Topswara.com -- Deforestasi di negeri Indonesia saat ini sangat massif terjadi. Salah satunya seperti yang dikabarkan dari CNN Indonesia (12/1/2024) bahwa, Catatan Akhir Tahun Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) untuk region Sumatera sepanjang tahun 2023 menunjukkan, Riau kini mengalami deforestasi hutan hingga mencapai 20.698 hektare.
Sungguh miris, hal ini jelas mengalihkan fungsi hutan, juga sangat rentan mengakibatkan bencana serta kesulitan dalam hidup bagi masyarakat. Lantas, apa yang menjadi penyebab masalah ini terus terjadi? Tidak lain, sistem kapitalisme yang diadopsi negara saat memiliki kewenangan dalam mengurus Sumber Daya Alam (SDA).
Aturan sistem kapitalisme sekularisme yang menjauhkan ranah agama dari kehidupan, sangat meniscayakan adanya kesenjangan antara pembangunan dan kelestarian lingkungan. Apalagi, kemanfaatan dan keuntungan sebagai sesuatu yang paling dominan sebagai tujuannya.
Di sisi lain, sistem kapitalisme sangat bertolak belakang dengan Islam. Karena, aturan dalam Islam berasal dari pencipta yaitu Allah SWT, yang merujuk pada Alquran dan Sunnah. Jadi, sistem kapitalis yang dibuat oleh manusia tidak akan pernah bisa setara dengan Islam.
Dalam Islam, hutan merupakan kepemilikan umum yang berarti negara harus mengelolanya dengan tujuan untuk kemanfaatan bagi umat. Juga, negara wajib menjaga kelestarian hutan, tidak serta mengambil manfaat dari kebaikan hutan tersebut dan tidak mudah memberikannya kepada asing untuk dikelola secara bebas, yang mengakibatkan rakyat menderita.
Sebab, dalam Islam tahu betul bahwa kepemilikan rakyat adalah amanah yang kelak akan diminta pertanggungjawaban di hadapan Allah Swt. Jadi, tunggu apalagi kalau ada sistem yang terbaik lagi sempurna mengapa masih terus mempertahankan sistem kapitalis buatan manusia yang merusak dan tidak berpihak pada rakyat.
Saatnya menerapkan aturan Allah di muka bumi ini. Jika aturan Islam diterapkan maka tidak akan ada lagi yang namanya deforestasi massif. Juga akan menjadikan masyarakat yang tenang, damai, aman, terjamin, sejahtera, dan penuh berkah. InsyaAllah. []
Oleh: Mariyam Sundari
Jurnalis Ideologis DIY
0 Komentar