Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Kapitalisme, Petaka bagi Perempuan dan Generasi, Islam Perisai Hakiki


Topswara.com -- Baru-baru ini, kata perampasan lahan sering didengar. Dari wikipedia, diketahui bahwa perampasan lahan adalah masalah perdebatan akuisisi lahan skala besar di negara-negara berkembang, oleh perusahaan-perusahaan domestik dan transnasional, pemerintah dan individu.

Beberapa waktu lalu, kita dikejutkan dengan kasus Rempang. Yang nyatanya hanya demi pemuas nafsu berkedok pembangunan, penduduk Rempang rela dikorbankan. Hingga ada yang meninggal dunia demi mempertahankan tanah kelahiran mereka.

Tidak hanya itu, atas nama investasi, banyak nyawa yang digadaikan keselamatannya. Puluhan perusahaan swasta diijinkan terlibat dalam aneka proyek penambangan batubara.

Apa yang terjadi?
Rakyat makin menderita. Ruang hidup perempuan dan generasi makin terampas. Menyebabkan kondisi kesehatan makin menurun bahkan sampai meninggal. Pendidikan pun tidak lagi bersahabat bagi yang tidak berpunya. Hingga ketidakstabilan perekonomian makin terlihat nyata.

Kenapa ini terjadi bahkan semakin kesini semakin menjadi? Kalau kita cermati, maka sebenarnya inilah wajah asli demokrasi. Seperti inilah wajah asli sistem Kapitalisme yang sedang diterapkan di negeri ini. Sistem politik kehidupan yang menyengsarakan rakyat dan hanya menguntungkan pihak Oligarki.

Sungguh, sistem kapitalisme ini adalah sistem rusak dan merusak. Merampas ruang hidup masyarakat. Dengan perijinan penambangan batubara dan penggundulan hutan-hutan, membuat rakyat makin sengsara.

Dulu, hujan menjadi hal yang sangat dirindukan. Sekarang, hujan menjadi sangat menakutkan. Bagaimana tidak? Hujan lebat tiba, banjirpun menyapa di wilayah kampung sampai ke kota. Miris.

Inilah hasil dari penerapan sistem kapitalis sekularisme. Hanya berpihak pada yang punya banyak uang saja. Dan tidak lagi mengenal mana halal dan haram. Apa yang menguntungkan bagi segelintir orang yang punya wewenang, maka sah-sah saja untuk dilakukan. Meski itu melanggar aturan Rabb Yang Maha Mencipta. Persetan bagi mereka.

Lalu apa yang harus kita lakukan untuk menghentikan kezaliman ini?
Tidak ada cara lain selain kembali kepada settingan awal diciptakannya bumi ini.
Kembali kepada regulasi yang berasal dari Penguasa bumi ini. Ya, Allah Rabbup Izzati.

Regulasi tata kota di dalam peradaban Islam bukan hanya tentang kepastian lahan tapi tata kota modern itu membuat semuanya aman dan nyaman dalam kehidupan peradaban Islam baik yang ekonominya menengah ke bawah, kaya, semua bisa mengakses fasilitas umum. Infrastruktur dibangun negara dengan sangat rapi.

Dengan regulasi yang sempurna ini tidak ada kasus perampasan lahan, tidak ada kasus pengungsi, tidak ada kasus anak-anak yang terampas hak-haknya. Jadi, khilafah (syariah kaffah) itu bukan hanya kebutuhan umat Islam saja melainkan kebutuhan umat manusia secara umum tak terkecuali para perempuan dan generasi.

Maka sudah saatnya kita melakukan perubahan mendasar. Merubah sistem yang bobrok ini dengan sistem Ilahi. Dan terkait dengan perubahan, umat Islam sudah memiliki jalan yang jelas, jalan yang sudah terbukti merealisasikan kesejahteraan itu dan yang pasti jalan tersebutlah yang benar karena jalan itu yang dibimbing oleh wahyu Allah pencipta kita, Yang Maha Tahu mana yang baik dan mana yang buruk bagi makhluknya.

Perubahan wajib mengikuti metode perjuangan Rasulullah. Tidak ada jalan lain kalau kita ingin sukses dan ingin meraih pahala di sisi Allah, pilihannya hanya satu yaitu ittiba (mengikuti) jalan perjuangan Rasulullah dan yang tidak kalah pentingnya kewajiban itu sudah diperintahkan oleh Allah.

Dan perubahan itu akan melahirkan individu-individu yang bertakwa, individu yang takut kepada Allah, individu yang berharap kepada rahmatnya Allah, individu yang iltizam terikat dengan hukum Allah. 

Kemudian dalam ranah masyarakat, akan nampak masyarakat yang peduli, masyarakat yang menegakkan amar ma'ruf nahi mungkar, masyarakat yang tidak akan membiarkan kemaksiatan sedikitpun, masyarakat yang ingin menghilangkan kezaliman.

Hingga pada tatanan negara yang senantiasa menjalankan aturan-aturan Allah secara kaffah. Dan itu hanya ada pada Daulah khilafah islamiah.

Jadi, tidak ada perisai hakiki untuk solusi setiap permasalahan yang terjadi akibat tamaknya sistem kapitalisme ini selain mencabut dan membuangnya kemudian menggantinya dengan penerapan sistem Islam kaffah.

Wallahua'lam.


Oleh : Radhiatur Rasyidah, S.Pd.I (Pemerhati Keluarga dan Generasi)
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar