Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Tanda-Tanda Luka Batin Sirna


Topswara.com -- Mengevaluasi jalannya pernikahan, penting untuk menemukan, masih adakah luka batin yang mengganjal dan belum dipecahkan. Menghalangi kebahagiaan, bahkan menghancurkan pernikahan.

Pernikahan meniscayakan interaksi terus menerus antara dua insan yang berbeda. Laki-laki dan perempuan dengan karakter bertolak belakang. 

Pernikahan juga meniscayakan ujian-ujian, layaknya kapal layar yang mustahil tanpa berhadapan dengan gelombang. Ada yang kecil, ada yang besar.

Di sanalah berpotensi terjadinya gesekan. Bisa menorehkan luka raga, luka jiwa hingga luka rasa. Luka raga mudah terdeteksi dan mudah disembuhkan. Semisal mengalami kekerasan hingga badan terluka. Atau lelah fisik seorang istri karena menjadi tulang punggung keluarga yang bukan tugasnya. 

Namun luka jiwa berbeda. Ia melekat kuat, meresap dalam batin yang terdalam. Luka ini timbul, misalnya karena sepanjang pernikahan kurang mendapat penghargaan, apresiasi dan perhatian. Memang masih bisa disembuhkan, meski prosesnya pun menyakitkan. 

Luka rasa yang paling sulit, karena menyangkut terkoyaknya hati. Seperti akibat pengkhianatan atau perselingkuhan yang mengubah rasa cinta jadi benci. Sungguh hanya kebesaran hati yang bisa menyembuhkannya.

Lantas bagaimana tanda-tanda seseorang telah sembuh dari luka batin karena pernikahan? Berikut di antaranya: 

Pertama, menerima dengan ikhlas qadha Allah SWT. Rida bahwa apapun yang terjadi adalah kehendak-Nya. 

Kedua, memaafkan diri sendiri. Kadang kita terlampau keras terhadap diri kita sendiri, mengharuskan pada kondisi ideal sesuai harapan. Padahal mustahil.

Ketiga, hubungan dengan pasangan telah menyatu, satu jiwa dan satu rasa. Sudah sama-sama saling memaklumi, saling rida, saling memaafkan dan saling memahami. Akrab, lengket dan intim tanpa jarak. 

Keempat, tingkat kesadaran tinggi, yakni menyadari sesadar-sadarnya bahwa hidup ini memang tidak selalu adil, tidak selalu bahagia dan tidak selalu sesuai harapan. 
Hilangnya luka batin insya Allah akan berganti dengan ketenangan dan ketentraman, sebagaimana tujuan dibangunnya pernikahan. 

Sebab, pernikahan adalah nikmat yang agung. Allah menjabarkannya di banyak ayat suci. Kita, manusia yang lemah inilah yang terlalu bodoh dalam menyingkap nikmat itu. Maka itu, tak boleh lelah kita belajar, karena ilmu adalah cahaya untuk memerangi kebodohan. Ilmu inilah yang menyembuhkan luka batin karena pernikahan.


Oleh: Kholda Najiyah
Founder Saleha Institute
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar