Topswara.com -- Berita terkini yang saya dapat dari bulat.co.id. Tilfa Azahra bocah 8 tahun menjadi korban pembunuhan oleh tantenya sendiri. Motif pembunuhan dilakukan karena ingin mengambil perhiasan yang dikenakan anak usia 8 tahun tersebut dan membunuhnya dengan cara mengorok lehernya dengan dalih biar tidak diketahui.
Hal itu diketahui dari pengakuan pelaku Anita Mamonto alias Aning. Korban yang masih duduk di bangku kelas 2 SD ini tak berdaya saat Aning mulai menggorok lehernya dari kiri lalu di kanan hingga putus.
Anita Mamonto alias Aning, memang merencanakan pembunuhan itu karena ingin mencuri perhiasan berupa kalung emas, gelas emas dan dua cincin emas yang digunakan oleh korban. "Dia ada panggil dia pe bunda. Bunda, begitu dia ada bilang," kata Anita Mamonto alias Aning, saat ditanyakan pihak penyidik.
Fakta menyatakan harta adalah segalanya sampai keponakan menjadi korban pembunuhan yang sangat sadis oleh tantenya sendiri. Masih bisa dibilang saudara dekat tetapi tidak menjadi halangan baginya untuk melakukan itu, hanya demi sebuah emas yang dikenakan anak tersebut.
Harta menyilaukan si pelaku, banyak darinya orang-orang tidak berpikir panjang bagaimana dan apa yang akan terjadi setelahnya. Ini sangat miris sekali, hanya sebuah harta yang mana sifatnya sementara sebab harta hanya bisa dimanfaatkan masa di dunia tidak lagi sampai pada akhirat.
Sungguh miris di sistem saat ini, semua diukur dengan materi sampai keponakan menjadi korban, tidak memikirkan apakah ini dosa dan apakah esok saya akan dimintai pertanggungjawaban? Seolah-olah pemikiran itu sudah tidak ada lagi pada kebanyakan jiwa di dalam sistem saat ini.
Kenapa bisa orang-orang hanya memikirkan apa yang bermanfaat untuknya tanpa memikirkan orang lain atau bahkan kehidupan dirinya dimasa yang akan datang? Tentu saja bisa di sistem saat ini, sistem sekularisme yang mana memisahkan agama dari kehidupan.
Jadi, semua serba bebas dari kata aturan dan tanpa memikirkan dosa dan halal haram semua itu dilewati, diterjang karena dalam sistem saat ini tidak halal haram bukan standar perbuatan.
Sistem sekularisme mengajarkan manusia untuk mengejar apa-apa yang bermanfaat untuknya tanpa memikirkan apakah itu halal atau haram, apakah ini aman untuk orang lain ataukah diri sendiri. Semua itu tidak ada dalam sistem sekarang ini.
Buktinya si pelaku hanya sebuah emas berani melakukan pembunuhan seolah-olah tidak ada sebuah pertanggungjawaban diakhirat kelak, seolah-olah itu hanya sebuah membunuh nyamuk di depan muka.
Dalam sistem saat ini tidak diajarkan, bahwa membunuh orang itu dosa, mengambil hak orang lain itu juga tidak boleh, melakukan kekerasan juga tidak boleh dan semua itu berujung dosa bahkan sampai pada pertanggungjawaban kelak di akhirat semua itu tidak diajarkan.
Jadi, seolah-olah hidup itu hanya untuk mencari manfaat di dunia mencari kesenangan di dunia bahkan mengedepankan hawa nafsu di dunia tanpa memikirkan besok di akhirat bagaimana.
Padahal, semua itu hanyalah bersifat semu dan sementara. Sistem yang memisahkan agama dari kehidupan ini memang membuat kebanyakan manusia di dalamanya itu lupa tujuan hidupnya untuk apa dan bagaimana nanti di kehidupan kedepannya.
Seringnya pembunuhan, perampokan ketika dihukum si pelaku, lha kenapa masih ada lagi dan lagi pelaku berikutnya? Ya karena sistem saat ini tidak menjerakan manusia bahkan tidak bisa menghapuskan dosa apa yang telah dilakukan masa di dunia.
Beda dengan sistem di dalam Islam yaitu sistem khilafah yang mana terdapat hukum yang membuat manusia itu jera tidak melakukan lagi bahkan tidak ada yang berani melakukan, serta juga dapat menghapuskan dosa di dunia jadi ketika di akhirat tidak ada lagi dosa yang dilakukan semasa di dunia karena sudah dihapuskan semasa di dunia.
Zawajir merupakan sebuah pelaksanaan hukuman atau sanksi pidana yang memiliki tujuan untuk menyadarkan pelaku agar memiliki rasa jera dan tidak mengulangi lagi kejahatannya, serta menjadi pembelajaran bagi orang lain agar tidak berani melakukan tindak kejahatan yang sama.
Sedangkan jawabir hukuman yang dilakukan untuk menghapuskan dosa di pelaku agar kelak diakhirat tidak dimintai lagi pertanggungjawaban sebab di dunia sudah dihapuskan sesuai syariat Allah.
Manusia yang buat sistem sekularisme masak iya digunakan sendirian? Mana lagi sistem sekularisme mengedepankan hawa nafsu, kesenangan dunia dan apa-apa dijauhkan daripada agama. Ya bagaimana tidak rusak? Sebaik-baiknya sistem adalah sistem yang dibuat oleh sang pembuat manusia, alam semesta dan kehidupan bukan begitu?
Contoh misal, android pasti ada buku panduan, bagaimana caranya menggunakan bukan begitu? Kalau saja menggunakan android tetapi pakai buku panduan cara menggunakan mesin cuci apakah bisa? Ya pastinya rusak. Sama halnya manusia tadi, Allah sudah menyertakan sebuah sistem yang bagus, sebuah aturan yang sedemikian rupa tetapi banyak darinya yang tidak menggunakan aturan darinya malah menggunakan aturan yang dibuat oleh manusia itu sendiri ya apa hasilnya rusak.
Jadi, mari berpikir kritis. Kita manusia itu sudah disertai aturan-aturan yang sangat sempurna maka dari itu kita harus mengikuti daripadanya, ya salah satunya adalah melaksanakan sistem yang Allah tentukan bukan sistem yang manusia tentukan.
Allah yang menciptakan manusia, alam semesta dan isinya masak iya kita mengikuti aturan buatan manusia yang notabene membuat manusia rusak dan jauh dari Allah yang menciptakan kita, contohnya fakta di atas sangat miris bukan?
Indah Setyorini
Aktivis Muslimah
0 Komentar