Topswara.com -- Salah satu kebiasaan perempuan termasuk para istri adalah ngomel. Khususnya ngomel ke suami. Kurang uang ngomel. Suami kurang rapi ngomel. Suami kurang perhatian ngomel. Suami telat pulang kerja ngomel. Apalagi kalo suami nikah lagi enggak bilang-bilang ngomelnya bisa 7 hari 7 malam nonstop.
Begitulah para istri jika sudah ngomel suka lupa tempat lupa waktu. Juga enggak peduli suami lagi sibuk apa enggak. Pokoknya kalau hasrat ngomel sudah muncul harus segera ditunaikan.
Jika sudah ngomel biasanya istri juga suka kelewatan. Semua salah suami yang sudah berlalu beberapa abad pun langsung mencuat kembali. Janji-janji suami yang belum bisa dipenuhi langsung terbuka kembali. Kekurangan suami semua nya muncul lagi. Seakan suami mahluk terburuk di muka bumi. Seolah tidak ada kebaikan sedikitpun. Semua tentang suami jadi buruk tiba-tiba.
Padahal semua ucapan istri pasti dihisab. Istri memang punya hak ngomong untuk menuntut haknya jika suami lalai hingga zalim kepada istri. Namun tetap istri wajib menjaga lisannya dari ucapan yang kufur, dusta, fitnah, merendahkan, dan lain-lain.
Mu’adz bin Jabal ra berkata kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
يَا نَبِيَ اللهِ وَإِنَّا لَمُؤَاخَذُوْنَ بِمَا نَتَكَلَّمُ بِهِ ؟ فَقَالَ : ثَكِلَتْكَ أُمُّكَ يَا مُعَاذٍ، وَهَلْ يَكُبُّ النَّاسُ فِي النَّارِ عَلَى وُجُْهِهِمْ، أَوْ عَلَى مَنَاخِرِهِمْ، إِلاَّ حَصَائِدُ أَلْسِنَتِهِمْ
“Wahai Nabi Allah, apakah kami dituntut (disiksa) karena apa yang kami katakan?” Maka beliau bersabda, “Celaka engkau. Adakah yang menjadikan orang menyungkurkan mukanya (atau ada yang meriwayatkan batang hidungnya) di dalam neraka, selain ucapan lisan mereka?” (HR. Tirmidzi, no. 2616. Tirmidzi mengatakan hadits ini hasan shahih).
Nah, wahai para istri. Ngomong ke suami boleh bahkan harus. Tetapi tidak dengan ngomel-ngomel. Semoga manfaat nggih. Wallahu a'lam.[]
Ustaz Abu Zaid
Ulama Aswaja
0 Komentar