Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Derita Umat 100 Tahun Tanpa Perisai

Topswara.com -- Runtuhnya khilafah Islam pada 3 Maret 1924 adalah akhir dari dunia yang diatur sebuah sistem yang didasari oleh Islam. Sudah 100 tahun umat ini hidup tanpa khilafah. Lantas, apakah kondisi umat Islam baik-baik saja?

Pada kenyataannya, kondisi umat Islam justru sebaliknya. Umat Islam banyak yang ditindas dan dijajah oleh negeri-negeri Barat dan mirisnya tak banyak kaum Muslim yang menyadarinya. Tak bisa dipungkiri bahwa runtuhnya khilafah Islam adalah awal mula umat Islam tidak menjadikan Islam sebagai dasar negara. 

Zina merajalela, utang riba menjadi budaya penguasa, korupsi dan politik yang curang dan kotor sarat menimpa pejabat negara. Jadilah Islam hanya diterapkan dalam ranah personal, yaitu ibadah mahdhah.

Mereka menganggap syariat Islam sudah tidak sesuai dengan kondisi dan tuntunan zaman. Bahkan mereka sampai pada tahap memusuhi ajaran agamanya sendiri, seperti khilafah. Masjid Al-Aqsa yang merupakan salah satu dari tiga masjid yang disucikan oleh umat dinodai oleh zionis Israel hingga hari ini. 

Umat Islam di Palestina pun mengalami berbagai penderitaan, mereka diusir, dianiaya, dibunuh, ditembak, dan dipaksa keluar dari tanah-tanah mereka yang kemudian di tanah tersebut didirikan pemukiman untuk zionis Yahudi laknatullah 'alaih.

Penghinaan dan pelecehan yang dilakukan kafir Barat terhadap Al-Qur'an, Rasulullah SAW, ajaran Islam hingga ulama masih terus kita saksikan. Bahkan di negeri ini, masih ada persekusi ulama, kriminalisasi ajaran Islam yang terus dilakukan oleh pihak-pihak yang memusuhi Islam. 

Islam dijauhkan dari segala aspek yang mengatur kehidupan. Aturan maupun kebijakan negara dipenuhi hawa nafsu yang justru merusak manusia itu sendiri, bukan bersumberkan Al-Qur'an dan As-Sunnah yang merupakan sumber penuntun kehidupan kita.

Inilah kerugian umat Islam karena tidak adanya khilafah islamiyah. Kerugian ini semata-mata karena tidak digunakannya aturan atau hukum Allah Ta'ala dalam mengatur kehidupan manusia. Kerugian akibat dominasi kapitalisme yang tak lain adalah hukum buatan akal manusia yang lemah.
 
Padahal khilafah Islam pernah berjaya dan memberikan kesejahteraan bagi banyak umat, baik Muslim maupun non-Muslim. Oleh karena itu, tidak ada jalan lain kecuali umat Islam harus kembali kepada Islam sebagai ideologi yang hanya tegak di bawah khilafah islamiah. 

Dengan tegaknya khilafah, umat Islam akan dipersatukan kembali dan memperoleh kemuliaannya kembali. Bahkan dengan khilafah, ideologi Islam akan kembali memancarkan peradaban mulia yang memberi rahmat bagi alam semesta.

Umat Islam tidak boleh diam saja. Umat harus menyadari hal ini dan berusaha mengembalikan sistem kehidupan Islam di bawah naungan khilafah Islam. Sebab khilafah adalah sistem politik Islam yang akan mengatur segala aspek kehidupan umat dengan aturan Islam, mulai dari individu, masyarakat hingga negara. 

Kewajiban utama umat saat ini adalah hidup dalam naungan syariah kaffah dengan memperjuangkan kembalinya khilafah yang merupakan mahkota kewajiban. Banyak sekali aturan Islam tidak dapat tertunaikan tanpa kehadiran khilafah, seperti sistem ekonomi, pendidikan, sanksi, sosial dan lain-lain. Meski saat ini banyak yang menolak gagasan khilafah dan membenci pejuangnya, khilafah tetap merupakan kewajiban dan janji Allah SWT.

Rasulullah SAW pernah bersabda,

"Periode kenabian akan berlangsung pada kalian dalam beberapa tahun kemudian Allah mengangkatnya. Setelah itu, datang periode Khilafah aala minjhaj nubuwwah atau khilafah yang sesuai manhaj kenabiannselama beberapa masa hingga Allah Ta'ala mengangkatnya. Kemudian datang periode mulkan aadhdhan atau penguasa-penguasa yang menggigit selama beberapa masa. Selanjutnya datang periode mulkan jabbariyan atau penguasa-penguasa yang memaksakan kehendak dalam beberapa masa hingga waktu yang ditentukan Allah Ta'ala. Setelah itu, akan berulang kembali periode Khilafah aala minhaj nubuwwah kemudian Nabi SAW diam" (HR. Ahmad). []


Oleh: Nabila Zidane
Jurnalis
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar