Topswara.com -- Alam jin itu alam yang kompleks, manusia yang berusaha menelusurinya tanpa panduan Allah Ta'ala pasti sering terjebak di dalam tipu muslihat persepsinya sendiri.
Jin memiliki tubuh yang lembut, sehingga mereka bisa berubah menjadi "apa saja" dan "siapa saja", kecuali bentuk yang Allah beri batasan untuk bisa menjelmainya (seperti wajah Nabi Muhammad).
Maka enggak heran kalau ada orang yang katanya ketemu roh gentayangan yang mati penasaran, itu bukan roh, melainkan jin yang sudah meng-copy wajah terakhir manusia yang mati untuk menakuti orang lain (seperti wajah yang rusak karena kecelakaan, fisik yang hancur, dan sebagainya).
Jin juga bisa memadatkan diri seperti fisik manusia yang padat. Di momen itulah nyawa mereka sebenarnya sangat terancam di alam manusia, mereka bisa saja diterkam hewan buas atau mati di tangan manusia.
Jin alam yang penuh fasilitas lengkap, sama seperti manusia yang ramai dengan aneka ragam keindahan alamnya, pepohonan, hewan ternak, rumah, gedung, dan perangkat hidup lainnya.
Mereka tidak keluyuran secara individu seperti yang digambarkan di film-film (pocong yamg nyelempit di balik pohon pisang, kunti gabut yang pesan 100 tusuk sate, atau genderuwo yang sibuk nongkrong di sekitaran pohon bambu sambil nyate daging gagak).
Mereka (jin) adalah spesies makhluk yang berkelompok, bersuku-suku, dan bermasyarakat. Mereka punya pemimpin sebagaimana manusia punya pemimpin. Mereka punya ulama sebagaimana manusia punya ulama.
Hanya saja ulama jin kalah 'alim dari manusia. Ini sudah masyhur, jika manusia belajar agama ke jin maka manusia itu kurang kerjaan. Karena ulama jin saja nyantrinya ke ulama manusia, masa kamu yang manusia harus nembus alam jin untuk nyantri ke mereka.
Kotoran dan tulang itu bekalnya jin Muslim; kotoran dibuat pakan hewan ternak mereka, tulang menjadi rezeki daging yang melimpah bagi jin Muslim. Mereka mengkonsumsi makanan bekas hidangan manusia Muslim. Ini menunjukkan mereka adalah makmum manusia.
Jin kafir makan, makanan yang masih layak konsumsi manusia; buah, kopi, daging, dan lain-lain. Jadi kalau Anda kasih ssaji yang katanya untuk sedekah alam, hakikatnya anda beri makan setan, musuh bebuyutan manusia.
Muhammad Faizar
Founder Arsada Yadaka Indonesia
0 Komentar