Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Fenomena Akhir Tahun Masehi


Topswara.com -- Umat Islam Sudah Masuk Lubang Biawak Berkali-kali

Akhir tahun Masehi selalu menjadi fitnah bagi umat Islam. Sebagai umat yang kalah dan dijajah maka secara naluriah umat paling mulia ini malah mengikuti budaya dan gaya hidup bahkan agama penjajahnya. 

Kapitalisme telah menjadikan momen akhir tahun sebagai industri hiburan dan pariwisata global. Sehingga nyaris tidak ada pelosok dunia yang bebas dari jangkauan hingar bingarnya. 

Paket wisata dan liburan keluarga akhir tahun tentunya sangat menarik. Paket bisnis segala bisang dengan diskon dan banjir hadiah maka hati siapa yang bisa menolaknya. Tidak terkecuali umat Islam. 

Pada perayaan natal oleh umat Nasrani banyak muslim muslimah yang ikutan. Bahkan ikut misa natal di gereja. Ada yang ikutan dengan shalawatan di gereja dan lain-lain. Tentu saja ini sudah bukan toleransi tetapi mencampuradukkan ajaran agama. Yang jelas dan pasti hukumnya haram dalam Islam. Bahkan bisa menjadi penyebab pelakunya murtad dari Islam.

Disisi lain banyak muslim yang ikutan memakai atribut natal di tempat kerja. Atau pelaku usaha muslim yang ikutan memasang pohon natal dan lain-lain di toko atau tempat usahanya. Ini juga toleransi kebablasan yang jelas haram. Dan fatwa berbagai ulama dari seluruh dunia termasuk MUI pusat sudah jelas dalam hal ini.

Sementara pada malam tahun baru seperti nanti malam maka umat Islam pun tak mau kalah ikutan merayakan dengan meriah. Tentunya tak lupa menunggu momen pergantian tengah tahun pada tengah malam tepat jam 00:00. Di iringi perasaan gembira dengan deru suara petasan dan semburat kembang api yang menerangi langit. 

Serta suara serak terompet yang bersahutan seolah menunjukkan rasa gembira dan harapan untuk tahun berikutnya. Padahal, selama sistem kufur tegak kebaikan apa yang bisa diharapkan? 

Lima belas abad yang lalu Nabi Muhammad shollallahu ‘alahi wa sallam menyampaikan sebuah pesan yang mengejutkan.

لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى لَوْ دَخَلُوا فِي جُحْرِ ضَبٍّ لَاتَّبَعْتُمُوهُمْ قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ آلْيَهُودَ وَالنَّصَارَى قَالَ فَمَنْ

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sungguh, kalian benar-benar akan mengikuti kebiasaan orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta, sehingga sekiranya mereka masuk ke dalam lubang biawak sekalipun kalian pasti akan mengikuti mereka.” Kami bertanya; “Wahai Rasulullah, apakah mereka itu kaum Yahudi dan Nasrani?” Beliau menjawab: “Siapa lagi kalau bukan mereka?” (HR Musim)

Mengapa begitu mudah umat ini melebur kepada budaya dan agama umat lain? Jawabannya adalah setelah khilafah runtuh maka benteng pelindung umat pun tiada. Umat Islam bagaikan anak ayam tidak berinduk menjadi santapan empuk musuh musuhnya. 

Akidah umat di serang tanpa henti. Aktifitas umat dikondisikan agar jauh dari syariat. Generasi muda Islam dihancurkan dengan kehidupan bebas tanpa batas. Maka tanpa sadar umat ini sudah lebur seolah tidak lagi bisa dibedakan lagi.

Solusi? Tetap solusinya kembali kepada Islam kaffah dalam sistem khilafah. Dah gitu saja.[]


Oleh: Ustaz Abu Zaid
Ulama Aswaja 
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar