Topswara.com -- Cita-citanya meninggi ingin jadi negara dengan pertumbuhan ekonomi meroket
Sayangnya hidup rakyat lambat laun tergencet
Nasib rakyat Indonesia masih jauh dari sejahtera
Di tengah sumber daya alam yang melimpah yang seharusnya setiap rakyat kaya raya
Jangan tanya utang Indonesia di penghujung tahun 2023
Kalau enggak siap mendengarkan bisa bunuh diri sambil lari-lari
8.041,01 triliun rupiah totalnya tidak main-main
Jangan anggap enteng dengan membandingkan Jepang dan Amerika
Sudah utang masih menanggung bunga riba
Ekonomi kapitalisme telah mencengkram erat penguasa
Dikiranya utang warisan bisa dilimpahkan ke pemerintahan selanjutnya
Lalu siapa yang akan menebus dosa dan menanggungnya?
Utang luar negeri menjadi jebakan monyet
Negera penghutang siap menanggung beban
Kalau tidak punya uang siap-siap sumber daya alam diserahterimakan
Aset-aset vital akan dicaplok habis seperti perang tanpa persenjataan
Ekonomi kita tanpa kata-kata bermakna
Ketiadaan model kepemilikan yang jelas tumpang tindih di mana-mana
Tambang dan sumber daya alam yang seharusnya termasuk kepemilikan umum
Dikuasai oligarki dan swasta yang dikeruk habis-habisan olehnya
Ekonomi kita tanpa kata-kata bermakna
Sumber APBN masih bertumpu pada pajak yang terus naik harganya
Pajak menjadi senjata yang mengincar semua rakyat dengan nada-nada pembangunan negara
Sementara sumber dana yang melimpah dari alam semesta diobral kepada pemilik modal
Ekonomi kita tanpa kata-kata bermakna
Nasib korban pinjaman online hingga bunuh diri jadi pilihan akhirnya
Nomor HP teman, saudara, dan tetangga diteror oleh penyelenggara pinjol
Kacau balau menyaksikan pinjaman yang mencekik rakyat kaum bawah
Siapa yang kaya di negeri Indonesia raya?
Kapitalisasi ekonominya sungguh kian wah
Segelintir oligarki diberitakan menjadi 1 persen yang menguasai 99 persen kekayaan rakyat
Seolah kaya raya menjadi impian dan cita-cita bagi setiap manusia
Ekonomi kita tanpa kata-kata bermakna
Pengadopsian kapitalisme dalam ekonomi telah menyengsarakan semua
Ujung akhirnya semua dinilai materi bahkan kalau tak menghasilkan materi lebih baik mati
Berlomba-lomba untuk menjadi sejaterah hingga 24 jam terkadang mengabaikan akhiratnya
Rakyat Indonesia menuntut ekonomi yang berkeadilan dan berpihak kepada rakyat
Ekonomi yang bersumber dari nilai-nilai ilahiyah dan tuntunan nabi tercinta
Ekonomi yang tak cuma bicara ngerinya riba dan bahayanya oligari
Ekonomi yang mampu mengelola dunia ini agar yang didapatkan betul halal dan jauh dari haram
Ekonomi tanpa kata-kata
Katanya ekonomi kapitalisme dan liberal mampu menopang kehidupan
Nyatanya ekonominya menghancurkan dan menjajah negeri tidak bertuan
Lengkaplah sudah penderitaan jika terus mempertahankan ekonomi kaum begundal
Ekonomi syariah bukan perihal wisata halal dan perbankan
Ekonomi syariah itu mendasarkan pengelolaan aset negara dan turunannya demi kepentingan rakyatnya
Bumi, air, dan semua yang terkandung di dalamnya milik Allah dan diminta kelola untuk kepentingan semua manusia
Ekonomi syariah perlu ditopang oleh negara yang menerapkan syariah pula
Ekonomi tanpa kata-kata
Kata-kata tanpa ekonomi
Di penghujung tahun ini
Tampaknya kabut masih meneyelimuti
Oleh: Hanif Kristianto
Analis Politik dan Media
0 Komentar