Topswara.com -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi beras pada September sebesar 5,61 persen. Inflasi itu merupakan inflasi beras tertinggi selama lima tahun terakhir. Pangan Nasional (Bapanas) mencatat, ada 9 komoditas pangan yang mengalami kenaikan harga lebih dari 10 persen dari harga acuan atau eceran yang ditetapkan pemerintah. Sekretaris Utama Bapanas Sarwo Edhy mengungkapkan, 9 jenis bahan pangan pokok dan strategis tersebut. (CNBCIndonesia/30/11/2023)
Begitu juga dengan beras premium, bawang merah, bawah putih, cabai rawit merah, daging sapi murni, telur ayam, dan gula konsumsi. Kenaikan juga terjadi pada bawang merah dan bawang putih. Bawang merah naik 0,52 persen. sedangkan bawang putih naik 0,84 persen. Harga cabai rawit merah naik 0,38 persen. Begitu pula dengan harga daging sapi murni dan telur ayam ras. Harga daging sapi murni naik 0,23 persen. Sedangkan, telur ayam ras naik 0,21 persen (Tempo.co/30/11/2023)
Selain itu, harga gula pasir dijual dengan rata-rata Rp 18.000 per kg. Sementara, gula pasir lokal Rp 16.500 per kg. Diketahui, pemerintah sebelumnya sudah menaikkan harga acuan pembelian (HAP) gula pasir dari Rp 14.000 menjadi Rp 16.000 per kg.
Tren kenaikan harga juga terlihat melalui Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas). Sebelumnya, Fenomena El Nino telah memicu berbagai dampak pada ketersediaan dan harga pangan global yang paling popular.di antaranya harga beras, jagung, dan gula. (Liputan6.com/30/11/2023)
Mahalnya harga pangan didalam sistem kapitalisme ini sudah menjadi langganan. Bahkan masyarakat pun seolah sudah biasa dengan kenaikan harga bahan pokok ini. Kenaikan harga yang sudah menjadi langganan ini justru menunjukkan kepada kita bahwa negara gagal menjamin kebutuhan pangan murah kepada rakyatnya.
Negara seharusnya melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi kenaikan harga karena berbagai persoalan seperti lebaran, natal dan tahun baru. Namun, didalam sistem kapitalisme hari ini sungguh mustahil mewujudkan harga pangan murah bagi masyarakat ketika negara hanya menjadi regulator yaitu pengatur berbagai kebijakan dan bukan menjadi pengurus rakyat.
Negara seharusnya mampu mewujudkan ketahanan dan kedaulatan pangan dengan berbagai cara sehingga bisa memenuhi kebutuhan bahan pangan dengan mudah.
Seperti itulah watak kapitalisme yang menjadikan pemodal, korporat berada diatas penguasa. Penguasa hanya menjadi pelicin bagi para pemilik modal untuk mewujudkan berbagai tujuan mereka sekalipun itu merugikan bahkan menzalimi rakyat.
Lihat saja fakta hari ini bagimana para korporat bisa menguasai pasar dan menentukan harga sesuai kehendak mereka. Para pemilik modal didalam sistem kapitalisme diberi ruang gerak yang bebas. Kenaikan harga yang seolah menjadi langganan menunjukkan kepada kita bahwa negara abai terhadap urusan rakyatnya.
Hal ini sangat jauh berbeda dengan system islam (khilafah). Islam menjadikan penguasa sebagai ra’in yang wajib mengurus rakyat dan memenuhi kebutuhannya. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “Imam (khalifah) adalah pengurus rakyat dan ia bertanggungjawab terhadap rakyatnya”. (HR.Ahmad,Bukhari).
Islam memiliki berbagai mekanisme untuk menjaga kestabilan harga pangan ditengah umat. Langkah awal khilafah yaitu akan menghitung kebutuhan pangan dalam negeri, menghitung kemampuan luasan area pertanian untuk meproduksi lahan pangan. Jika bahan pangan mampu dipenuhi oleh produksi para petani dalam negeri. Khilafah tidak akan melakukan kebijakan impor.
Khilafah juga akan mensupport para petani dengan memberikan pupuk dan alat-alat pertanian yang unggul sehingga akan memberikan hasil yang baik pula. Ketika terjadi paceklik disebabkan cuaca maka negara sudah mampu mengantisipasinya jauh-jauh hari dan sudah memiliki solusi sehingga tidak berpengaruh pada lonjakan harga pangan.
Khalifah Umar mengirim surat kepada para gubernur nya ketika kota madinah diserang paceklik. beliau mengirim surat untuk mendatangkan makanan dari daerah mereka ke Madinah. Kebijakan seperti yang dilakukan khalifah umar mampu memenuhi kebutuhan rakyat nya tanpa harus membebani mereka.
Maka, hanya Islam kaffah dalam naungan khilafah satu-satunya solusi yang dapat menuntaskan masalah kenaikan harga pangan yang terus menerus terjadi saat ini.
Wallahua'lam Bissahwab.
Oleh: Aulia Wafa
Aktivis Muslimah
0 Komentar