Topswara.com -- Bismillaahir Rohmaanir Rohiim Ilmu kalam itu bukan ilmu tauhid.
Imam Syafi'i ra berkata:
من خاض في علم الكلام فكأنه دخل البحر في حال هيجانه، فقيل له: ياابا عبد الله إنه في علم التوحيد، فقال : قد سألت مالكا عن التوحيد، فقال : هو ما دخل به الرجل الإسلام وعصم به دمه وماله وهو قول الرجل : أشهد أن لا إله إلا الله وأشهد أن محمداً رسول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
"Siapa saja yang menyelami ilmu kalam, maka seakan-akan ia memasuki lautan ketika ombak besar". Lalu dikatakan kepada beliau, "Wahai Aba Abdillah, dia itu menyelami ilmu tauhid". Lalu beliau berkata, "Aku telah bertanya kepada Imam Malik mengenai tauhid, lalu beliau berkata, "Tauhid adalah perkara dimana seorang laki-laki memeluk Islam dengannya, dan menjaga darah dan hartanya dengannya. Yaitu perkataan seorang laki-laki, "Asyhadu anlaa ilaaha illallah, wa asyhadu anna muhammadan rosulullah/ aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah shallallahu alaihi wasallam".
(Almiizaan Alkubro', 1/60, Maktabah Daaru Ihyaail Kutubil Arobiyyah Indonesia).
Nyambung dengan bendera tauhid
Ketika yang dikehendaki dengan tauhid adalah sebagaimana yang dikatakan oleh Imam Syafi'i dari Imam Malik gurunya, maka bendera tauhid adalah bendera yang bertuliskan, "laa ilaaha illallah, muhammadur rosulullah" dengan tanpa tambahan pedang atau tulisan yang lainnya.
Bendera Islam yang berkibar sejak masa Rasulullah SAW dan para sahabatnya. Dan sekarang bendera tauhid ini dikibarkan oleh Hizbut Tahrir dan lainnya. Bendera tauhid juga adalah bendera khilafah. Bendera Ahlussunnah Waljama'ah. Sebagaimana khilafah adalah negara tauhid dan negara bagi Ahlussunnah Waljama'ah.
Dengan demikian, siapa saja yang menolak dan membenci khilafah serta bendera tauhidnya, maka ke-Ahlussunnah-annya patut dipertanyakan.
Wallahu A'lam bish shawab.
Semoga bermanfaat, aamiin.
Ustaz Abulwafa Romli
Ulama Aswaja
0 Komentar