Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Program Intensif Guru Mengaji, Efektifkah?


Topswara.com -- Program insentif guru mengaji merupakan salah satu program prioritas Bupati Bandung, yang mempunyai tujuan untuk memuliakan para guru ngaji dan ulama, dimana para guru ngaji yang sudah terdaftar, mendapatkan insentif berupa uang tunai, fasilitas BPJS kesehatan dan ketenagakerjaan. 

Program tersebut merupakan bentuk apresiasi dari bupati kepada para guru ngaji yang sudah berdedikasi memberikan ilmu agama, sebagai fondasi bagi generasi muda penerus bangsa. 

Di kutip dari Detikjabar.com (senin, 19juni 2023) pemerintahan Kabupaten Bandung berupaya meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan warganya. Upaya ini di lakukan melalui kebijakan yang di tuangkan dalam beberapa program yang berpihak pada kelompok menengah bawah. 

Salah satu program unggulan tersebut adalah pemberian insentif guru ngaji, yang di anggarkan untuk para guru ngaji dengan alokasi anggaran mencapai sekitar RP 109 miliar per tahun. 

Pemberian insentif guru ngaji tersebut telah tercantum dalam peraturan bupati (perbup) kabupaten Bandung nomor 51 tahun 2021 tentang pemberian insentif bagi guru ngaji. 

Bupati Bandung Dadang supriatna menceritakan, awal tercetus nya ide untuk memperhatikan para Guru ngaji adalah, dirinya pernah memiliki pengalaman saat menjadi kepala desa (kades) di desa Tegalluar, kecamatan Bojong soang, Dadang menceritakan, bagaimana sulitnya seorang guru ngaji mendapatkan kesejahteraan. 

Menurutnya, seorang ulama, atau guru ngaji harus di perhatikan, hal tersebut merupakan pondasi kokohnya satu negara. Dadang mengungkapkan, saat ini terdapat sekitar 20,100 ustaz atau guru ngaji di Kabupaten Bandung. Dan semuanya mendapatkan insentif dari Pemkab Bandung. 

Selain di kabupaten bandung, program insentif Guru mengaji juga berlaku di daerah lain seperti di Kalimantan, caleg partai Persatuan Pembangunan (PPP) prayoga yang menggelar silaturahmi dan serap aspirasi dengan warga Kubu Raya Kalimantan Barat, (18/12/2023) Sindonews.com

Program tersebut memanglah sangat baik, dan seperti memberikan angin segar bagi para guru ngaji, terutama di kabupaten, yang selama ini tidak di perhatikan oleh pemerintah pusat, namun apakah program tersebut akan berjalan sesuai dengan perencanaan? Atau benar-benar meningkatkan taraf hidup dari para guru ngaji?

Untuk beberapa wilayah di Kabupaten Bandung program guru mengaji sudah berjalan, namun dana tersebut ternyata belum sepenuhnya bisa memenuhi kebutuhan keluarga, dari nominal yang di hitung pun tidak sesuai, namun walaupun begitu guru mengaji sangatlah bersyukur. 

Mendidik generasi dan mengajar kan ilmu agama merupakan kewajiban, untuk masa depan mereka, dan untuk menjadikan mereka mempunyai keperibadian islam yang khas, namun saat ini mengajarkan ilmu agama hanya sebatas pembiasaan dan transfer ilmu saja, apalagi yang tidak di dasari dengan penguatan akidah islam yang cukup. 

Sehingga menjadikan mereka butuh tak butuh terhadap pendidikan agama, mereka hanya mencukupkan belajar agama sampai di bangku SMP atau bahkan SD. 

Tidak jarang anak SMP ketika di tanya mengapa mereka tidak mau mengaji ketika sudah melanjutkan sekolah ke jenjang lebih tinggi? Kebanyakan mereka menjawab cukup SMP saja, SMA sudah sibuk, lalu bagaimana mereka bisa mempersiapkan masa depan agamanya? Sementara memperdalam ilmu agama hanya di cukupkan pada pendidikan ibadah ritual saja.

Inilah faktanya di tengah-tengah masyarakat, guru mengaji hanya bisa mengajarkan di waktu yang terbatas, dan anak-anak murid nya pun mereka hanya mau untuk mengaji karena dorongan perintah orang tua, bukan menjadi sebuah kebutuhan yang harus mereka penuhi untuk menjadikan mereka generasi yang mempunyai akidah yang kuat dan juga keperibadian islam yang khas. 

Di dalam Islam, pendidikan agama bukan hanya tugas guru mengaji, namun ada peran utama yang harus di jalankan, yaitu peran orang tua, yang memberikan pendidikan dasar akidah Islam kepada anak-anaknya.

Meskipun si anak tidak mendapatkan pendidikan agama di pesantren, dan peran guru mengaji menjadi salah satu sarana dan uslub untuk menjadikan anak-anak mempunyai keperibadian Islam yang terpercaya. 

Dan di dalam Islam peran guru mengaji, mendapatkan upah yang luar biasa dari negara (daulah) dan negara wajib menjamin kesejahteraan para tenaga pendidik terutama guru agama yang mendidik generasi peradaban yang memiliki syaksyah Islam, sebagai bekal untuk menjadi agen perubah. 

Dan semua itu hanya bisa terwujud dalam sistem yang berasaskan Islam dan pemimpin yang menerapkan syariat islam dalam bingkai daulah khilafah Islam. 

Wallahu'alam bishawab.


Oleh: Ade Siti Rohmah
Aktivis Muslimah
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar