Topswara.com -- Akhir-akhir ini beredar potongan video pembebasan sandera dari Palestina dan Israel, yang mengejutkan adalah gambaran keadaan dari masing-masing sandera sangat jauh berbeda.
Para sandera yang disandera oleh Hamas (Palestina) keadaannya sangat baik dan tidak ada sedikitpun penganiayaan bahkan mereka disandera dalam sebuah rumah dan para sandera itu diperlakukan sangat mulia layaknya seorang tamu.
Terlihat dari video yang viral tersebut kondisi para sandera yang dibebaskan oleh Hamas dalam keadaan tersenyum dan mengucapkan salam perpisahan pada Hamas.
Tetapi berbanding terbalik dengan kondisi para sandera yang disandera oleh Israel keadaannya sungguh mengenaskan bahkan ada seorang wanita yang tangannya habis dan wajahnya sudah tidak seperti pertama kali disandera. Bahkan para sandera yang disandera Israel mereka menceritakan betapa buruknya perlakuan para penyandera Israel, mereka memperlakukan sandera layaknya binatang.
Kondisi para sandera yang dibebaskan pada peperangan biasanya dalam keadaan yang mengenaskan, tapi tidak demikian dengan sandera yang dibebaskan oleh Hamas, para sandera sangat akrab dengan penyanderanya dan seperti enggan berpisah
Itulah gambaran ajaran Islam yang ingin ditampilkan Hamas pada dunia bahwa Islam adalah agama yang menjunjung tinggi kemanusiaan. Islam rahmat bagi alam. Islam memiliki adab yang sangat agung dan memiliki aturan yang sangat rinci dalam segala aspek kehidupan termasuk adab dalam peperangan.
Bagaimana Adab Berperang dalam Islam
Berikut gambaran adab berperang dalam Islam:
Pertama, dalam peperangan tidak diperkenankan membunuh anak-anak, perempuan dan orang tua. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan dari Buraidah radhiallahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah Saw mewasiatkan kepada panglima perang atau pasukan, agar panglima dan pasukannya bertakwa kepada Allah dan di antara yang beliau katakan adalah “… janganlah kalian membunuh anak-anak …” (HR. Muslim, 1731).
Kedua, tidak boleh membunuh para Rahib, sebagaimana sabda Rasulullah SAW,
لاَ تَÙ‚ْتُÙ„ُوا Ø£َصْØَابَ الصَّÙˆَامِعِ “
Janganlah kalian membunuh pemilik bihara (rahib).”
Ketiga, tidak membuat kerusakan di bumi. Dalam peperangan Islam melarang membakar pepohonan yang dilewati, binatang ataupun rumah ibadah. Berbeda dengan peperangan modern saat ini. Seperti halnya yang dilakukan oleh Zionis Yahudi mereka begitu berhasrat membunuhi kaum muslim sehingga banyak kaum muslim yang tak bersenjata dan tidak turut serta dalam peperangan terbunuh dengan cara diluar perikemanusiaan.
Larangan melakukan kerusakan ini tergambar dari perintah abu bakar Ash-Shiddiq kepada pasukannya yang hendak berangkat ke Syam.
Ùˆَلا تُغْرِÙ‚ُÙ†َّ Ù†َØ®ْلاً Ùˆَلا تَØْرِÙ‚ُÙ†َّÙ‡َا، Ùˆَلا تَعْÙ‚ِرُوا بَÙ‡ِيمَØ©ً، Ùˆَلا Ø´َجَرَØ©ً تُØ«ْÙ…ِرُ، Ùˆَلا تَÙ‡ْدِÙ…ُوا بَÙŠْعَØ©ً
“Jangan sekali-kali menebang pohon kurma, jangan pula membakarnya, jangan membunuh hewan-hewan ternak, jangan tebang pohon yang berbuah, janganlah kalian merobohkan bangunan, ….” (Riwayat al-Baihaqi dalam Sunanul Kubra 17904, Ibnu Asakir dalam Tarikh Dimasyq 2/75, dan ath-Thahawi dalam Syarah Musykilul Atsar 3/144.
Keempat, berinfak kepada tawanan. Berinfak atau memberi tawanan sesuatu yang tidak membuat mereka begitu menderita dianjurkan dalam Islam. Mereka dalam keadaan lemah dan terpisah dari keluarga, tentu memberi makanan, minuman, dan hal-hal yang layak didapatkan manusia dapat meringankan beban mereka. Allah ï·» berfirman,
ÙˆَÙŠُØ·ْعِÙ…ُونَ الطَّعَامَ عَÙ„َÙ‰ٰ ØُبِّÙ‡ِ Ù…ِسْÙƒِينًا ÙˆَÙŠَتِيمًا ÙˆَØ£َسِيرًا
“Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim, dan orang yang ditawan.” (QS. Al-Insaan: 8).
Adakah agama yang mengajarkan adab-adab perang sebagaimana diajarkan dalam Islam? Hal inilah yang hari kita saksikan dari para pejuang Hamas, mereka mempraktekkan apa yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW dan para sahabat.
Ajaran agama seperti inilah yang layak untuk memimpin dan mengatur dunia. Bukan sistem kehidupan yang lahir dari sekularisme yang meniadakan peran agama dalam kehidupan dan bernegara.
Dunia hari ini menyaksikan betapa agung dan mulianya ajaran Islam dan begitu kokohnya keimanan yang dimiliki oleh seorang muslim ketika mereka memahami dan mengamalkan ajaran Islam. Hal inilah yang kini tergambar dari sosok para pejuang Hamas di Gaza Palestina.
Sosok-sosok mengagungkan seperti pejuang Hamas itu akan semakin bermunculan ketika Islam diterapkan dalam sebuah institusi yang bernama khilafah Islamiyah, karena khilafah Islam akan menerapkan pendidikan yang melahirkan generasi yang tangguh, kokoh dan berakhlak mulia.
Oleh: Emmy Emmalya
Analis Mutiara Umat Institute
0 Komentar