Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Palestina Memanggil Tentara Kaum Muslimin

Topswara.com -- Konflik tidak kunjung usai yang terjadi di Palestina membumihanguskan hampir semua wilayah di Palestina. Membombardir banyak warga sipil dari kalangan bayi, anak-anak, perempuan, dan orang tua. 

Melihat banyak korban dari mereka mampu disimpulkan konflik itu bukan sekedar hal pembelaan hak kemanusiaan namun jelas karena konflik agama. Israel dan sekutunya sangat layak disebut teroris, karena melihat aksi keji membunuh membabi buta warga Palestina. 

Namun sayang bukti kepedulian dunia belum nampak signifikan, bantuan yang dinantikan oleh warga Palestina dari dunia Apakah belum juga kunjung terlihat, terkhusus Indonesia? 

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menentang keras Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang menolak two-state solution atau solusi dua negara dalam isu Israel dan Palestina. Jokowi mengatakan pernyataan tersebut tidak dapat diterima.

"Saya menentang keras pernyataan Perdana Menteri Israel Netanyahu mengenai tidak adanya masa depan bagi two-state solution. Solusi dua negara. Pernyataan ini sama sekali tidak dapat diterima (news.detik.com 26/1/2024).

Solusi dua negara yang ditentang juga menjadi hal yang harus diperjelas apakah benar itu adalah solusi ataukah masalah baru yang bisa saja ikut mencuat di permukaan. Karena solusi ini sudah lama juga digaungkan memerdekakan Palestina seakan hanya seperti fatamorgana bagi warga Palestina. 

Demikian halnya kecaman dan penentangan terus diungkapkan sejak dahulu juga bukan menjadi penyelesaian masalah bagi warga Palestina. Hingga kini tetap dilakukan buktinya tak kunjung usai yang ada tanah Palestina makin mengecil. Solusi yang benar-benar mampu menghentikan kebrutalan Israel masih tanda tanya. 

Mahkamah Internasional (ICJ/International Court of Justice) telah memberikan keputusan mengenai tindakan darurat yang diminta Afrika Selatan dalam kasus genosida yang dilakukan Israel di Jalur Gaza. Hal ini membuat dunia bereaksi. 

Dalam putusannya pengadilan dunia tidak memerintahkan gencatan senjata di Gaza, tapi meminta Israel untuk mengambil tindakan pencegahan dan menghukum hasutan langsung untuk melakukan genosida. 

Israel juga telah diperintahkan untuk mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza dan dimintakan melapor kembali ke pengadilan dalam waktu satu bulan. Reaksi dunia terhadap putusan penting dari sebuah pernyataan bahwa ini adalah "pengingat penting" bahwa tidak ada negara yang kebal hukum. 

Menteri Luar Negeri Riyadh Maliki mencatat bahwa Israel gagal meyakinkan pengadilan bahwa mereka tidak melanggar Konvensi Genosida 1948 (cnbcindonesia.com 27/1/2024).

Apakah mengharapkan keputusan dari ICJ juga termasuk tidak mampu memberikan solusi menghentikan total aksi Israel dan sekutunya? Benar, karena gencatan senjata toh masih terus terjadi hingga kini. Lalu solusi yang solutif yang benar-benar menghentikan aksi Zionis alias penjajah yang layak disebut teroris ini yang bagaimana mampu dilakukan? Jawabannya tentu harus membahas dulu aksi ini dilakukan atas dasar apa? 

Perampasan tanah yang bukan haknya yang jelas membenci umat Muslim jadi alasan. Pelaku juga bukan hanya Israel namun ada sekutu yang membela. Sekutu ini memiliki peradaban yang kuat. Sehingga untuk menghentikan peradaban haruslah dilawan dengan peradaban. 

Kaum Muslim di Palestina memanggil tentara Kaum Muslim untuk menghentikan penjajahan yang dilakukan oleh teroris Zionis. Lingkup tentara tiap Negara yang memiliki mayoritas Muslim sekarang ini terikat dengan aturan internasional sehingga tidak mampu mendatangkan tentara mereka. 

Sekat nasionalisme yang sejak dulu ada yang meruntuhkan negara Islam yang akan menghalangi satu negara masuk negara lain. Palestina membutuhkan adanya pergerakan dunia Islam untuk membangkitkan umat, yang mampu mewujudkan bantuan nyata dari negeri-negeri muslim berupa pengiriman tentara yang dimaksudkan adalah Khilafah bersatunya seluruh negara Muslim dalam satu kepemimpinan.

Solusi tuntas pendudukan Palestina hanya akan tuntas dengan keberadaan satu kepemimpinan ini adalah khilafah. Khilafah akan membebaskan Palestina dengan segenap kemampuan karena menjadi kewajibannya sebagai pelindung kaum muslim. 

Perintah untuk menggerakkan tentara kaum Muslim hanyalah seorang pemimpin dalam kekhilafahan yaitu khalifah. Telah diizinkan (berperang) kepada orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka itu dizalimi. 

Dan sungguh, Allah Mahakuasa menolong mereka itu.” (QS Al-Hajj : 39). Penegakan Khilafah belom bisa jika tanpa adanya perjuangan umat, umat yang mengakui bahwa Muslim Palestina adalah saudara seaqidah, sehingga wajib menjadi bagian untuk berjuang bersama. 

Wallahua'lam bi shawab.


Oleh : Sri Rahmayani, S. Kom
(Aktivis Pemerhati Generasi)
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar