pekerjaan maka negara wajib menyiapkan lapangan kerja bagi rakyatnya. Sehingga kesejahteraan akan didapatkan. Selain itu seorang ibu juga bisa fokus mendidik dan merawat anak-anaknya, tidak fokus pada mencari nafkah yang terjadi seperti saat ini. 

Negara sangat menjamin kesejahteraan rakyatnya. Tidakkah kita rindu dengan sistem Islam? 

Wallahu a'lam bishawab.


Oleh: Venni Hartiyah
Aktivis Muslimah 
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar