Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Nestapa Stunting di Negeri Lumbung Padi


Topswara.com -- Dilansir dari Beritasatu. Com (1/12/2023). Anggota komisi IX DPR RI, Rahmad Handoyo. Menyoroti penanganan shunting di Indonesia yang belum optimal, ia meminta agar pemerintah dapat melibatkan masyarakat untuk mendorong program stunting. 

Rahmad mengatakan masyarakat perlu dilibatkan lantaran program stunting seperti penyediaan makanan bergizi untuk anak didaerah kerap dibawah standar. 

Padahal pemerintah telah menggelontorkan dana yang banyak untuk shunting, Rahmad juga mengatakan pendekatan untuk intervensi makanan tambahan melalui pendekatan menggunakan masyarakat.

Caranya ketika program itu diberikan kepada masyarakat melalui swakelola misalnya menggunakan pendekatan melibatkan pemberdayaan ibu-ibu PKK, posyandu, pemerintah Desa untuk swakelola buat makanan sendiri atau intervensi dengan memberikan telur, susu misalnya. 

Kemudian dilansir dari Paudpedia (2023-07-10). Statistik PBB 2020 mencatat lebih dari 149 juta (22persen) balita di seluruh dunia mengalami stunting, dimana 6,3 juta merupakan anak usia dini/balita Indonesia. 

Menurut UNICEF, stunting disebabkan anak kekurangan gizi dalam 2 tahun usianya, ibu kekurangan nutrisi saat kehamilan dan sinitasi buruk. 

Saat ini prevalensi shunting di Indonesia adalah 21,6 persen, sementara target yang ingin dicapai adalah 14 persen pada 2024, untuk itu diperlukan upaya bersama untuk mencapai target yang telah ditetapakan, salah satunya dimulai dari unit terkecil dalam masyarakat yaitu keluarga ujar wapres K. H. Ma'ruf amin ketika menghadiri puncak peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke 30 tahun 2023,di halamaan kantor Bupati banyuasin Sumatra Selatan (kamis 06/07/2023)

Akar Masalah Stunting

Permasalahan stunting di Indonesia saat ini adalah permasalahan serius yang harus ditangani oleh negara dengan serius juga, anak-anak sekarang adalah generasi yang akan melanjutkan kepemimpinan kelak yang akan menjadi harapan negara, kerugian besar akan dialami sebuah negara apabila generasinya berkualitas buruk karena kesehatannya terganggu akibat kurang gizi dan nutrisi.

Berbagai macam program pemerintah untuk menekan angka stunting telah diluncurkan, namun ternyata belum berdampaak cukup besar dalam menekan angka stunting di Indonesia, boleh jadi membantu tetapi tidak pernah menyentuh akar masalahnya yaitu kemiskinan. 

Masalah stunting tidak berdiri sendirian. Penyebab stunting adalah kekurangan gizi, kekurangan gizi yang tentu saja berkaitan erat dengan kemiskinan, sayangnya kemiskinan adalah masalah utama yang terjadi di Indonesia.

Kemiskinan tidak akan pernah terselesaikan di negara yang menganut sistem kapitalisme sekuler, negara berorientasi pada kaum kapital yang akan menghasilkan materi semata, seolah berlepas tangan dari mengurusi rakyat, wajar jika masalah stunting, kemiskinan, kesehatan dan kesejahteraan sulit untuk diselesaikan. 

Kemiskinan sejatinya bukan karena nasib yang kurang beruntung yang terjadi sesungguhnya karena kemiskinan yang tersistem akibat sistem kapitalisme, kita sangat tahu kalau Indonesia itu kaya akan sumber daya alamnya.

Dengan kekayaan sumber daya alamnya InsyaAllah bila dikelola dengan benar akan mampu mensejahterakan rakyatnya sendiri, sayang itu tidak terjadi karena kekayaan alam Indonesia masuk kekantong-kantong kaum kapital.

Islam Solusi Stunting 

Dalam Islam, keberlangsungan generasi sangatlah penting. Hal ini termaktub dalam Qur'an surah An-Nisa: 9 yang artinya, “Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah, mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendakhendaklah kalian berbicara yang benar kepada mereka. 

Jangan sampai kita meninggalkan generasi penerus yang lemah akidahnya, fisiknya, akalnya, ilmunya, ibadahnya, ekonominya, dan sebagainya. Sebab, merekalah sejatinya yang akan membangun dan mengisi peradaban Islam sebagai mercusuar dunia. Sungguh, kehilangan generasi muda adalah malapetaka dan kerugian yang sangat besar. 

Islam sesungguhnya telah memberi perhatian penting dalam mewujudkan generasi sehat dan cerdas. Dimana negara bukan hanya akan memenuhi kebutuhan pokok rakyat dengan sebaik-baik pelayanan. Namun kemiskinan sebagai akar permasalahannya pun mampu diatasi.

Karena itu inilah di antara upaya negara mencegah stunting:
Pertama, menerapkan sistem politik ekonomi berbasis syariat Islam. Negara mengelola SDA serta mengatur kepemilikan umum dan negara untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat.

Kedua, negara menyediakan lapangan kerja yang cukup bagi para ayah agar dapat memberi nutrisi dan gizi yang layak untuk keluarganya.

Ketiga, negara membangun infrastruktur publik yang lengkap, seperti sarana dan prasarana pendidikan serta kesehatan agar seluruh warga dapat menikmati pelayanan dengan baik, murah, bahkan bisa gratis. 

Negara tidak akan kekurangan dana menghidupi rakyatnya. Sebab, APBN negara khilafah memiliki banyak pos dan sumber pemasukan, seperti fai, kharaj, jizyah, zakat, barang tambang, dan sebagainya.

Dengan mengubah paradigma dan fungsi negara sesuai Islam maka masalah stunting, kemiskinan, dan kelaparan akan terurai secara tuntas. Penerapan kapitalisme adalah sumber masalah bagi kesejahteraan rakyat. 

Selama sistem ini tidak tercerabut dari kehidupan masyarakat maka tidak akan lahir generasi sehat badannya, cerdas akalnya, dan bersih hatinya. Hanya dengan Islam barulah akan terwujud generasi cemerlang dan berkualitas.

Wallahu'alam Bishawab.


Oleh: Wibi Fanisa
Aktivis Muslimah
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar