Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Islam Adalah Pengukur Bukan yang Diukur (Catatan Akhir Tahun 2023)


Topswara.com -- Zaman sekarang banyak terjadi Muslim yang bingung menghadapi realitas kehidupannya. Bukan hanya orang awam namun banyak juga kebingungan ini menjangkiti para intelektual nya. Bahkan juga menjangkiti oknum kiai dan ulama. 

Sebagai contoh mereka malah mendukung nation state daripada khilafah. Mereka mendukung sistem demokratis daripada khilafah. Sampai-sampai dalam hal akidah pun mereka jatuh dalam kesalahan fatal misalnya mendukung moderasi beragama alias moderasi Islam diantaranya mengatakan semua agama sama.

Mengapa itu semua terjadi? Sebab pokoknya adalah mereka telah menjadikan Islam sebagai obyek yang diukur dengan isme lain. Dalam kasus belakangan ini, Islam diukur dan dinilai dengan sekulerisme. 

Maka islamlah yang dianggap salah dan menyimpang karena tidak cocok dengan sekularisme dan sistem kapitalisme. Dari sinilah muncul ide sekularisasi dan kapitalisasi Islam. Karena Islam dianggap tidak cocok dengan zaman. Tidak cocok dengan sekularisme dan sistem ideologi kapitalisme. Yang saat ini sedang menjajah dunia termasuk dunia Islam. 

Muncullah muslim yang berupaya merubah aqidah dan syariat Islam. Muncul muslim tapi sekuler. Menerima apa saja yang berasal dari sekulerisme seperti ide pemisahan Islam dari negara. Islam yes politik Islam no. Menolak khilafah sekaligus menerima nation state. Mengusung toleransi tanpa batas bahkan moderasi beragama yang menganggap semua agama sama.

Muncul Muslim tetapi liberal yang berupaya merubah semua ajaran Islam baik aqidah maupun syariah. Menghalalkan lagibete, nikah beda agama, menghalalkan babi, riba, judi dan lain-lain.

Ini semua adalah dampak langsung dari sikap yang salah fatal. Yakni Islam diposisikan sebagai obyek bukan subyek. Islam diposisikan sebagai yang diukur bukan pengukur. Islam hanya sengaja obyek yang dihancurkan dengan segala cara sesuai arahan penjajah baik langsung maupun tidak.

Padahal seharusnya seorang Muslim menjadikan Islam sebagai subyek bukan obyek. Menjadikan Islam sebagai pengukur bukan yang diukur. Menjadikan Islam sebagai penilai bukan yang dinilai. Menjadikan Islam sebagai satu satunya standar benar dan salah, baik buruk dan terpuji tercela.

Sehingga semua isme dan ide apapun termasuk hukum dan adat apapun semua diukur dan dinilai dengan Islam. Sehingga Islam lah yang menjadi standar apakah isme, ide dan hukum tersebut benar atau salah. Bukan sebaliknya.

Surat Ali ‘Imran Ayat 85

وَمَن يَبْتَغِ غَيْرَ ٱلْإِسْلَٰمِ دِينًا فَلَن يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِى ٱلْءَاخِرَةِ مِنَ ٱلْخَٰسِرِينَ

"Barang siapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi."

 Surat Al-Ahzab Ayat 36

وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى ٱللَّهُ وَرَسُولُهُۥٓ أَمْرًا أَن يَكُونَ لَهُمُ ٱلْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ ۗ وَمَن يَعْصِ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَٰلًا مُّبِينًا

"Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata."

Dengan demikian maka setiap muslim mestinya memilih khilafah bukan nation state. Memilih khilafah bukan demokrasi. Setiap muslim mestinya menolak lagibete, pernikahan beda agama, legalisasi miras, promosi babi kepada masyarakat muslim, legalisasi judi, legalisasi pelacuran, dan lain-lain. Sembari menegaskan keyakinan bahwa hanya Islam yang benar. Sebagai agama yang mengatur seluruh aspek kehidupan manusia secara kaffah.

Jika kita salah sikap malah menjadikan Islam sebagai obyek yang ditinggalkan atau minimal tidak diterapkan secara kaffah maka secara jelas dan pasti hidup kita kan hancur berantakan seperti yang sudah terjadi saat ini dalam sistem kapitalis ini.

Surat Al-A’raf Ayat 96

وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ ٱلْقُرَىٰٓ ءَامَنُوا۟ وَٱتَّقَوْا۟ لَفَتَحْنَا عَلَيْهِم بَرَكَٰتٍ مِّنَ ٱلسَّمَآءِ وَٱلْأَرْضِ وَلَٰكِن كَذَّبُوا۟ فَأَخَذْنَٰهُم بِمَا كَانُوا۟ يَكْسِبُونَ

"Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya."

Jika Islam yang diukur dengan isme, ide dan hukum lain maka islamlah yang dianggap salah dan harus diubah seperti saat ini. Jika anda bersikap seperti itu, maka anda ini Muslim apa bukan? 

Wallahu a'lam.[]


Oleh: Ustaz Abu Zaid
Ulama Aswaja 
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar