Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Enam Syarat untuk Meraih Surga


Topswara.com -- Sobat. Baginda Rasulullah Muhammad SAW bersabda :

“Barang siapa melakukan sholat berjama’ah dan duduk dalam majelis ilmu serta mendengarkan firman Allah lalu mengamalkannya, maka Allah SWT akan memberinya enam perkara : Rezki dari usaha yang halal, selamat dari azab kubur, menerima kitabnya dengan tangan kanannya, melewati shirath bagaikan kilat yang menyambar, dihimpun bersama para Nabi, dan Allah membangun untuknya sebuah gedung di surga dari permata yaqut merah yang mempunyai empat puluh pintu.” (Zubdah- Dikutip dari kitab Durratun nasihin)

Dari Abu Hurairah ra, dari Nabi Muhammad SAW bahwa beliau bersabda :

“Barang siapa menempuh jalan menuju Ilmu, maka Allah akan menjadikannya menempuh suatu jalan menuju surga. Dan sesungguhnya orang yang berilmu itu dimohonkan ampunan oleh makhluk-makhluk di bumi, sampai ikan-ikan di laut. Sesungguhnya ulama itu pewaris para Nabi.”

Sobat. Imam An-Nawawi al-Bantani dalam kitab Nashoihul IBad mengutip perkataan Saydina Ali bin Abi Talib ra beliau berkata ,” Siapa yang mengumpulkan enam perkara berarti dia telah mendapatkan kunci untuk membuka pintu surga dan menutup pintu neraka. Adapun enam perkara itu adalah :

Pertama, mengetahui Allah, lalu menaati-Nya.
Kedua, mengetahui setan, lalu mendurhakainya.
Ketiga, mengetahui akhirat, lalu berusaha mendapatkannya.
Keempat, mengetahui dunia, kemudian meninggalkannya kecuali sebatas yang diperlukan untuk kebutuhan hidup.
Kelima, mengatahui yang haq, lalu mengikutinya.
Keenam, mengetahui yang batil, lalu menjauhinya.

Allah SWT berfirman :
إِنَّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ وَأَقَامُواْ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتَوُاْ ٱلزَّكَوٰةَ لَهُمۡ أَجۡرُهُمۡ عِندَ رَبِّهِمۡ وَلَا خَوۡفٌ عَلَيۡهِمۡ وَلَا هُمۡ يَحۡزَنُونَ  

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal shalih, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (QS. Al-Baqarah (2) : 277).

Sobat. Ayat ini menegaskan tentang perbuatan yang baik yang dapat menghindarkan diri dari perbuatan yang dimurkai Allah.

Allah menyebutkan bahwasanya orang yang mempunyai empat macam sifat, yang tersebut dalam ayat ini, tidak ada kekhawatiran atas diri mereka, dan mereka tidak bersedih hati terhadap segala cobaan yang ditimpakan Allah kepadanya. Empat macam sifat tersebut ialah:

Pertama, beriman kepada Allah
Kedua, mengerjakan amal shalih 
Ketiga, menunaikan shalat
Keempat, menunaikan zakat

Keempat macam sifat itu dapat menjadi obat untuk menyembuhkan penyakit akibat praktek riba. Bila seseorang telah beriman kepada Allah, dengan iman yang sebenarnya, sekalipun dia sebelumnya adalah pemakan riba, maka iman itu akan mendorongnya ke arah perbuatan yang baik. 

Imannya itu akan mendorongnya mengerjakan shalat dan menunaikan zakat yang merupakan hak orang lain yang ada pada hartanya.

Ayat ini memberi pelajaran kepada pemakan riba yang tidak dapat menguasai dirinya menghentikan perbuatan itu. Seakan-akan Allah berkata, "Hai pemakan riba, berhentilah dari makan riba. Jika kamu telah berniat menghentikannya, sedang kamu sendiri tidak dapat menguasai diri untuk menghentikannya, lakukanlah yang empat macam ini. Jika kamu melakukannya dengan benar pasti dapat menghentikan riba itu."

Orang-orang yang mempunyai keempat sifat itu tenteram jiwanya, rela terhadap cobaan yang ditimpakan Allah kepadanya. Hal yang demikian tidak akan diperoleh pemakan riba, yang mereka peroleh hanyalah kegelisahan hati, kecemasan, kebimbangan, seperti orang kemasukan setan.

Dalam kitab Tabyinul Maharim Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa memelihara sholat-sholatnya, maka sholat-sholatnya itu akan menjadi cahaya, tanda bukti dan keselamatan baginya, pada hari kiamat. Dan barangsiapa yang tidak memeliharanya, maka sholat itu tidak menjadi cahaya, tanda bukti maupun keselamatan baginya.”

Maka segeralah bertaubat. Sebagaimana firman-Nya :
۞وَسَارِعُوٓاْ إِلَىٰ مَغۡفِرَةٖ مِّن رَّبِّكُمۡ وَجَنَّةٍ عَرۡضُهَا ٱلسَّمَٰوَٰتُ وَٱلۡأَرۡضُ أُعِدَّتۡ لِلۡمُتَّقِينَ  

“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,” (QS. Ali Imran (3) : 133)

Sobat. Allah menyuruh agar kaum Muslimin bersegera meminta ampun kepada-Nya bila sewaktu-waktu berbuat dosa dan maksiat, karena manusia tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan. 

Seorang Muslim tidak akan mau mengerjakan perbuatan yang dilarang, tetapi kadang-kadang karena kuatnya godaan dan tipu daya setan dia terjerumus ke dalam jurang maksiat, kemudian ketika sadar akan kesalahannya dan menyesal atas perbuatan itu dia lalu bertobat dan mohon ampun kepada Allah, maka Allah akan mengampuni dosanya. Allah adalah Maha penerima tobat dan Maha Pengampun dan Maha Penyayang.

Bila seorang Muslim selalu menaati perintah Allah dan Rasul-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya dan segera bertobat bila jatuh ke jurang dosa dan maksiat, maka Allah akan mengampuni dosanya dan akan memasukkannya nanti di akhirat ke dalam surga yang amat luas sebagai balasan atas amal yang telah dikerjakannya di dunia yaitu surga yang disediakan-Nya untuk orang yang bertakwa.


Oleh: Dr. Nasrul Syarif M.Si. 
Penulis Buku Gizi Spiritual dan Buku Buatlah Tanda di Alam Semesta
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar