Topswara.com -- Sobat. Seseorang pernah berkata kepada Abdullah bin Masúd ra, “ Wahai Abdullah beritahukanlah aku.” Abdullah menjawab, “Jika kamu mendengar firman Allah,
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ
Maka siapkanlah telingamu, sesungguhnya panggilan itu menyuruh kepada kebaikan atau melarang suatu kejahatan.”
Sobat. Ada sebanyak 89 panggilan Allah kepada orang-orang yang beriman secara keseluruhanya dimulai dengan kata, “Hai Orang-orang Yang Beriman."
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ
Maka Ketika suatu perkara berkaitan dengan umat kekasih dan pilihan-Nya, maka Allah menyeru mereka dengan panggilan kemuliaan, “Hai Orang-orang yang Beriman.”
Sobat. Barang siapa yang termasuk dalam panggilan/seruan ini atau memenuhi seruan ini secara langsung, maka ia akan mendapatkan enam kegembiraan yaitu :
Pertama, kecintaan Allah. Sebagaimana firman-Nya dalam QS. Al-Maidah ayat 54;
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ مَن يَرۡتَدَّ مِنكُمۡ عَن دِينِهِۦ فَسَوۡفَ يَأۡتِي ٱللَّهُ بِقَوۡمٖ يُحِبُّهُمۡ وَيُحِبُّونَهُۥٓ أَذِلَّةٍ عَلَى ٱلۡمُؤۡمِنِينَ أَعِزَّةٍ عَلَى ٱلۡكَٰفِرِينَ يُجَٰهِدُونَ فِي سَبِيلِ ٱللَّهِ وَلَا يَخَافُونَ لَوۡمَةَ لَآئِمٖۚ ذَٰلِكَ فَضۡلُ ٱللَّهِ يُؤۡتِيهِ مَن يَشَآءُۚ وَٱللَّهُ وَٰسِعٌ عَلِيمٌ
“Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui.”
Sobat. Bila sebelumnya dijelaskan tentang larangan untuk tidak menjadikan orang Yahudi dan Nasrani sebagai teman setia serta tentang buruknya sikap kaum munafik, maka ayat-ayat berikut berbicara tentang orang mukmin.
Wahai orang-orang yang beriman! Barang siapa di antara kamu yang murtad atau keluar dari agamanya, maka ketahuilah bahwa kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang benar-benar beriman untuk menggantikanmu.
Dia mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya dengan segenap keikhlasannya, dan mereka juga selalu bersikap lemah lembut terhadap sesama orang-orang yang beriman, tetapi sebaliknya, mereka akan bersikap keras terhadap orang-orang kafir.
Selain itu, mereka juga merupakan umat yang selalu siap untuk berjihad di jalan Allah, dan mereka juga termasuk orang-orang yang tidak takut kepada celaan orang yang dengki dan tidak senang yang suka mencela. Itulah salah satu bentuk karunia Allah yang diberikan-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki dari makhluk-Nya.
Karena itu ketahui dan pahami bahwa Allah itu Mahaluas pemberian-Nya, lagi Maha Mengetahui. Allah sangat mencela orang yang menjadikan kaum Yahudi dan Nasrani sebagai teman setia atau penolongnya, karena sesungguhnya penolongmu yang dapat diandalkan itu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, yang melaksanakan salat secara rutin, dan menunaikan zakat dengan ikhlas, seraya tunduk dan patuh kepada Allah
Kedua, pertolongan dari Allah SWT. Sebagaimana firman-Nya dalam QS. Ar-Rum ayat 47 :
وَلَقَدۡ أَرۡسَلۡنَا مِن قَبۡلِكَ رُسُلًا إِلَىٰ قَوۡمِهِمۡ فَجَآءُوهُم بِٱلۡبَيِّنَٰتِ فَٱنتَقَمۡنَا مِنَ ٱلَّذِينَ أَجۡرَمُواْۖ وَكَانَ حَقًّا عَلَيۡنَا نَصۡرُ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ
“Dan Sesungguhnya Kami telah mengutus sebelum kamu beberapa orang rasul kepada kaumnya, mereka datang kepadanya dengan membawa keterangan-keterangan (yang cukup), lalu Kami melakukan pembalasan terhadap orang-orang yang berdosa. Dan Kami selalu berkewajiban menolong orang-orang yang beriman.”
Sobat. Kaum musyrik Mekah tetap mengingkari ajaran tauhid Nabi Muhammad meski mereka nyata-nyata melihat tanda-tanda keesa-an Allah. Allah menurunkan ayat ini untuk menghibur hati Nabi Muhammad, menegaskan bahwa para rasul sebelumnya juga didustakan oleh kaumnya. Dan sungguh, Kami telah mengutus sebelum engkau beberapa orang rasul kepada kaumnya.
Mereka datang kepadanya dengan membawa keterangan-keterangan yang cukup seperti halnya dirimu, lalu Kami melakukan pembalasan dan menurunkan azab terhadap orang-orang yang berdosa tersebut karena mereka telah menyakiti para pembawa kebenaran. Dan merupakan hak Kami untuk menolong orang-orang yang beriman yang meyakini dengan sepenuh hati wujud dan keesaan Allah.48.
Ayat ini menjelaskan cara kerja angin sehingga bisa mendatangkan hujan yang itu merupakan rekayasa Ilahi. Allah-lah yang mengirimkan angin sesuai hukum alam yang telah ditetapkan-Nya lalu angin itu menggerakkan awan yang sebelumnya diam ke arah dan lokasi yang dikehendaki-Nya, dan Allah terkadang membentangkannya di langit menurut yang Dia kehendaki, dan di saat lain Dia menjadikannya bergumpal-gumpal, lalu engkau lihat hujan keluar dari celah-celahnya.
Maka, apabila Dia menurunkannya, yakni hujan, kepada hamba-hamba-Nya yang Dia kehendaki tiba-tiba atau bersamaan dengan turunnya hujan itu mereka bergembira.
Ketiga, kejayaan dan kemuliaan. Sebagaimana Allah berfirman : “Padahal kekuatan itu hanyalah bagi Allah, bagi Rasul-Nya, dan bagi orang-orang mukmin, tetapi orang-orang munafik tiada mengetahui.” (QS. Al-munafiqun ayat 8).
Keempat, rahmat Allah SWT. Sebagaimana firman-Nya : “ Dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman. (QS. Al-Ahzab ; 43).
Kelima, karunia yang besar dari-Nya. Sebagaimana firman-Nya dalam QS Al-Ahzab ayat 47 :
وَبَشِّرِ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ بِأَنَّ لَهُم مِّنَ ٱللَّهِ فَضۡلٗا كَبِيرٗا
“Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang mukmin bahwa sesungguhnya bagi mereka karunia yang besar dari Allah.”
Sobat. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mantap keimanannya bahwa sesungguhnya bagi mereka karunia yang besar dari Allah, yakni surga yang penuh kenikmatan (Lihat juga: Yùnus/10: 26 dan asy-Syu‘arà’/42: 22).48.
Dan janganlah engkau, wahai Nabi Muhammad, menuruti keinginan orang-orang kafir dan orang-orang munafik yang menolak dan mengejek ajaran agama yang kaubawa itu. Janganlah engkau hiraukan gangguan mereka, bersabarlah dalam mengemban tugas, dan bertawakallah kepada Allah dalam semua urusanmu. Dan cukuplah Allah sebagai pelindung dari semua yang engkau takutkan, termasuk dari gangguan mereka.
Keenam, syafa’at yang Agung pada Hari Kiamat. Sebagaimana firman-Nya dalam QS. Yunus ayat 2 :
أَكَانَ لِلنَّاسِ عَجَبًا أَنۡ أَوۡحَيۡنَآ إِلَىٰ رَجُلٖ مِّنۡهُمۡ أَنۡ أَنذِرِ ٱلنَّاسَ وَبَشِّرِ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ أَنَّ لَهُمۡ قَدَمَ صِدۡقٍ عِندَ رَبِّهِمۡۗ قَالَ ٱلۡكَٰفِرُونَ إِنَّ هَٰذَا لَسَٰحِرٞ مُّبِينٌ
“Patutkah menjadi keheranan bagi manusia bahwa Kami mewahyukan kepada seorang laki-laki di antara mereka: "Berilah peringatan kepada manusia dan gembirakanlah orang-orang beriman bahwa mereka mempunyai kedudukan yang tinggi di sisi Tuhan mereka". Orang-orang kafir berkata: "Sesungguhnya orang ini (Muhammad) benar-benar adalah tukang sihir yang nyata".
Sobat. Oleh karena itu, pantaskah manusia menjadi heran bahwa Kami memberi wahyu, yakni memberi informasi dan tuntunan agama secara pasti, cepat, dan berbentuk rahasia, kepada seorang laki-laki di antara mereka, yakni Nabi Muhammad yang dikenal sangat jujur sehingga mendapat gelar al-Amin.
Melalui wahyu tersebut Kami perintahkan kepadanya: Berilah peringatan kepada manusia bahwa Hari Pembalasan itu pasti datang dan orang yang jahat akan disiksa karena kejahatannya, dan gembirakanlah orang-orang beriman yang mengerjakan amal saleh, bahwa mereka mempunyai kedudukan yang tinggi, yakni kemuliaan di sisi Tuhan kelak di akhirat.
Setelah mendengar dan menyaksikan ayat-ayat Al-Qur'an yang disampaikan oleh Nabi Muhammad ternyata sangat mempesona, maka Orang-orang kafir berkata, Orang ini, yakni Nabi Muhammad, benar-benar pesihir yang nyata, dan yang dibawanya adalah sihir, sehingga membuat orang-orang terpesona dan mengikuti seruannya.
Demikianlah sifat angkuh orang-orang yang tidak mau mengakui bahwa Al-Qur'an adalah wahyu dari Allah. Kalau orang kafir merasa heran atas diturunkannya Al-Qur'an kepada Nabi Muhammad, maka apakah mereka tidak merasa heran dengan penciptaan langit dan bumi serta segala isinya? Tuhan Mahakuasa menurunkan Al-Qur'an kepada Nabi Muhammad, sebagaimana Dia Mahakuasa menciptakan langit dan bumi.
Sesungguhnya Tuhan kamu Dialah Allah yang menciptakan langit dan bumi yang terbentang luas, dalam enam masa untuk memberikan pelajaran kepada manusia bahwa segala sesuatu perlu proses, melalui perencanaan yang matang dan dikerjakan secara maksimal. Jika Allah menghendaki, maka Dia Mahakuasa menciptakan keduanya dalam sekejap.
Setelah sempurna masa penciptaan langit dan bumi, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy, singgasana untuk mengatur segala urusan makhluk-Nya. Tidak ada yang dapat memberi syafaat, yakni pertolongan pada Hari Kiamat untuk mendapat keringanan atau terbebas dari azab Allah kecuali setelah ada izin-Nya.
Itulah Allah, Zat yang Mahaagung, Tuhanmu yang memelihara dan membimbingmu, maka sembahlah Dia, karena hanya Dia yang berhak disembah, jangan mempersekutukan Dia dengan apa pun. Apakah kamu tidak mengambil pelajaran dari kesempurnaan penciptaan langit dan bumi beserta isinya? Semuanya tunduk, patuh, dan bertasbih kepada Allah, Tuhan Pengatur segala urusan.
Sobat. Berbahagialah orang-orang beriman dengan berita gembira di atas, karena mereka senantiasa taat kepada-Nya, menjadikan penyembuh hatinya, benar-benar beribadah kepada-Nya, menjauhi larangan-Nya, membutuhkan kepada-Nya. Karena barangsiapa yang tidak taat kepada Allah, maka ia selalu hina…di dunia dan akherat.
Barang siapa yang tidak membutuhkan-Nya, maka ia akan hidup fakir selamanya. Barangsiapa yang tidak menjadikan kitabullah sebagai penawar, maka ia akan senantiasa sakit. Barangsiapa yang tidak benar-benar beribadah kepada-Nya, maka ia akan menjadi budak bagi segala sesuatu.
Sobat. saya tutup artikel ini dengan memanjatkan doa untuk bermunajat kepada-Nya :
Wahai Allah Yang Maha Rahman dan Rahim, jadikanlah kami orang-orang yang mengamalkan Al-Qur'an, mengikuti perintah-perintah-Nya, menjauhi larangan-larangan-Nya dan memenuhi panggilan-Nya.
Ya Allah Ya Rahman Ya Rahim, Tuhan yangaa melimahkan keimanan kepada kaum mukminin, memenuhi telapak tangan orang-orang yang meminta dengan pemberian-Nya, limpahkanlah rezeki kepada kami berupa keimanan dan keceriaan hati, dan limpakanlah kepada kami suatu pemberian yang tidak terputus dan tidak terhitung.
Ya Allah Ya Rahman Ya Rahim, limpahkanlah sholawat, salam dan berkah kepada Nabi kami yang tercinta, dan kepada keluarga, para sahabat dan isteri-isteri beliau dengan sholawat yang dapat meringankan beban orang yang terbebani dengan anugerah dan kemuliaan-Mu, wahai Zat Yang Maha mengetahui alam ghaib.
Oleh: Dr. Nasrul Syarif M.Si.
Penulis Buku Gizi Spiritual dan Buku The Power of Spirituality – Meraih Sukses Tanpa Batas
0 Komentar