Topswara.com -- Sobat, pernahkah kita berulang kali berdoa namun tidak juga Allah kabulkan? Sudah berusaha semaksimal yang kita bisa namun apa yang kita pinta tidak juga Allah berikan ? Mungkin sebagian kita pernah berkata, “Aku sudah berdoa kepada Allah tetapi kenapa Allah tidak juga mengabulkan doaku..” ?
Perkataan ini akan keluar dari seseorang yang lemah hatinya dan dia tidak yakin sepenuhnya kepada Allah.
Bukankah kita sering membaca firman Nya,
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ
“Dan apabila hamba-hamba Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdo’a apabila dia berdo’a kepada Ku.” (QS Al Baqarah 186).
Allah Ta’ala sendiri yang berfirman bahwa Allah akan mengabulkan doa hamba-Nya yang berdoa kepada Nya. Doa kita pasti akan dikabulkan, selama doa itu bukan berupa keburukan atau memutus hubungan silaturahim. Entah di dunia ataupun di akhirat, doa kita pasti akan dikabulkan. Kita tidak tahu, sedangkan Allah selalu tahu yang terbaik untuk kita.
Akan tetapi di sana ada penghalang-penghalang doa yang menyebabkan doa kita tidak juga dikabulkan. Salah satu penghalang tersebut adalah tergesa-gesa dalam berdoa.
Bagaimana seseorang bisa disebut tergesa-gesa dalam berdoa?
Dia putus asa dalam berdoa, sampai mengatakan, “Kenapa doaku tidak juga Allah kabulkan? Padahal aku sudah berulang-ulang berdoa kepada Allah”, atau perkataan semisalnya yang maknanya sama. Kemudian dia meninggalkan doa tersebut. Seakan-akan dia protes kepada Allah, kemudian dia berprasangka buruk kepada Allah.
Nabi –shallallaahu ‘alaihi wa sallam- pernah bersabda:
لاَ يَزَالُ يُسْتَجَابُ لِلْعَبْدِ مَا لَمْ يَدْعُ بِإِثْمٍ أَوْ قَطِيعَةِ رَحِمٍ مَا لَمْ يَسْتَعْجِلْ ». قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا الاِسْتِعْجَالُ قَالَ: يَقُولُ قَدْ دَعَوْتُ وَقَدْ دَعَوْتُ فَلَمْ أَرَ يَسْتَجِيبُ لِى فَيَسْتَحْسِرُ عِنْدَ ذَلِكَ وَيَدَعُ الدُّعَاءَ
“Doa seorang hamba akan senantiasa dikabulkan, selama dia berdo’a bukan untuk keburukan atau memutus tali silaturahim dan selama dia tidak tergesa-gesa dalam berdo’a. Kemudian seseorang bertanya, ‘Ya Rasulallah, apa yang dimaksud tergesa-gesa dalam berdo’a ?’. Kemudian Rasulullah menjawab, yaitu seseorang yang berkata, ‘Sungguh aku telah berdo’a dan berdo’a, namun tak juga aku melihat do’aku dikabulkan’, lalu dia merasa jenuh dan meninggalkan do’a tersebut”. (HR Muslim).
Mungkin seringkali kita tidak menyadari bahwa kata-kata yang keluar dari lisan kita justru yang menghalangi terkabulnya doa kita. Hal ini disebabkan karena lemahnya ilmu dan iman kita. Hanya kepada Allah kita memohon ampun.
Rasulullah SAW juga bersabda dalam hadits:
حَدَّثَنَا الْأَنْصَارِيُّ حَدَّثَنَا مَعْنٌ حَدَّثَنَا مَالِكٌ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ أَبِي عُبَيْدٍ مَوْلَى ابْنِ أَزْهَرَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يُسْتَجَابُ لِأَحَدِكُمْ مَا لَمْ يَعْجَلْ يَقُولُ دَعَوْتُ فَلَمْ يُسْتَجَبْ لِي قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ وَأَبُو عُبَيْدٍ اسْمُهُ سَعْدٌ وَهُوَ مَوْلَى عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَزْهَرَ وَيُقَالُ مَوْلَى عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَوْفٍ وَعَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ أَزْهَرَ هُوَ ابْنُ عَمِّ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَوْفٍ قَالَ أَبُو عِيسَى وَفِي الْبَاب عَنْ أَنَسٍ
Telah menceritakan kepada kami An Anshari telah menceritakan kepada kami Ma'n telah menceritakan kepada kami Malik dari Ibnu Syihab dari Abu 'Ubaid mantan budak Ibnu Azhar dari Abu Hurairah dari Nabi shalallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda:
"Akan dikabulkan doa salah seorang diantara kalian selama ia tidak terburu-buru, maksud terburu-buru, ia berkata; aku telah berdoa namun tidak dikabulkan doaku."
Abu Isa berkata; hadis ini adalah hadis hasan shahih. sedangkan Abu 'Ubaid namanya adalah Sa'd ia adalah mantan budak Abdur Rahman bin Azhar, dan ada yang mengatakan; ia adalah mantan budak Abdur Rahman bin 'Auf. Sedangkan Abdur Rahman bin Azhar adalah anak paman Abdur Rahman bin 'Auf. Abu Isa berkata; dan di dalam bab ini ada yang diriwayatkan dari Anas.(Hadits Jami' At-Tirmidzi No. 3309 - Kitab Do'a).
Sobat, salah satu kunci berdoa haruslah dilakukan dengan penuh keyakinan bahwa Allah pasti kabulkan. Dan sungguh-sungguh dilakukan. Yakin bahwa doa juga ibadah. Bahkan jantungnya ibadah. Sehingga kita dengan senang gembira berdoa. Dan Allah juga senang hambaNya berdoa.
Apalagi doa untuk kemenangan Islam wal muslimin. Untuk bebasnya palestina. Untuk berdirinya khilafah. Maka harus terus kita langitkan dengan sepenuh harapan dan terus menerus dalam setiap kesempatan khusunya pada waktu-waktu mustajab.
Selamat berdoa Sobat.... []
Oleh: Ustaz Abu Zaid
Ulama Aswaja
0 Komentar