Topswara.com -- Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
اَمَّنْ يُّجِيْبُ الْمُضْطَرَّ اِذَا دَعَاهُ وَيَكْشِفُ السُّوْٓءَ وَيَجْعَلُكُمْ خُلَفَآءَ الْاَ رْضِ ۗ ءَاِلٰـهٌ مَّعَ اللّٰهِ ۗ قَلِيْلًا مَّا تَذَكَّرُوْنَ
"Bukankah Dia (Allah) yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila dia berdoa kepada-Nya, dan menghilangkan kesusahan dan menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah (pemimpin) di Bumi? Apakah di samping Allah ada Tuhan (yang lain)? Sedikit sekali (nikmat Allah) yang kamu ingat." (QS. An-Naml 27: Ayat 62)
Manusia senantiasa diuji oleh Allah SWT selama hidupnya. Tidak hanya ujian kesenangan tapi juga berupa ujian kesulitan. Semuanya ditujukan untuk mengukur sejauh mana keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT. Hal ini tampak pada respon mereka ketika menghadapi kesulitan.
Ada manusia yang ketika diuji dia hilang kendali. Dia mengeluh, merasa menjadi orang yang paling menderita. Mempertanyakan kenapa Allah memberinya kesulitan. Padahal merasa sudah taat dan menjalankan berbagai kewajiban.
Bukannya fokus mencari solusi atas kesulitan yang menimpa, tetapi malah sibuk mencari tahu sebabnya. Akhirnya tidak ada solusi yang ditemui. Justru jalan pintas yang dijalani.
Sebaliknya, ada manusia yang selalu sadar diri. Senantiasa ridha kepada Allah atas segala kesulitan yang ditemui. Dia sabar menerima qada dan fokus mencari solusi. Upaya maksimal dan doa selalu menyertainya. Dia yakin Allah yang memberi ujian, yakin pula Allah yang akan memberi 'kunci jawaban."
Dua tipe manusia di atas ada di sekitar kita. Betapa banyak orang yang memilih bunuh diri sebagai solusi atas ujian yang dihadapi. Tetapi ada juga orang-orang bertakwa yang terus tegar bertahan, berharap hanya kepada Allah dengan berusaha dan berdoa.
Kenapa ada dua kondisi berbeda seperti di atas?
Keimanan dan ketakwaan kepada Allah adalah kuncinya. Manusia yang beriman kepada Allah yakin bahwasanya Allah Maha Segalanya. Allah yang menguji semua hambaNya, Allah pula yang akan menolong mereka. Karena Allah Maha Penolong. Mereka terus berdoa dan berdoa, yakin Allah akan memberi solusi atas kesulitannya. Karena Allah Maha Mengabulkan doa.
Demikianlah sikap seorang Muslim seharusnya ketika Allah SWT mengujinya dengan kesulitan. Tetap husnuzon kepada Allah dan terus berharap serta berdoa kepada Allah. Dengan sikap seperti ini hilanglah segala kesusahannya. Yang ada adalah sikap optimis dalam menghadapi segala kesulitan. Yakin bahwasanya Allah tidak akan menguji hambaNya diluar kemampuannya.
Wallahu a'lam bishshawab.
Salma
Aktivis Muslimah
0 Komentar