Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Berbagai Ragam Sentuhan Bahasa


Topswara.com -- Mendidik anak itu tidak selalu tersenyum, dalam episod-episod kebersamaan ayah bunda dan ananda terkadang ada sesi menangis. Sungguh bisa menyentuh emosioal anak sekaligus akalnya, asalkan menangis itu mengeluarkan komunukasi-komunikasi aqidah yang dapat membuat anak taat syariah. 

"Nak, jika masih meninggalkan shalat di usia segini, betapa kesedihan mendalam umi alami, tidak terbayang kelak di kemudian hari di kampung ukhrawi kita tidak bisa bersama sama. Umi tidak bisa menolongmu dan dirimu juga gak bisa menolong umi, hanya Allah yang bisa menolong, apa jadinya kehidupan kita nanti. Jika kita terpisah karena gara-gara ini sungguh hari itu kita termasuk orang2 yang merugi." 

Pastinya air mata umi akan bercucuran, terisak-isak, sesegukan sambil memeluk ananda erat...

Terkadang kita juga bisa marah, sepanjang marah karena Allah, marah akan prilaku tidak taatnya ananda, marah yang mengandung doa-doa kebaikan pada ananda. 

Ingat kisah Syaikh Sudais kecil, ketika dia menaburi pasir dan mengaduk-aduknya yang seharusnya hidangan itu disuguhkan buat para tamu. Saat itu sang ibu memarahi Sudais kecil, "Pergilah Engkau, jadilah imam Haramain." Kelak Sudais kecil menjadi seorang Syaeikh dan imam Haramain.

Terkadang kita perlu menyentuh naluri beragama anak dalam berbahasa, mengingatkannya akan kelemahan dirinya, ketergantungannya pada sang Khaliq. 

Sesaat sang bunda membangunkan ananda di subuh hari, lalu ananda beralasanaaih ngantuk Katakan pada nya apakah Allah pernah mengantuk memberi ananda bernafas? Apakah Allah pernah mengantuk memberikan penglihatan pada mata ananda? Apakah Allah pernah mengantuk saat menggerakkan setiap anggota tubuh? Bagaimana jika Allah mengantuk? Sungguh shalat subuh adalah bagian rasa syukur kita kepada allah SWT. 

Mendidik anak pada dasarnya bagaimana teruuuus membuat pola pada proses berpikirnya dengan Islam dan bagaimana membuat pola pada prilaku anak dengan standar halal dan haram. Ayah bunda yang cerdas islami akan senantiasa memiliki gaya untuk membentuk kepribadian Islam anak dengan kata-kata.

Wallaahu a'lam bishshawab.


Oleh: Ustazah Yanti Tanjung
Pemerhati Keluarga dan Anak
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar