Topswara.com -- Melihat peristiwa Palestina, Cendekiawan Muslim Dr. (H.C.) Adi Hidayat, Lc., MA., mengatakan bahwa musibah akan menyeleksi perbuatan manusia.
“Musibah akan Menyeleksi Perbuatan kita, mana yang termasuk perbuatan benar dan mana yang salah,” ujarnya pada YouTube UAH Official Sosial Media yang bertajuk Peristiwa Palestina Seakan Menyeleksi Kita Antara yang Hak dan Batil, Kamis, 7/12/2023.
“Jangankan masalah Palestina, musibah kita sejarang itu pun menyeleksi kita,” urainya.
Lalu ia menanyakan, kalau suami cemberut kepada istri ini musibah bukan. "Nah, jangan dulu jauh-jauh ke Palestina musibah ini pun akan menguji di antara suami dan istri itu. Di sini akan ditunjukkan mana sifat baik dan mana kurang baik," terangnya
Kemudian ia menyebutkan, ada pelajaran dari Al-Qur'an surah Asy-Syams ayat 7 hingga 10. "Bahasa singkatnya begini, kalau ada yang tidak enak yang dialami cepat cari lawannya supaya bisa menetralisir, cemberut lawannya apa? Senyum. Jika ada pasangan cemberut, maka pasangan yang lain senyum. Istri cemberut, suami senyum,” paparnya.
UAH melanjutkan, kadang-kadang Allah ciptakan cemberut bukan ingin menghadirkan senyuman dalam sekejap, tapi untuk mengevaluasi perasaan yang terpendam.
"Jadi, semua kegiatan yang Allah ujikan kepada kita mulai dari harta, rumah tangga, anak, persoalan suami istri, sesungguhnya itu untuk menyeleksi di antara kita. Mana kejadian-kejadian itu yang membuat kita lebih baik," yakinnya.
Dan ia menyebut rumusnya di dalam Al-Qur'an surah Al-Mulk ayat 2 yang artinya,
Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Mahaperkasa, Maha Pengampun.
"Dialah, Allah yang menjadikan semua kejadian dalam kehidupan ini baik yang kita lihat wafat di Palestina, banyak yang dibom, kehilangan segala hartanya, keluarganya bahkan kehilangan sebagian dari perhatian dunia. Untuk apa? Untuk melihat mana orang-orang yang memang punya nilai-nilai kebaikan dan mana orang-orang yang belum bisa memunculkan sifat-sifat baik itu,” tegasnya.
“Karena itulah, posisikan semua kejadian hidup itu untuk selalu mengevaluasi diri menjadi lebih baik daripada sebelumnya itu spirit Qurannya, jelas sampai sini!” tutupnya.[] Titin Hanggasari
0 Komentar