Topswara.com -- Dr. (H.C.) Adi Hidayat, Lc., M.A. Adi Hidayat menyampaikan terkait makna qanaah. Menurutnya qanaah itu menerima nikmat yang Allah berikan dengan baik sehingga menimbulkan rasa syukur.
"Dengan syukur itu yang paling menarik akan selalu bersikap positif atas semua nikmat yang diterima tanya harus menyampaikan dan memikirkan apa yang ia tidak dapatkan," ujarnya dalam Channel YouTube Adi Hidayat: Cara Memupuk Syukur dan Menghilangkan Penyakit hati, Jum'at (22/12/23).
Kemudian ia melanjutkan, dengan sikap syukur maka inilah kelak yang akan membentengi kita dari perilaku-perilaku negatif yang mungkin muncul karena lawan dari syukur itu istighna yaitu ingin merasa lebih.
"Ketika seseorang ingin merasa lebih maka bertambahlah beban hidupnya dan terbukalah potensi bagi dirinya untuk menyampaikan," paparnya.
Apakah Meningkatkan Kemampuan Diri Untuk Mendapatkan Kenikmatan lebih Dilarang?
Meningkatkan kemampuan diri untuk mendapatkan kenikmatan lebih itu wajib dilakukan tetapi sifat untuk menerima nikmat yang Allah anugerahkan itu juga wajib.
Ia juga menjelaskan bahwasanya berbeda antara istighna yaitu ingin merasa lebih dengan istikdar yaitu meningkatkan kemampuan untuk mendapatkan lebih.
"Yang dilarang itu siap tidak menerima atas apa yang Allah anugerahkan kepada kita lantas dengan siap itu kemudian ia membuka potensi berbuat maksiat," jelasnya.
Kemudian ia juga menyampaikan dengan siap qanaah akan menekan siap ini hati, dendam sehingga akan menghapuskan sikap-sikap tidak terpuji.
"Jadi setiap pekan kita diajari, jangan dendam, iri hati dan tingkatkan kemampuan diri, terima nikmat yang Allah
anugerahkan kepada kita," tandasnya.
Terakhir ia menyampaikan tips untuk membangun sifat qanaah itu ada dua yaitu; Pertama, menerima nikmat yang Allah berikan kepada kita agar kita mampu menjaga diri dan selalu berada dalam kebaikan. Kedua, pergunakan nikmat-nikmat itu dengan baik sesuai aturan Allah karena semua akan dihisab.[] Emmy
0 Komentar